BEING THERE ( 14 )

1.8K 157 29
                                    


Being There 14

.

Angin musim semi menerpa rambut halus Kyuhyun dan Changmin. Walau angin terus berhembus keduanya enggan untuk bangkit. Terhitung Sudah tiga puluh menit lamanya mereka berdua berada dilapangan belakang sekolah. Dan Sejak tiga puluh menit itu pula keduanya bergeming, tidak ada suara.

Kyuhyun mengedipkan kedua matanya perlahan. Mendesah lelah kemudian mengangkat kepalanya dari bahu tegap Changmin. Atensi Changmin pun teralihkan menatap Kyuhyun dengan senyum hambar.

"Sudah merasa baik?" Kyuhyun mengangguk sebagai jawaban. Perlahan Kyuhyun mulai beranjak dari duduknya, Changmin yang peka sigap membantu. Merapihkan blazer Kyuhyun, lalu menepuk- nepuk pelan bagian yang kotor karena debu disekitar Blazernya tersebut.

"Gomawo, Aku jauh merasa lebih baik" Kyuhyun meyakinkan Changmin lagi.

Changmin memegang kedua bahu tegang Kyuhyun lalu menangkup kedua pipinya sembari mengelusnya halus."Kau luar biasa Kyuhyun-ah semangat kau pasti bisa menjadi lebih kuat!"

Kyuhyun memegang kedua tangan Changmin dipipinya lalu melepaskannya pelan."Aku akan berusaha" Kyuhyun menjawabnya dengan semangat. Keduanya lalu berjalan perlahan memasuki kelas.

"Chwang-,"

"Hn?" Changmin menjawab dengan Gumaman. Mata rusanya Melirik Kyuhyun penuh tanya.

"Jangan beritahu Minho tentang masalah hari ini ya" Changmin menghela dalam, mengerjapkan matanya lelah. Permintaan Kyuhyun sudah diduganya beberapa menit yang lalu. Kyuhyun tidak ingin melihat adiknya khawatir dan berakhir memendam rasa sakitnya seorang diri well keputusan yang sangat buruk menurut Changmin. Namun bagaimana lagi, mau tak mau dia harus menuruti apa tang telah Sahabatnya itu pinta. "Aku tahu kau akan mengucapkan kalimat itu."

Kyuhyun tertawa kecil mendengar kata- kata Changmin. "Seperti peramal saja"

Changmin tersenyum lima jari kedua alis nya saling terangkat lucu."Yak! kau tidak percaya kata nenekku, nenek moyang kami memang seorang peramal hebat mungkin saja aku salah satu dari keturunannya, bisa saja kan." Changmin menepuk dadanya bangga, sebelah tangannya dia gunakan untuk memapah Kyuhyun sahabatnya yang  berjalan tertatih."Nenekku bahkan sudah melihat masa depanku nanti, katanya suatu saat nanti aku akan menikah dengan wanita cantik dan melahirkan banyak anak. Astaga memikirkannya saja sudah membuatku pusing Kyuhyun-ah-,"

Kyuhyun mengangguk seraya tertawa kecil mendengar gurauan Changmin yang polos. Kyuhyun bahagia disaat suasana hatinya yang redup ada sahabat sigap membantu senyumnya kembali, Kyuhyun sangat mensyukurinya.

.

Rasanya Minho ingin menampar mulut para gadis yang saling berbisik dengan sesekali melirik kearahnya. Bisikan itu terdengar nyata, Kedua kupingnya normal, walau berupa sebuah bisikan minho masih bisa mendengar jelas apa yang mereka bicarakan.

"Kau tahu Cho Kyuhyun sunbae kakak dari Cho Minho itu menderita penyakit langka, dan kau tahu katanya penyakit itu menular"

Sial—Urat saraf Minho tertarik kuat. Gigi ratanya bergeretak, langkahnya terhenti saat itu juga. Minho mendelik menatap para gadis yang mencemoohkan sang kakak dengan rahang yang mengeras. Membuat kedua gadis itu salah tingkah karena malu tertangkap basah. Namun tak lama Minho mengerjap lemah, menarik nafas dengan satu tarikan. Minho sadar jika ia menegur para siswi tersebut, pasti akan terjadi kekacauan. Suasana akan menjadi rumit lagi dan Kyuhyun akan lebih terpojokan. Tidak ingin memperdulikan para siswi itu Minho memulai langkahnya lagi. Mengabaikan setiap caci maki yang terdengar dari mulut bak harimau buas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEING THERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang