STALK

21 14 4
                                    

Pukul 13.35

Via membaringkan tubuhnya di atas kasur, ia menarik tas yang ada di sebelahnya dan mengambil sebuah benda yang bernama Handphone. sedangkan Thaila sudah sibuk dengan handphonenya untuk nge-stalk akun instagram milik sang pujaan hati, Nandan.

Lima belas menit berlalu, namun tak ada yang membuka pembicaraan, hanya ada suara tertawa yang tertahan, siapa lagi kalau bukan Thaila.

“Viii.....” panggil Thaila semangat dengan pandangan yang masih ke handphonenya.

“Apa?”
“Doi nge-post foto Vi, ganteng banget Viaaa... liat ni Vi, omigattttt,” ucap Thaila tambah bersemanagt saat melihat post-an baru milik Nandan. Ia tak sabar untuk memberitahu Via, ia beranjak menuju ke arah Via dengan langkah cepat.
“Yaelah, kamera B612 aja bangga banget,” ucap Via jujur.
“Lo tau dari mana? ini tuh real mas Nandan,” ucap Thaila tak mau kalah.
“Tuh di pojok foto ada tulisan B612.”
“Cinta emang buta ya? sampai sampai... lo nggak bisa baca,” lanjutnya.

Jujur, saat ini Thaila kesal dengan sahabatnya yang satu ini, ia tidak bisa memahami suasana hatinya saat ini. Ia memilih untuk kembali ke balkon dan memandangi foto Nandan.

Tok.. Tokk.. Tok...

Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya yang masih tampak muda mengetuk pintu kamar, ia mebawa nampan yang berisikan minum dan makanan rigan untuk Via dan Thaila.
Dengan langkah gontai, Via beranjak dari kasurnya dan membukakan pintu.

“Wawww..... Jadi ngerepotin nih tanten heheh,” cengir Thaila yang entah sejak kapan berada di sampingnya.

Via menoleh ke arah Thaila, pecitraan sekali sahabatnya ini. Mamahnya Via yang bernama Aeera hanya tersenyum melihat sahabat dari anaknya itu. Sungguh tidak dapat dipercaya, anaknya menemukan sahabat seperti ini. Namun, ia bersyukur anaknya masih memiliki sahabat yang baik seperti Thaila.

“BTW, rencana yang lo bilang di sekolah itu apa?” tanya Via di tengah mereka memakan cemilan yang dibawakan Aeera.

“Tapi lo janjikan bakalan bantuin gue?” tanya Thaila meyakinkannya.

Via tidak bisa menjawab pertanyaan temannya itu, mulutnya penuh dengan makanan membuat dirinya susah berbicara. Via mengangguk saja untuk mengiyakan pertanyaan Thaila.
Thaila mulai memberitahu rencananya, sesekali ia memperagakan adegan yang harus dilakukan Via. Tentunya Thaila memberikan sedikit bumbu-bumbu dramatis.

Ondu DinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang