..-Being There 10-
.
Changmin dan Ryeowook sudah tidak sabar menunggu senyum dari sahabatnya Cho Kyuhyun. Sebuah senyum lebar bahagia. Bukan sebuah senyum yang dibuat- buat. Menunggu malam hingga pagi menjulang ternyata terasa lama bagi mereka berdua. Seakan memiliki ikatan batin dengan sahabatnya Cho Kyuhyun, Changmin dan Ryeowook ikut merasa gusar yang luar biasa. Keduanya Hampir terjaga sepanjang malam, Hanya bergerak gelisah diatas ranjang sambil sesekali melirik jam yang tertempel ditembok.
Kedua sahabat itu menyesal membiarkan Kyuhyun menunggu seorang diri dan tidak menemaninya hingga jemputan anak itu datang. Karena hal tersebut keduanya merasakan penyesalan teramat Dahsyat. Ditengah jalan Ryeowook dan Changmin sempat memaksa driver bus untuk menurunkan mereka berdua ditengah jalan yang jaraknya tidak jauh dari halte Kyuhyun menunggu-Namun getaran dari ponsel keduanya membuat rasa itu urung. Orang tua Changmin dan Ryeowook menghubungi dengan nada khawatir dan menyuruhnya untuk pulang cepat.
Mau tak mau mereka menurutinya. Akan tetapi Sesampainya dirumah keduanya tidak bisa tidur dengan nyenyak, Belajar pun tak karuan. Itulah yang mereka rasakan selama semalaman penuh.
Menjelang petang koridor sekolah mulai ramai karena siswa- siswi Yumkwang mulai berhamburan keluar untuk pulang. Ryeowook dan Changmin berjalan beriringan, Ryeowook sesekali mengeratkan ranselnya yang sedikit turun."Syukurlah hari ini tidak ada pelajaran tambahan"
Changmin menoleh padanya lalu tersenyum tipis dengan Kedua tangan dimasukan kedalam saku Blazer. "Uhm kita bisa langsung pergi kerumah sakit"
Ryeowook mendesah dengan wajah menunduk. Sejujurnya dia sangat benci Rumah sakit, namun demi sahabatnya dia rela pergi. Ryeowook pun berharap jika Kyuhyun baik- baik saja. Ryeowook tahu jika Kyuhyun tidak masuk sekolah karena menunggui Minho adiknya. Akan tetapi Ryeowook merasakan hal yang lain. Hatinya gelisah, Kyuhyun tidak menghubungi mereka berdua sejak semalam.
Tak jauh dari mereka berdua berdiri. Empat orang pria saling berpandangan denga menyeringai tipis. Satu orang berbadan gempal, dan tiga lainnya bertubuh berisi. Sang pria gempal mengayunkan sebelah tangannya. Memberi tanda agar ketiga pengikutnya mengikuti rencana yang akan dia susun. Mereka berempat pun berlari mengikuti si Pria gempal yang pergi terlebih dahulu.
Sret
Bruk
"Akh-"Ryeowook meringis ketika bahunya sengaja ditabrak oleh seseorang bertubuh gempal itu. Ryeowook terjatuh membuat Changmin Geram lalu menatap pria gempal tersebut dengan tatapan tajam."Shindong-ssi apa yang kau lakukan!" Seru Changmin dengan penekanan diakhir kalimat.
Pria berbadan gempal bernama Shindong hanya tertawa melihat Changmin. Shindong mendekatinya, menatap remeh Changmin lalu menyentil dahinya keras. Changmin terhuyung kebelakang. "Sakit hn?"
Gigi rapih Changmin bergemeretak keras. Tingkat geramnya berubah menjadi emosi yang meluap. Changmin mengangkat kedua tangannya lalu meraup kerah Shindong hingga anak berbadan gempal tersebut sedikit terangkat karena tarikan Chagmin.
"Woah lihatlah anak ini menjadi sok kuat" Shindong berteriak. Ketiga pengkutnya mentertawakan. Para siswa dan Siswi mulai bergerumung menyaksikan pertarungan Changmin dan Shindong. Beberapa ada yang mengompori mereka berdua. Ada pula yang langsung berlari untuk memanggil Guru agar melerai terjadinya pertengkaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEING THERE
FanfictionIbu- Aku sungguh bersyukur karena terlahir dalam keluarga ini. Berada disini membuat hari- hariku berwarna. Jangan pernah menyesal karena telah melahirkan-ku Terima Kasih Ibu.