BEING THERE ( 12 )

1.3K 201 39
                                    

Warning : Kalo gak mau kecewa jangan dibaca ya, soalnya ini Ch teramburadul menurut saya, feel nya  ngerasa gak dapet soalnya pas ngetiknya juga emang gak ngfeel ini termaksa hadeuh, Eyd nya apalagi. Ditambah belom edit dipastikan ada kalimat yang kurang atau terpotong. Kalo ada yang terlanjur baca. Ya moonmaapyaa wkwk😂😭


.

Jalan berdua ditemani hembusan angin dalam musim semi merupaka hal langka untuk Kyuhyun dan Taeri. Hari mulai larut, matahari mulai tenggelam digantikan dengan rembulan yang berbias cahaya bintang. Hawa dingin yang menyecap tak jua menyulutkan semangat Ibu dan Anak tersebut. "Ibu cepat Minho, Hae Hyung dan Ayah pasti sudah menunggu lama" Teriak Kyuhyun dengan berlari mendahului Taeri. Ia menggeleng kecil melihat tingkah laku sang anak. Ceria dan penuh semangat!

Dari Jauh Taeri ikut tertawa kecil melihat keceriaan Kyuhyun. Dalam hati kecilnya Taeri selalu menyisipkan sebuah doa, meminta bantuan pada tuhan agar selalu bisa melihat Kyuhyun seperti ini selamanya, Taeri ingin Kyuhyun terus bahagia dan semangat dalam menjalani hari- harinya. Taeri mengeadah memandang langit, senyum Taeri semakin merekah melihat hamparan bintang berkelip bersinar cantik.

Tuhan— berilah kesempatan kedua untuknya. Jangan kau ambil senyum itu. Karena senyum dan semangatnya adalah kebahagiaanku

Brug

"Akh-"

Tak lama Senyum Taeri meredup, kedua matanya membola ketika melihat Kyuhyun terjatuh tiba- tiba. Dalam hitungan detik ibu empat anak itu berlari untuk menghampirinya
"Astaga Kyuhyunnie-," Pekik Taeri, dia bersimpuh kemudian memeriksa setiap inci tubuh Kyuhyun takut jika ada yang terluka. Bibirnya terkatup dan Berjengit ketika merasakan hawa dingin disekitar tubuh sang anak.

"Hei Kyu, nak jangan membuat ibu khawatir!" Taeri menepuk kedua pipi Kyuhyun. Namun Kyuhyun tetap bergeming. Taeri mulai risau dengan perasaan campur tidak karuan. Mata Kyuhyun terlihat sayu, iris kelamnya mengerjap berkali- kali namun dengan tubuh terkulai. "Kyuhyunnie! HAE-YA—MINHO-YA CEPATLAH BANTU KYUHYUNNIE!"

.

Heechul mengerutkan dahinya, melemparkan pisau kue keatas meja ketika mendengar teriakan ibunya dari luar yang terdengar begitu nyaring. Melirik minho disebelahnya sekilas kemudian mendengus pelan. Sebuah earphone terpasang pada telinga Minho. Pantas jika anak itu tidak mendengar.

Heechul beranjak berdiri lalu pergi berlari keluar rumah. Minho mendelik menatap heran Heechul namun tak acuh setelahnya. Lelaki muda berusia enam belas tahun tersebut nampaknya masih kesal dengan Heechul. Memilih mengabaikan sang kakak yang entah pergi kemana kemudian menaikan volume musik didalam ponsel barunya itu.

——

"Ibu—astaga Kyu-," Heechul menarik Kyuhyun, Heechul mendesis melihat raut Kyuhyun yang pucat pasi, bibirnya bahkan sudah sedikit membiru, tanpa bertanya lebih Heechul kemudian menggendong Kyuhyun dipunggungnya lalu membawanya masuk kedalam rumah. Tak lupa Taeri mengekor dari belakang dengan tubuh bergetar. Sumpah demi tuhan Taeri merasakan cemas yang luar biasa. Baru beberapa menit ia melihat keceriaan dan semngat sang anak namun beberapa detik setelahnya anak itu sudah terkulai. ALS yang kejam. Taeri begitu membenci penyakit laknat itu.

"Apa yang terjadi kenapa bisa seperti ini?" Kata Heechul dengan nafas terengah menaiki satu persatu anak tangga. Taeri tidak menjawab ia menggeleng kecil disertai raungannya yang semakin mengeras. Taeri takut ia sangat takut. Ini pertama kalinya mendapati kondisi Kyuhyun seperti ini.

BEING THERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang