Hari ini terik matahari sangat menyengat, lagi-lagi Dewi Fortuna belum berpihak kepada Aneska. Siang ini adalah jadwal olahraga kelas X IPS 1. Olahraga kali ini , siswa disuruh memutari lapangan basket sebanyak 7 kali , setalah menyelesaikan 7 putaran maka siswa baru diperbolehkan istirahat." Panas banget sih !" keluh aneska sesaat setelah menyelesaikan 5 putaran, keringat bercucuran mengalir di tubuh gempal aneska. Seragam olahraganya telah basah kuyup.
" Heh lo itu item , gendut ,kucel. Jadi lo mau kepanasan atau engga lo tetep jelek tau !!! " Teriak karin
Fira yang mendengar ucapan karin terhadap aneska langsung menghampiri aneska.
" Itu mulut apa sambel terasi, pedes banget ngomongnya!"ucap fira kesal
"ini Boncabe level 30 !" jawab Karin ketus
“Lo ngga seharusnya ngomong gitu , aneska cantik kok " fira melakukan pembelaan.
"Lo bisa ngomong gitu karena lo itu cantik ngga kaya aneska . Lo berdua itu ibarat si cantik dan buruk rupa tau ngga !" imbuh karin
" Omongan lo jahat banget sih rin !" Bentak fira
Mendengar perkataan Karin yang semakin tidak karuan, fira merangkul aneska untuk menjauhi karin. Berharap aneska tidak memasukannya kedalam hati atas semua perkataan Karin mengenai fisik aneska.
Belum sempat mereka berdua berjalan menjauhi Karin, tiba-tiba Karin meluruskan kakinya membuat aneska tersandung dan jatuh dilapangan basket. Alhasil celana olahraga yang di kenakan aneska berlubang dibagian lutut, lutut aneska berdarah. Aneska menjerit ketakukan, karena bisa dibilang aneska phobia terhadap luka yang berdarah.
* Kecuali darah menstruasi.Fira yang melihat aneska ketakutan langsung ikut panik. Kemarin aneska sempat bercerita kalau aneska sewaktu kecil pernah trauma berat karena melihat korban pembunuhan di kompleks rumahnya dan berlumuran darah. Bahkan aneska bisa pingsan ketika melihat kumpulan darah meskipun hanya ditelevisi.
"makanya mata tuh dipake!" Karin meledek aneska yang jatuh tersungkur didepannya
"upssss lupa , kan matanya ketutupan pipi ha ha ha ha " imbuh karin sambil tertawa bersama geng nya. Meskipun mereka baru kenal beberapa hari, Karin sudah mempunyai geng di X IPS 1. Sama halnya dengan aneska dan fira, mereka baru kenal beberapa hari tapi sudah akrab seperti sudah kenal bertahun-tahun.
Tanpa berpikir lama , fira merangkul aneska dan membawanya ke uks, sepanjang perjalanan aneska memejamkan matanya. Ia menangis sesegukan .
Sesampainya di uks ,fira langsung mencari kotak P3K. Dengan telaten fira membersihkan dan mengobati luka yang ada dilutut aneska . Kemudian menutupnya dengan perban. Untung saja fira dulu saat SMP pernah mengikuti pelatihan PMR, sehingga ia tahu bagaimana penanganan pertama terhadap luka berdarah.
"aneska buka matamu"
"ngga mau fir ! ucap aneska masih dengan mata terpejam."
"ayo buka, lukanya udah aku bersihin, udah aku pakein perban juga . ngga usah takut "
Dengan perlahan-lahan aneska membuka matanya. Melihat lututnya yang sudah ditempel perban, senyum aneska mengembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aneska
Teen FictionTidak ada yang lebih menyakitkan dari sebuah penghianatan - Aneska Cantika -