.Kau tahu kau akan menyakiti dirimu sendiri jika kau terus menyembunyikan perasaanmu
.
Being There -1-
Riuh siswa- siswi Yumkwang Senior High School terdengar menggema, maklum saja hari ini adalah hari pertama mereka memasuki ajaran baru setelah liburan musim semi. Rona ceria, gelak tawa bahkan candaan mereka lontarkan bersama sahabat, teman atau pun sang kekasih untuk sekedar melepas rasa rindu, Memasuki fase remaja hal yang normal bukan jika seseorang mempunyai tambatan hati.Namun- tidak semua murid Yumkwang merasakan bahagia seutuhnya ketika memasuki ajaran baru, ada tawa ada tangis, ada antagonis ada juga prantagonis. Semua ada nilai plus dan minusnya. Lihatlah sebagai contoh, dihari pertama memasuki ajaran baru seorang pemuda nampak terbully habis- habisan didepan gedung Sekolah. Para siswa dan siswi banyak yang melintas namun diantara mereka tak ada seorang pun yang mau menolong. Bukannya tidak mau menolong? Itu semua karena mereka tidak ingin mendapatkan dampak buruknya. Oleh karena itu mereka semua lebih memilih cuek dan berpura- pura tidak melihat.
"Sunbae jangan diambil tolonglah susah payah aku mendapatkannya"
Seseorang yang dipanggil Sunbae itu menggertakan gigi rapihnya dilanjutkan dengan seringai tajam pada lelaki berkaca mata tebal yang menjadi sasaran bully hari ini."Ryeowook-ah kau ingin menginginkan ini hah?"
Lelaki berbadan mungil bernama Ryeowook itu mengangguk pelan. Wajahnya menunduk namun Matanya Sesekali melirik pada pria tegap dihadapannya. Jujur ia takut, ia ingin segera pergi dan menjauh dari lelaki itu namun RyeoWook tidak bisa pergi begitu saja, barang berharganya dirampas oleh sipria tangguh yang menjadi lawannya sekarang dan itu sangat berharga bagi Ryeowook.
"Ambilah kalau kau bisa"
Lelaki jahat yang mem-bully- Ryeowook mengukir senyum licik seraya mengangkat benda berwarna kuning emas yang telah dirampas paksa, mengacungkan keatas seolah- olah dialah pemilik-nya. "Sunbae kembalikan!"
Ryeowook mencoba merebutnya lagi akan tetapi tidak bisa perbedaan berat badan dan tinggi mereka berdua sangatlah Kontras. "Ayo ambilah kalau kau bisa!" Shindong mengeluarkan kata- katanya lagi dengan nada mengejek. Geram pada akhirnya Ryeowook mencoba melawan dan menghilangkan semua rasa takutnya, kedua tangannya terkepal kuat dengan nafas memburu.
Ryeowook memberanikan diri sekuat tenaga untuk melawan, ia pun melangkah mendekati Shindong, Sebelah tangannya pun terangkat siap untuk meraih piala yang didapatkannya dengan susah payah.Hup
"Kembalikan—" Katanya kesal sekaligus jengkel melihat kelakuan Shindong.
"Ambil aku bilang ambil" Shindong semakin meledeknya dengan mengangkat tinggi piala tersebut."Sunbae aku mohon, itu untuk ibuku"Katanya dengan suara sengau karena Ryeowook mulai menangis terisak.
Bukannya luluh melihat Ryeowook menangis Shindong malah semakin gencar menjahilinya dengan sesekali tertawa terbahak.Namun—
'Sret'
Eh
Shindong berbalik, tawanya hilang rautnya berubah geram saat piala itu telah direbut seseorang. "YAK!" Teriaknya keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
BEING THERE
FanfictionIbu- Aku sungguh bersyukur karena terlahir dalam keluarga ini. Berada disini membuat hari- hariku berwarna. Jangan pernah menyesal karena telah melahirkan-ku Terima Kasih Ibu.