PLAKKK
Tamparan keras itu berhasil mendarat tepat di pipi mulus seorang Navya Shalitta Prayoga.
“Vi, maafin gue, gue gak sengaja,” sesal Nandan, memeluk erat Via,
BRRAAAGGHH
Pintu kamar terbuka. Beberapa polisi menjulurkan senjatanya. Via langsung menarik tubuhnya dan mendorong Nandan dengan kasar.Via melarikan diri ke luar tempat itu dengan tangisan yang tak dapat ia bendungkan lagi. Ia membungkukkan tubuhnya dan menutup wajahnya.
Kini ia merasa lega, tubuhnya terasa lemas. Via melihat dari sela sela jarinya, subuah bayangan mendekat ke arahnya.Via menegakkan tubuhnya, ia tersenyum lebar ketika mendapati Bayu di hadapannya. Spontan, Via memeluk pria itu dengan erat, sangat erat sekali, bagaikan tak mau kehilangan sesuatu yang ia suka.
Bayu memasukkan Via ke dalam mobil. “Lo tunggu sini.”
“Lo mau kemana?” cegah Via menggenggam tangan Bayu.Bayu sedikit tak tega untuk meninggalkan Via. Ia mengusap pipi gadis itu dengan jarinya. “Sebentar.”
Bayu dengan cepat melangkahkan kakinya dengan cepat, masuk ke tempat tadi.“Bisa tinggalkan saya dengan pria brengsek ini, sebentar?” ucap Bayu dengan polisi yang sedang menangani Nandan.
Sepeninggalan polisi tersebut. Bayu menarik kerah Nanda dengan sangat kasar.
BUGHHH
beberapa kali Bayu mendaratkan pukulannya di sekujur tubuh Nandan. Tak peduli pria itu sudah tersyungkur tak berdaya di lantai dan darah segar yang mulai mengalir baik dari hidung maupun dari mulut pria itu.
Saat di mobil, Bayu memperhatikan keadaan Via sangat miris dang terus menutupi bagian dadanya, karena bajunya robek. ia mengedarkan padangnyanya ke belakang joknya untuk mencari benda untuk menutupi tubuh Via. Mata Bayu tertuju pada syall yang tergeletak di atas jok bagian belakang, lalu menutupi tubuh Via yang terbuka.
Bayu mulai menjalankan mobilnya. Di sepanjang perjalanan suasana tersa hening, Bayu pun tak tega untuk menanyakan hal hal apa saya yang terjadi pada Via. Bahkan pesan dari Thaila pun tak tega ia ucapkan saat melihat keadaan Via seperti ini.
Sesampainya di sepan rumah Via, Bayu membukakan pintu mobilnya dan menuntun Via masuk ke dalam rumahnya. Aeera, Mr.Prayoga dan Alfy menyambut kehadiran Via dengan senyum yang merekah dan pelukan hangat, merasa senang salah satu anggota keluarga mereka kembali dengan selamat.
Tanpa bicara sepatah kata, Bayu berpamitan untuk pulang. Ia tak mau merusak kebahagiaan keluarga Via saat ini karena mereka melihat sosok pria ceroboh yang membuat keluarga itu kehilangan suatu yang sangat berharga.
~BS~
Hampir satu minggu, Bayu tidak lagi melihat sosok gadis berparas cantik dan lucu itu. Bayu juga menjaga jarak dengan Via saat di rumah. Semua sangat berbeda.
Di hari minggu ini, Bayu bertekat mencoba untuk menemui Via dan mengajaknya untuk berbincang seperti biasanya. Bayu menggerkakkan tangannya untuk membunyikan lonceng.
Kedua sudut bibir Bayu terangkat. Via mengintip dari balik horden pintu balkon, tersenyum sangat manis dan melambaikan tangannya ke Bayu.
Bayu pun kembali masuk ke dalam, saat itu juga senyum di wajah Via memudar.
Kini Via benar benar bagaikan putri yang malang, di dalam kamar sendiri, tak ada orang yang mengajaknya berbincang, tertawa, bermain.
keesokan malamnya, Via merasa sangat bahagia. Kedua orang tuanya sudah memperbolehkan dirinya untuk kembali baraktifitas seperti biasa. Malam itu juga dengan semangat membara, Via menyiapkan kebutuhan sekolahnya.
Tak sengaja Via melirik ke arah luar jendela kamarnya. Via mengerutkan dahinya, Tembok kamar Bayu mengeluarkan cahaya terang. Via mendekat ke arah jendela kamarnya dan menyeret kursi untuk ia dudukkan.
Tiba tiba saja Bayu muncul mengagetkan Via, ia hanya bisa mengelus dada dan tersenyum kepada pria itu. Bagaimana bisa ia marah dengan pria yang selama satu minggu ini ia kangenin.
Bayu mengintruksikan Via untuk menangkap benda yang akan ia lempar. Via tertawa kecil ketika mendapatkan benda yang di tangkapnya adalah maninan masa kecil yaitu telepon kaleng. Via mendekatkan kaleng itu ke telingannya dan mendengarkan Bayu.
“Kenapa tembok lo bolong?”
“Sengaja, buat ketemu lo, abisnya ketemu lo sekarang susah banget.”
“Gue mau tanya sesuatu ke lo, boleh?” ucap Bayu.Via menganggukkan kepalanya.
“Kenapa gak pernah ke luar balkon lagi?”
“Balkonnya dikunci sama papah,” jawab Via dengan nada sangat menggemaskan.“Kangen gue gak?”
“Kangen banget.”
“Kapan mulai sekolah lagi?”
“Besok.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Ondu Dina
RomanceIni bukan cerita frienzone Ini bukan cerita bad girl or bad boy atau sebagainya. Ini sangat berbeda dari yang cerita yang pernah berbeda. Jadi, langsung baca aja. Jangan ada yang di skipp ok, biar nyambung bacanya. Love you