Part 24 - Kepingan Terakhir

812 24 1
                                    

Senapan!

Sial! Bukan ini yang seharusnya ia dapatkan!

Dengan gerakan cepat, Bryan yang tengah menyamar menjadi Rei segera memelintir tangan seseorang yang menodongkan senapan itu ke dahinya. Peluru yang keluar dari senapan itu tertembak ke tanah. Senapan dalam genggaman orang itu terjatuh dan Bryan segera menendang perutnya kemudian kabur menggunakan sepeda motor. Melihat kejadian yang sangat cepat itu, Ararya, Hastanta dan Rei bangkit dari tempat kemudian pergi dari sana. Beberapa agent yang bersama mereka pun juga menyebar dan berusaha membuntuti motor yang dikendarai oleh Bryan karena ada sebuah sedan hitam dan empat buah motor berusaha mengejarnya. Mini van yang datang bersama sedan hitam itu masih pada posisi semula. Pak Aldi meminta Zayan dan Dareen untuk mengawasi mobil itu.

Dalam rencana, seharusnya bukan ini yang akan mereka lakukan. Namun, apa boleh buat. Keadaan memaksa mereka untuk segera main ke rencana inti mereka. Tujuan yang semula hanya memancing salah satunya untuk ia perdayai dan menarik anak buah Mr.J tanpa harus membuat keributan. Hal yang terjadi justru seperti ini. Memang niat untuk menarik anak buah Mr.J berhasil, tetapi keributan yang ada malah sebesar ini. Adegan kejar-kejaran ini tentunya tak ada dalam rencana yang telah mereka buat.

Entah kemana Bryan akan menarik semua anak buah Mr.J ini.

...

Bermodalkan pengetahuan yang nihil mengenai jalanan Belgravia, membuat Bryan memacu motornya ke arah mana saja. Ia hanya percaya dan mengandalkan pada instingnya. Yang ada dalam benaknya kali ini hanyalah harus terbebas—mungkin lebih tepatnya menghindari kejar-kejaran dan menarik kerumunan yang membuntutinya ke suatu tempat yang sedikit menguntungkannya.

"Belok kiri setelah lampu merah dan ikuti jalanan itu! Masuklah ke dalam basement parking salah satu hotel. Kami akan menyusulmu kesana."

Suara Athar terdengar melalui earphone yang digunakan Bryan. Sebenarnya Bryan sudah menyadari jika ada banyak kendaraan yang mengikutinya. Salah satu dari kendaraan itu pasti berisi agent yang juga turut mengikutinya.

"Tolong buat separuh dari mereka yang mengikutiku berhenti! Aku akan kewalahan menghadapi mereka semua jika seorang diri!" ucap Bryan yang tentu di dengar oleh semua agent.

"Kaindra akan mengalihkan mereka," Kali ini suara Fairel yang terdengar. "Bagi agent yang berada di belakang mobil anak buah Mr.J, bagilah tugas dan berpencar. Beberapa dari kalian belok kiri sebelum toko bunga di depan kalian. Bantu Bryan. Sisanya ikuti Kaindra."

Tepat ketika Bryan baru saja membelokkan motornya, sebuah mobil silver berada tepat di belakangnya. Mobil itu berusaha menghadang ketika mobil sedan hitam itu hendak menyalip. Bryan yakin jika Kaindra lah yang ada di balik kemudi mobil silver tersebut. Mampu menghadang si mobil hitam tak lantas membuat Bryan tenang begitu saja. Mungkin merasa telah dipermainkan, empat buah motor yang ada di belakang sedan hitam itu menyalip dua mobil di depannya. Menyadari hal itu, Bryan segera membelokkan motornya pada sebuah gang kecil yang jelas tak mungkin membuat mobil itu mampu mengejarnya.

"Kaindra! Arahkan mobil itu kembali ke gedung tempat kita mengintai mereka tadi."

"Akan kulakukan."

Senyum kecil nampak pada bibir Bryan, setidaknya ia tak perlu meladeni banyak orang. Kini ia hanya perlu fokus untuk meringkus empat orang yang mengendari motor di belakangnya sambil menghujani tembakan ke arahnya. Bryan berusaha menghindari agar peluru itu tak mengenai ban motor yang dikendarainya atau mungkin dirinya. Jika itu terjadi, hancur sudah rencana mereka.

...

"Apa tidak sebaiknya kita ringkus saja Mr.J saat tak ada anak buahnya yang berjaga di sekitarnya seperti sekarang?" tanya Hastanta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang