BEING THERE ( 11 )

1.4K 200 81
                                    

.

"Ada apa ini semua?" Teriakan seorang Guru berparas tampan membuat suasana keributan berhenti sekejap. Semua murid didalam kelas menunduk takut, Tidak terkecuali seorang anak bernama Shindong. Pria gempal dengan tinggi sekitar seratus tujuh puluh delapan senti meter itu kembali menyeringai tipis. Membuat Guru bernama Lee Sungmin tersebut mendelik tajam padanya.

Ekor mata Sungmin kemudian teralih pada sosok Kurus yang terduduk diatas lantai dengan dahi berkerut. Penampilan-nya sungguh berbeda, hampir sungmin tidak mengenalinya karena wajah yang sulit terlihat. Rupa anak itu hampir menyerupai badut. Seragam dan area wajahnya berubah warna menjadi putih seperti terguyur cat. Onix kelamnya terlihat sayu memperlihatkan suatu kepedihan.

Sungmin menghela panjang menumpahkan rasa sesaknya dalam dada. Kedua tangannya terkepal menahan emosi yang meluap namun, Sungmin bersyukur setidaknya Dikanan kiri anak itu terlihat dua sahabatnya yang setia membantu dan menemani—Walau penampilan keduanya tak kalah kacau!

Ugh

Sungmin berjongkok beringsut mendekati Kyuhyun, menutup hidungnya ketika Bau amis telur menyeruak tajam saat merengkuh tubuh Kyuhyun, telur mentah diselimuti tepung berwarna putih berhamburan menyelimuti seluruh wajah dan tubuh muridnya itu. Semuanya menyatu bagai ada sebuah perayaan, akan tetapi  jika dilihat dari Aura murid disekelilingnya ini semua bukanlah untuk sebuah perayaan melainkan Aksi sebuah pembully-an.

"Kyuhyun-ah Gwaenchana?" Sungmin mengguncangkan tubuh Kyuhyun, namun Kyuhyun tetap bergeming tidak menjawab. Kedua sahabatnya Changmin dan Ryeowook menatap Lirih. Sungmin mendesis ketika Manik kelamnya menangkap sebuah poster besar berisi ratusan tanda tangan seperti sebuah petisi. Didalamnya terpampang jelas gambar dari anak didiknya Cho Kyuhyun.

Astaga apa yang mereka lakukan...

Jengah pada akhirnya Sungmin Berdiri, menatap jengkel Shindong dan ketiga temannya. Ditangan kanan kiri mereka terlihat jinjingan berisi telur mentah dan beberapa bungkus tepung. Dari sini sungmin yakin jika itu semua adalah ulah Shindong.

Shit! Sungmin mengumpat dalam hati. Lagi- lagi anak didik Kim nara yang menjadi tersangka!

"Shin Dong Hee-ssi. Aku menunggu-mu diruanganku sekarang juga!" Guru Lee memerintahnya dengan penekanan diakhir kalimat. Shindong mengendikan dahinya seraya tersenyum puas.

.

Taeri berlari memasuki sekolah Yum Kwang dengan langkah lebar. Gurat cemas tercoreng jelas didalam raut muka-nya. Taeri yakin ini semua bukan hal baik. Sesuatu yang buruk telah terjadi. Bukannya menginginkan atau pun mendoakan hal yang tidak baik tetapi percayalah insting seorang ibu selalu benar.

Tuhan lindungilah anakku...

Taeri memelankan langkah kakinya ketika ruangan yang ia tuju terlihat. Dengan tersenyum Taeri berjalan mendekat walau tak lama senyuman itu berubah menciut. Mata Taeri membulat langkah kecil nya berubah lebar lagi saat melihat sosok malaikat kecilnya duduk menunduk dalam keadaan mengenaskan.

"Kyuhyunnie—" Pekiknya. Taeri berlutut dihadapan Kyuhyun. Mengangkat kedua tangannya kemudian menangkup kedua pipi Kyuhyun dengan tangan bergetar.

"Gwaenchana? Apa yang terjadi?" Kata Taeri lagi dengan mata berkaca- kaca siap menumpahkan liquid beningnya. Taeri dengan cepat mengambil beberapa tisu didalam tas jinjing kecil yang selalu disediakannya itu, lalu mengusap kasar wajah Kyuhyun yang terbalut tepung serta telur mentah yang sudah mengering. Melihat perlakuan sang ibu Kyuhyun hanya terdiam. Tidak ada sedikit pun keinginan dirinya untuk menolak. Kyuhyun terlanjur malu, dia malu pada ibunya. Dia malu akan dirinya sendiri yang terlihat lemah dan menjijikan.

BEING THERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang