Part 14 - Agent Misterius

628 38 0
                                    

"Jika kau berani membunuhnya, maka kau harus berani berhadapan denganku terlebih dahulu."

Kini semua yang berada di toko itu serentak menoleh ke arah samping. Disana terdapat seorang dengan topi dan pistol yang ada di dalam genggamannya. Athar yang merasa tak asing dengan suara itu sontak mendongak.

'Kau...'

Pria bertopi itu hanya melempar senyum kecil tanda ia juga mengenali Athar. Tak lama setelah itu Hastanta dan Jordan masuk dan kini berdiri tepat di belakang pria bertopi itu. Para personil Dhiren pun terkejut ketika mendapati Hastanta yang saat ini berada disana. Mereka sama sekali tak menyangka jika anggota baru mereka tergabung dengan orang-orang yang ada sangkut pautnya dengan hukum dan kriminal.

"Hei!! Siapa kau??! Apa maksudmu mencampuri urusanku?!"

"Pentingkah itu untuk kujawab sekarang? Kalian, terutama kau! Terlalu membuang waktu dengan menyekap dia. Kalian ini terlalu bodoh."

Mr. J yang saat ini berdiri tak terlalu jauh dengan pria bertopi itu nampak geram melihat seseorang yang dengan santainya mengatakan hal itu tepat di hadapannya. Dengan cekatan Mr.J mengambil pistol dan mengacungkannya tepat di hadapan pria yang dengan lancangnya mengatakan bodoh padanya.

"Oh, sepertinya kau benar-benar ingin tau siapa aku. Baiklah. Aku Anta Prayuda. Mengenai apa yang membuatku mencampuri urusanmu, sayang sekali, aku bukan orang yang mudah membeberkan alasan. Dan bisakah kau menyingkirkan benda ini dari hadapanku? Kau nampak seperti anak kecil dengan pistol ini Mr.J. Apa kau baru saja bisa menggunakan ini sehingga kau tak bisa lepas dari benda ini?"

"Beraninya kau!!!"

Tepat sebelum Mr.J menarik pelatuknya, Anta telah terlebih dahulu menendang tangan Mr.J dan mengakibatkan pistolnya terjatuh. Kejadian ini dimanfaatkan oleh Dareen dan Zayan untuk melakukan hal yang sama pada Rei dan asistennya. Pertikaian pun tak terelakkan lagi.

Suara lepasan peluru terdengar nyaring di ruangan itu. Anta yang masih terpusat untuk meringkus Mr.J, berusaha mengetahui dimana keberadaan pria yang menjadi mafia nomor 1 di dunia itu di tengah pertikaian ini dan membuat pria itu lumpuh di tangannya sendiri. Athar yang sudah bisa melarikan diri dan terbebas dari tali yang sejak tadi mengikat pergelangan tangannya, juga turut menjadikan Mr.J sebagai target utamanya saat ini. Kini Mr.J berlari. Ia berusaha kabur disaat Rei dan anak buahnya tengah mengalihkan perhatian Pak Aldi dan para agent-nya.

"Kau pikir bisa dengan mudah pergi dari tempat ini, pengecut!!"

Emosi Athar kini sudah mencapai puncaknya. Suara teriakannya itu sontak menghentikan langkah Mr.J dan juga pria bertopi yang sempat beradu mulut dengan Mr.J. Athar melangkahkan kakinya agar sejajar dengan pria bertopi yang belakangan diketahui bernama Anta Prayuda. Mr.J masih kukuh membelakangi Athar dan Anta.

Entah apa yang ia pikirkan sekarang. Ah salah. Mungkin lebih tepatnya apa yang sedang ia rencanakan sekarang. Kini posisinya 2 lawan 1. Ia jelas kalah jumlah jika akan memilih beradu otot. Apalagi usia Mr.J yang terlampau cukup jauh dengan Athar dan Anta.

"Aku masih tak percaya kau berani memanggilku dengan kata itu, bocah! Kau sama buruknya dengan kakakmu."

"Kau pantas kupanggil dengan pengecut. Kau bahkan hanya berani menghina kakakku di depan adiknya. Bukan di hadapannya secara langsung. Bahkan aku ragu kalau kau berani mengatakannya di hadapan kakakku secara langsung."

Dengan segenap hati Athar menahan emosi agar tak meluap-luap di hadapan pria yang dianggapnya begitu bodoh karena berani menghina Ararya di hadapannya. Seorang yang saat ini berdiri di sebelah Athar pun masih bungkam dengan segala pikirannya. Mr.J terlihat geram akibat ucapan yang terlontar dari mulut Athar. Nampak terlihat saat ia membalikan tubuhnya dan menatap Athar dengan tatapan tajamnya. Namun hal itu tak berlangsung lama, terlihat sebuah seringai di sudut bibirnya.

SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang