Bab VI

3 1 0
                                    

" ayah ... "

" hai sayang sudah bangun? "

" iya ayah, ada apa kekamarku? "

" ahh tidak ada, ayah ingin melihat putri ayah yang cantik ini. "

" ibu sudah tidur? "

" begitulah, jika kamu mau ayah akan bangunkan ibumu. "

" tolong ya yah. "

" baiklah, rapikan dirimu dan segeralah turun, sebelum tidur ibumu membuatkan kita sarapan. "

   Daela bergegas menuju kamar mandi setelah ayah keluar dari kamarnya. Setelah mandi dia membereskan tempat tidur dan segera turun. Dia sangat cantik dengan dress merah berpita pink itu, rambutnya dibiarkan saja terurai dan polesan make-up tipis semakin mempercantik dirinya.
   Ayah dan ibu sudah menunggunya di meja makan. Mereka sangat bersemangat menyiapkan sarapan untuk daela. Walaupun sebenarnya itu bukanlah sarapan yang sesungguhnya.

" hai sayang, kamu cantik sekali. " kata ibu kepada daela.

" terimakasih bu. "

" ayo duduk, lihat ibu masakkan kamu makanan kesukaan kamu. "

   Daela tersenyum samar melihat semua makanan di meja makan. Entah apa yang dia rasakan apakah senang atau justru sebaliknya.
    Mereka menyantap masakan yang sudah dihidangkan. Lalu mengobrol ringan bersama di ruang keluarga.

" aku kebanyakan tidur ya yah? " tanya daela kepada ayah.

" kenapa bertanya seperti itu? "

   Daela menunduk melihat jam ditangannya. Senyum samarnya sekali lagi mengembang.

" aku bangun kesiangan. " katanya sambil menunjuk jam.

" memangnya kenapa kalau kesiangan? " sahut ibu.

" sebentar lagi malam kan dan aku harus segera kembali tidur. "

" itu bagus untukmu, semakin gendut dirimu semakin cantik juga kan. "

   Goda ayah kepada daela, ibu hanya tersenyum tegang mendengarkan pembicaraan ayah dan daela. Daela mungkin sedikit curiga dengan rutinitasnya.

" sekarang sudah tengah malam ya? " kata ibu lalu pergi menuju dapur.

" ayah, kenapa aku selalu bangun di tengah malam begini, kenapa aku tidak bisa melihat matahari. Aku berusaha agar tidak tidur sebelum melihat matahari terbit, tapi hasilnya selalu saja sama, tidak bisa. "

   Ayah menundukkan kepala, dari raut wajahnya tidak ada tanda-tanda dia akan menjawab semua pertanyaan dari daela. Daela tetap sabar menunggu jawaban dari ayahnya itu, walaupun dia juga yakin tidak akan adah jawaban untuk pertanyaannya.

" itu karena kamu sepesial. " akhirnya ayah menjawab pertanyaannya.

" benarkah? "

" kamu sepesial." ulang ayah.

" kenapa hanya aku? "

" karena sudah menjadi takdirmu bisa melihat indahnya malam tanpa melihat indahnya pagi. " kini ibu yang menjawab pertanyaan daela.

" ibumu benar, coba pikirkan sekeras apapun usaha orang-orang di luar sana untuk melihat indahnya malam, mereka gagal, jika bisa mungkin seperempatnya, tidak sepertimu sayang.. yang dapat menikmati keindahan ini. "

" juga ayah... dan ibu. " kata daela lirih.

    Ketegangan yang sempet terjadi kini sudah berlalu, guru khusus untuk daela pun sudah datang, daela segera pergi untuk belajar. Karena daela hanya akan bangun malam hari, ayah dan ibu kesulitan untuk tetap menemaninya juga untuk mencari guru pembimbing yang benar-benar tahan kantuk.

" daela semakin berkembang bu. " kata bu clara.

" benarkah bu? "

" itu benar, daela sudah dapat menghafal beberapa hurus juga dapat menyebutkan nama-nama hewan, bunga dan buah. "

" syukurlah kalau begitu. "

" tapi dia harus berusaha lebih keras lagi untuk belajar berhitung juga mengarang. "

" saya akan mengajarinya sebisa saya. "

" sebenarnga dia adalah anak yang pandai hanya saja ada sedikit masalah dengan perkembangan otaknya. "

" saya juga menyadari itu. "

" saya sarankan agar anak ibu dibawah kerumah sakit untuk pemeriksaan lebuh lanjut. "

" itu pasti bu, terimaksih. "

" sama-sama bu, kalau begitu saya akan pamit. "

" ahh baiklah, sekali lagi terimakasih. "

   Bu Clara adalah guru di The Bursa. Dia mengajar mata pelajaran biologi, parasnya yang cantik serta matanya yang bulat sempurna membuat tampilannya selalu unik, dengan kata lain imut. Dia guru yang sabar juga tenang menghadapi murid-muridnya. Daela anak yang beruntung bisa dibimbing langsung oleh bu clara.

In the Dark and In the LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang