11.00 am
"Ayo tebak-tebakan." Tantang Drew ke Zayn.
"Kau duluan."
"Oke...hm...kenapa roda warnanya hitam?"
"Hm? Karena...." Zayn terdiam selama beberapa menit,
"Aku menyerah, karena apa?"
"Karena kalau putih nanti kotor. Kau harus tertawa walaupun tidak lucu, karena menurutku ini sangat lucu." Ucap Drew sambil tertawa.
"Haha. Coba pertanyaan lainnya." Zayn tertawa kecil.
"Em......apa bedanya nasi goreng yang pedas dengan nasi goreng yang tidak pedas?"
"Kalau yang pedas pakai cabe beneran, kalau yang tidak pedas pakai cabe-cabean."
"Jawaban bodoh." Ucap Drew dengan tawa nya yang semakin keras.
"Lalu apa?"
"Kalau nasi goreng tidak pedas karetnya cuma satu, kalau pedas karetnya ada dua."
Zayn tidak membalas omongan Drew, ia hanya tertawa sambil memperhatikan Drew yang daritadi tertawa geli dihadapannya. Tawa Drew membuat Zayn tidak bisa berhenti tersenyum, bahkan saat Drew sudah berhenti tertawapun, Zayn belum bisa berhenti tersenyum.
"Sekarang giliranku." Ucap Zayn.
"Oke..."
"Kenapa....daritadi aku tidak bisa menjawab semua pertanyaanmu?"
"Jawaban yang mudah, karena kau bodoh." Ucap Drew sambil melahap es krim nya.
"Hei jangan terlalu jujur!" Ucap Zayn sambil mencubit pipi Drew. Sepertinya Zayn mempunyai hobi baru sekarang, yaitu mencubit pipi Drew yang lembut itu.
"Lalu apa jawabannya?" Ucap Drew terkekeh.
"Hm....karena aku tidak bisa berpikir...."
"Sama saja, dengan kata lain kau bodoh." Ejek Drew dengan muka mengejek.
"Jangan potong pembicaraanku, aku belum selesai bicara! Jawabannya adalah karena aku tidak bisa berpikir....pikiranku terlalu penuh dengan dirimu, sehingga tidak ada ruang untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan aneh mu itu."
"Ehm...tebakan paling tidak lucu yang pernah aku temui." Ucap Drew dengan tertawa kecil, sebenarnya ia sangat salah tingkah saat ini.
"Kalau tidak lucu kenapa tertawa?" Goda Zayn.
"Sudahlah Zayn berhenti menggodaku."
"Haha oke oke aku diam sekarang. Ohiya Drew, kau tahu kedai es krim ini sejak kapan?"
"Sudah lama....mengapa?"
"Kenapa aku baru tahu ya kedai es krim ini....kau biasa kesini?"
"Iya...dulu...tapi sekarang sudah jarang, tugas sekolah terlalu banyak sehingga tidak ada waktu luang untuk pergi kesini."
"Oh ya? Kau sama siapa kesini? Kedai ini kan jauh dari rumah mu."
"Hm...bersama teman-teman ku, keluarga ku juga pernah aku ajak kesini. Ohiya kedai ini tempat favorit Cal--" Drew yang tadinya ingin melanjutkan ceritanya mendadak terdiam. Ia seperti melihat Calum di meja kasir sedang membayar es krimnya.
"Calum!" Panggil Drew sambil melambaikan tangannya.
Calum sangat mengenali suara itu, suara Drew. Ia menoleh ke arah Drew dan Zayn sambil tersenyum tipis. Saat Calum berjalan menuju pintu keluar, tiba-tiba saja ada yang menarik tangannya.
"Mau gabung dengan kita?" Ucap Drew dengan senyum yang lebar.
"Aku sedang buru-buru Drew."
"Ayolah sebentar saja."
"Jangan paksa aku."
"Hm...oke kalau begitu.." Drew langsung melepaskan tangannya yang sedang menarik Calum.
"Have fun dengan Zayn. Ucapkan salamku untuknya." Ucap Calum dengan raut wajah datar lalu meninggalkan kedai es krim itu.
"Kenapa Cal tidak gabung?"
"Dia...sedang buru-buru." Ucap Drew dengan wajah datarnya.
"Hm.....sehabis ini kita akan kemana?" Tanya Zayn mengalihkan pembicaraan.
"Bagaimana kalau ke toko kaset?" Kini senyum di wajah Drew mulai tumbuh kembali karena ia sangat ingin pergi ke toko kaset.
"Ide bagus...cepat habiskan es krim mu, aku akan membayar dulu." Ucap Zayn dengan senyumnya.
---
Pertama-tama, maafin gue tentang tebak-tebakan super garing 2014...soalnya gue ngetik ini pas adek gue lg pada main tebak2an garing itu sih jadi gue ketik aja HAHAHAHAHA *curcol*
kedua, maafin gue makin kesini cerita makin absurd, doain aja endingnya ga absurd. trs kalo ada typo(s) juga maafin.
ketiga, walaupun absurd, tetep vomment(s) ya? :)))))) jangan jadi silent readers hihihihiw
terimakasihhhh<3<3<3
KAMU SEDANG MEMBACA
No Name
Fanfiction"Aku selalu mengikutimu Drew, tapi kau saja yang tidak menyadarinya" [Only conversation via message] -completed-