15- Sebuah Usaha

43 3 4
                                    

Semoga sukak sama ceritanyaa...
Maaf kalau masih kaku dalam penulisan. Heheeeee
.
.
.

Pagi-pagi buta didapur  sudah terdengar keributan karena ulah seorang gadis yang sedang mengotak-atik bumbu-bumbu dapur beserta peralatannya. gadis itu masih mengenakan baju tidur beserta rambut yang hanya dicepol seadanya.

Gadis itu terlihat sangat antusias untuk berdiri serta menggerakan badannya ke kanan dan kekiri untuk memindahkan bahan yang sudah dipotong-potong kedalam wajan yang sudah panas diatas kompor. Untung saja Aneska pandai memasak sehingga ia tidak perlu meminta bibinya untuk membantu dirinya membuat bekal makanan untuk sang pujaan hati. Aneska pagi ini membuatkan kak Reyhan nasi goreng .

Suara gaduh dari dapur membuat beberapa penghuni rumah menjadi terbangun. Dengan langkah gontai leo melangkahkan kakinya menuju dapur. Tidak biasanya dapur akan gaduh di pagi buta seperti ini. Samar-samar dilihatnya seorang gadis sedang berkutat didapur  masih mengenakan baju tidur.

Leo berusaha membuka matanya agar lebih jelas melihat siapa yang sedang ada didepannya. Setelah kesadaran dan pandangannya sempurna leo berdecak kesal karena melihat Aneska sebagai pelaku keributan yang mengganggu jam tidurnya. Seharusnya leo masih bisa tidur sekitar satu jam lagi sebelum Aneska memintanya untuk mengantar ke sekolah seperti biasanya.

“ ck! Lo ngapain pagi-pagi udah gaduh banget didapur sih !” leo menarik kursi di meja makan yang menyatu dengan dapur kemudian duduk disana.

“ Aneska berenang ! “ jawab Aneska dengan asal-asalan. Sebenarnya tanpa perlu ditanya pun pasti jawabannya sedang masak. Karena tidak ada hal lain selain memasak yang bisa dilakukan didapur.

Terdengar suara decitan kursi, leo berdiri dari kursinya dan mendekati Aneska yang masih sibuk menggoreng sesuatu . kemudian leo menoyor kepala Aneska dan dibalas pukulan tepat pada lengan leo. Meskipun Aneska memberikan sebuah pukulan tapi itu tidak berarti bagi leo karena memiliki lengan yang kuat. Baginya hanya seperti di toel sedikit. Setelah itu leo melangkahkan kakinya meninggalkan Aneska , berniat untuk kembali ke kamarnya dan melanjutkan tidur.

Sejak kejadian malam minggu kemarin, Aneska akan lebih gencar mendekati kak Reyhan. Terlebih Aneska mendapatkan semangat dari Reza. Kini Aneska tidak akan putus asa dan pantang menyerah untuk menaklukan hati seoran Reyhan Candra.

Aneska akan menutup telinga atas apa yang orang-orang lontarkan terhadap dirinya . tentang seorang wanita yang mengejar-ngejar pria , tentang Aneska adalah seorang bucin dan sebagainya. Meskipun begitu, Aneska tidak akan bersikap layaknya ‘cabe-cabe’an . Aneska memang tidak punya malu tapi ia masih punya harga diri.

Setelah dirasa masakannya sudah perfect dilidah, Aneska segera memasukannya kedalam kotak makan lengkap dengan sebotol susu coklat. Aneska berharap kak Reyhan akan suka dengan pemberiannya.

Dengan langkah sumringah Aneska menaiki anak tangga menuju kamarnya. Ia akan mandi dan bersiap-siap untuk berangkat kesekolah beserta sekotak nasi goreng dan sebotol susu coklat yang akan ia bawa.

15 menit waktu yang dibutuhkan Aneska untuk mandi. Kini Aneska sudah bersiap didepan cermin . beberapa kali Aneska menggonta-ganti ikatan rambutnya. Aneska bingung dengan gaya rambut yang akan di pakai hari ini.

Tadi Aneska telah menguncir rambutnya kesamping kemudian ia ganti dengan menguncirnya menjadi dua. Setelah memutar-mutar badannya, Aneska merasa penampilannya masih kurang. Kemudian ia menggantinya dengan mengepang, juga masih dirasa belum pas. Akhirnya keputusan Aneska jatuh pada pilihan untuk menggerai rambut panjangnya seperti hari-harinya biasa  setelah kurus.

Ketika penampilannya sudah pas, Aneska keluar kamar dengan ransel yang menggendong dipunggungnya, ia berniat untuk memanggil abangnya untuk mengantarnya kesekolah.

AneskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang