14- Memori reza

35 2 0
                                    

Setelah hampir 25 menit Reza menungggu, Akhirnya Aneska turun menuruni anak tangga. Reza sempat tercengang melihat penampilan Aneska yang begitu cantik dengan memakai gaun selutut tanpa lengan serta rambut yang digerai dengan poni yang dikepang kesamping menampilkan seluruh wajah cantik Aneska.

“ za, pegangin Aneska! “ ucap Aneska membuyarkan reza yang sedang terperanjat memandangi kecantikan Aneska. Kali ini  Aneska kesusahan berjalan karena menggunakan heals mamanya  yang lumayan tinggi. Untung saja ukuran sepatu Aneska dan mamanya hampir sama. Jadi Aneska bisa meminjam heals yang tertata rapi di rak sepatu didepan pintu kamar mamanya.

“ ngapain sih gaya-gaya pake heals segala !”

“ ck! reza ngga tau fashion!  Aneska pengin tampil cantik !”

“ iya-iya serah lu “

Kemudian reza mengampiri Aneska. Dengan sigap Aneska mengalungkan tangan kanannya di lengan kiri Reza. Kini rasa canggung mereka berdua sudah hilang, mereka sudah kembali menjadi sahabat seperti dulu setelah terpisahkan oleh jarak dan waktu.

•••

Dirumah fira……

Pesta diadakan outdor dihalaman belakang Rumah fira. Balon dan kertas warna-warni menggantung disetiap sudut . bahkan bunga dan tanaman yang ada disana dipasangi lampu lampu tumbler sehingga cahanya memantul ke kolam renang membuat nuansa menjadi lebih menawan.

Aneska dan Reza mulai memasuki halaman belakang rumah fira yang sudah ramai. Kemudian mereka  memutar pandangan mereka berdua untuk mencari sosok fira. Ternyata fira sedang berada di dekat kolam renang. Dengan segera Aneska dan Reza menghampirinya.

“ happy birthday my twins “ ucap Aneska sambil cipika-cipiki kemudian menaruh kado yang dibawanya ke meja yang telah disediakan .

“ happy birthday orang yang sekarang ikut jadi sahabat gue “ ucap Reza yang ikut cipika-cipiki mengikuti gaya Aneska tadi.

“ Apaan sih za, garing tau “ ucap fira dan Aneska kompak , kemudian mereka berdua tertawa bersama.

“ eh Aneska sama Reza udah datang !” ucap wulan yang sedang mendekati mereka bertiga dengan segelas minuman yang ia bawa. Aneska dan Reza kemudian menyalami punggung tangan wulan.

“ wah, kalian cocok banget sih !” imbuh wulan melihat penampilan Aneska dan Reyhan. Tanpa disadari mereka mengenakan pakaian yang senada.

“ ah tante bisa aja !” ucap Aneska malu-malu kucing, kemudian tawa mereka kembali pecah.

Disisi lain, kak putra datang dengan kak Reyhan mengekor dibelakangnya. Aneska yang melihat kedatanagn kak Reyhan merasa sangat gugup. Bahkan Aneska meletakan gelas yang ada ditangannya agar tidak tumpah. Semakin kak Reyhan dan kak Putra mendekat, keringat Aneska kembali tidak terkendali, Keluar tanpa seizin Aneska.

Kak putra dan kak Reyhan terus berjalan kearah dimana fira ,Aneska dan Reza berdiri. Sedangkan wulan sudah beranjak menemui tamu lainnya. Sesampainya mereka berdua dihadapan fira, mereka langsung cipika-cipiki dan mengucapkan selamat ulang tahun serta memberikan kado untuk fira.

“ hai kak Reyhan “ ucap Aneska dengan senyum terbaiknya  , membuat reza, fira dan kak Putra ikut melihat kearah Aneska. Justru orang yang Aneska panggil malah melenggang pergi tanpa menatap Aneska sedikitpun.

Aneska hanya bisa memperlihatkan senyumnya, meski didalam hati yang paling dalam Aneska sedang merutuki dirinya atas apa yang ia lakukan tadi. Kak putra, fira, dan Reza hanya menatap Aneska dengan rasa iba.

Fira mengelus pundak Aneska dengan halus, kemudian membalas senyum yang Aneska tampakan yang diikuti anggukan oleh Aneska.

Acara inti dimulai dengan menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Kemudian fira meniup lilin bertuliskan ‘17’. Setelah itu memotong kue dan menyuapi orang-orang tersayangnya. Suapan pertama ia berikan kepada mamanya, suapan kedua fira berikan untuk kak putra dan suapan ketiga fira berikan kepada Aneska.

AneskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang