.
"Hyung"
"Hn?" Kyuhyun mengeratkan kedua tangannya pada ceruk leher Minho. Menyender nyaman merasakan sensasi hangat dari tubuh tegap sang adik."Kau mau berjanji padaku?"
"Apa?"
Minho menghentikan langkahnya saat menapaki tangga terakhir."Untuk kali ini dan seterusnya cobalah untuk selalu jujur"
Deg
Kyuhyun tersenyum miris dibalik punggung Minho. Jujur, entah dia bisa atau tidak selama ini Kyuhyun terbiasa menyembunyikan semua perasaan dan rasa sakitnya seorang diri.
Minho mendengus lalu menoleh menatap Kyuhyun yang tersenyum hambar padanya."Bilang sehat jika kau merasa baik! Katakan sakit jika kau merasa tidak sanggup. Disini Aku-aku akan berusaha untuk membantumu semampu yang aku bisa"
"Min-," Iris kelam Kyuhyun kembali berembun. Kyuhyun tidak menyangka Minho bisa membuat sebuah kalimat bijak seperti itu. Kyuhyun tahu jika adik kecilnya sudah mulai dewasa. Dia bukan seorang adik kecil lagi seperti yang dipikirkannya selama ini.
"Mau kan kau berjanji?" Minho mengulang lagi dengan nada selembut mungkin membuat Kyuhyun menggigit bibir bawahnya kuat. Cukup katakan 'Ya' namun semuanya sulit. Lidahnya terlalu kelu untuk mengatakan satu kalimat tersebut. Kyuhyun menghembuskan nafas lelahnya."Aku akan mencobanya min-,"
-Being There 13-
.
Kedua bola mata Taeri membola melihat kedatangan Minho. Pasalnya Minho tidak datang sendiri melainkan ada seoran Kyuhyun dibalik punggungnya. Tanggap Taeri pun berdiri lalu melangkah cepat menghampiri keduanya membuat Atensi Donghae dn jisub teralihkan. Sama seperti Taeri mereka berdua pun sama terkejutnya dengan Taeri.
"Astaga Kyuhyunnie Gwaenchana? Kenapa turun?" Pekik Taeri cemas. Kyuhyun tidak menjawab ia hanya tersenyum manis padanya. Sedangkan Donghae membantu Minho menurunkan Kyuhyun lalu mendudukan-nya diatas bangku tepat disampingnya duduk.
"Aku melihatnya turun dari tangga dengan kesusahan oleh karena itu aku membantunya untuk turun" Minho menceritakan kejadian yang sebenarnya dengan jujur. Taeri meremat tangannya halus semburat senyum ia simpulkan. Taeri senang Minho bisa bersikap dewasa.
"Aku hanya ingin makan bersama. Apa tidak boleh?" Kyuhyun bertanya dengan menundukan kepala- nya takut- takut.
"Ah Kyuhyunnie benar, makan dan mendekam sendirian didalam kamar tentu saja membosan.
Kau boleh makan sebanyak yang kau mau. Ca, cepat ambil mangkukmu." Taeri mengangguki kalimat Jisub. Tangannya dengan lihai mengangkat mangkuk bekas Heechul lalu menggantinya dengan yang baru membubuhkan nasi serta daging yang telah dimasaknya kedalam mangkuk Kyuhyun. "Makan yang banyak hn, Dari kemarin kau tidak makan apa- apa"
"Baik ibu" Jawab Kyuhyun sembari mengambil sumpitnya.
Minho pun mengikuti jejak Kyuhyun, duduk dengan tenang menikmati sensasi lezat dari makanan sang ibu. Berbeda dengan Donghae dan Jisub, keduanya memang telah selesai makan. Namun enggan untuk beranjak, memilih memperhatikan Kyuhyun yang mulai makan dengan cara yang berbeda dari biasanya mereka lihat. Kyuhyun mengangkat sumpitnya sangat pelan, terkadang Taeri disebelahnya membantu walau anak itu tetap kekeh menolak. Kyuhyun enggan untuk dibantu dia yakin karena dia masih bisa melakukannya seorang diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
BEING THERE
FanfictionIbu- Aku sungguh bersyukur karena terlahir dalam keluarga ini. Berada disini membuat hari- hariku berwarna. Jangan pernah menyesal karena telah melahirkan-ku Terima Kasih Ibu.