" Akhirnya , selesai juga kita angkat buku sebanyak itu ya! " ucap fira yang kelelahan sambil mengelap keringat." Iya nih, btw makasih ya fir, udah bantuin angkat buku sebanyak itu . kalo ngga ada fira, Aneska ngga tau harus gimana bawanya "
"santai aja, kita kan bestfriend" ucap fira sambil meyenggol lengan Aneska dan menaikan alisnya beberapa kali.
Setelah keluar dari perpustakaan , Aneska dan fira berjalan menuju tempat parkir. Mereka mengambil jalan alternatif yaitu harus melewati lapangan basket terlebih dahulu. Dilapangan terlihat banyak siswa yang sedang bermain basket, nampaknya itu adalah segerombolan anak ekstrakurikuler .
Aneska dan fira sudah cukup kelelahan hari ini, membawa buku paket sebanyak itu telah menguras tenaga mereka. jadi mereka tidak mungkin untuk memutar jalan lebih jauh. Pilihan satu-satunya adalah melewati kerumunan siswa di lapangan basket.
Sepanjang jalan Aneska mengomel , menyampaikan unek-unek nya atas reza kepada Aneska
"reza itu nyebelin bang- " BUGGGGG
Belum sempat selesai berbicara, tiba-tiba sebuah bola basket melayang dan mendarat mengenai kepala Aneska.
"Aneska bangun, !!!" teriak fira histeris
•••
Cahaya yang masuk ke sebuah kamar bernuansa biru telah hampir redup. Hari mulai beranjak sore. Di atas kasur terbaring seorang yang masih belum sadarkan diri karena menjadi korban lemparan bola basket.
" Kepala gue pusing " ucap Aneska sambil mengucek-ucek mata kemudian berusaha untuk duduk. Dengan sigap fira yang ada disebelahnya membantu Aneska untuk menyandarkan punggungnya di kepala ranjang.
"aneska Lo ngga apa-apa kan? " Sahut fira dengan begitu cemas
" Gue dimana ?" ucap aneska, kali ini sambil memegang kepalanya yang agak pening.
" lo insomnia? Anemia ? eh amnesia maksudnya?" Tanya fira dengan sangat khawatir
"engga lah! harusnya fira jawab yang kaya di sinetron-sinetron gitu biar romantis ! "
"ya elah , drama banget sih!" ucap fira dengan bersungut-sungut.
Terdengar suara decikan pintu kamar yang terbuka, terlihat sosok separuh baya membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas teh hangat untuk putri kesayangannya. Hari ini mona pulang lebih awal dari kantornya karena mendapat kabar bahwa putrinya pingsan.
" Aneska, ini di makan dulu buburnya , dan fira tolong jagain Aneska dulu ya, tante ada tamu di bawah "
"iya tante "
Setelah mona meletakan semua bawaanya diatas meja, mona kembali keluar kamar bergegas menemui tamu nya dilantai bawah. Setelah mona tenggelam dibalik pintu, aneska dan fira kembali melanjutkan obrolan mereka.
"Lo tau ngga, tadi yang nganterin lo siapa? "
"Mana gue tau, gue kan pingsan "jawab Aneska enteng
"Tadi kak reyhan yang nganterin lo pulang, dia panik banget pas liat lo pingsan!" ucap fira dengan begitu semangat
" Apa ! Gue ngga percaya omongan lo fir " Aneska membantah omongan fira sambil memasukkan sesendok bubur kedalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aneska
TeenfikceTidak ada yang lebih menyakitkan dari sebuah penghianatan - Aneska Cantika -