LuXa ( jiwa Lucas bertubuh Alexa)
Alecas ( jiwa Alexa bertubuh Lucas)
***
Lucas berkutat dengan laptopnya, pria itu terlihat serius menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda hari ini karena banyak kejadian yang menyita waktunya. Lengan kemejanya dia gulung sampai siku, menampakan tangannya yang kuat dan berotot.
Duduk berjam-jam dan berkutat dengan banyak pekerjaan adalah sesuatu yang sering Lucas lakukan. Lucas telah terbiasa menghabiskan waktunya untuk bekerja, sisanya lagi untuk bersenang-senang.
Tangan Lucas yang bergerak cepat di keyboard tengah membalas surel masuk, tidak berapa lama gerakan di cepat di tangannya perlahan terhenti. Lucas menjatuhkan kepalanya ke sandaran kursi karena merasakan pusing yang aneh di kepalanya.
Tiba-tiba kepala Lucas terjatuh ke depan dan terantuk ke atas meja cukup keras.
"Aduh!" Rengek kesakitan terdengar dari mulut Lucas.
Ekspresi dingin di wajah Lucas berubah menjadi bingung, pandangannya mengedar mengumpulkan kesadaran.
"Ini di mana?" Lucas mengusap keningnya yang sempat terantuk.
Ternyata, kini jiwa Lucas dan Alexa kembali bertukar tempat lagi.
"Ya Tuhan, apa tubuh kami tertukar lagi?" bisik Alecas mulai tersadar jika kini jiwanya berada dalam tubuh Lucas lagi.
Brak!
Pintu ruangan kerja terbuka dengan tendangan keras, di ambang pintu sudah ada jiwa Lucas bertubuh Alexa tengah berdiri dengan napas terengah menatap tajam Alecas.
Begitu tubuhnya bertukar, tanpa membuang waktu sedetikpun, Lucas langsung berlari dan pergi ke ruangan kerjanya.
"Apa yang sudah kau lakukan?" LuXa berteriak membentak.
Alecas terperanjat kaget dengan kemarahan LuXa yang tiba-tiba saja meneriakinya tanpa sebab.
Alecas mengusap lengannya terlihat kebingungan usai mendengar teriakan LuXa. "Apa maksudmu? Kenapa tiba-tiba marah padaku?" tanya Alecas begitu pelan.
"Kau tahu maksudku!" LuXa melangkah lebar mendekat. LuXa mengitari meja dan merangsek kemeja Alecas dengan kuat hingga tubuh besar Alecas terhuyung dipaksa untuk berdiri.
Sikap LuXa sangat jauh dari kata kelembutan, meski kini tubuh yang tengah dia rangsek itu tubuh miliknya sendiri, milik jiwa Lucas.
Pupil mata Alecas gemetar mulai ketakutan. "Apa masudmu Lucas? Aku sama sekali tidak mengerti."
"Penangkal kutukan ini adalah ciuman, setidaknya kau harus tahu apa yang menyebabkan tubuh kita tertukar lagi!"
"Kenapa kau marah padaku? Aku tidak tahu apa-apa!" jawab Alecas gemetar. Alecas menahan diri untuk tidak menangis meski kini dia sudah tidak tahan diperlakukan semena-mena dan di bentak-bentak seakan semua yang terjadi saat ini adalah kesalahan jiwa Alexa.
Rahang LuXa mengetat. "Apa yang terakhir kali kau lakukan barusan?" tanya LuXa penuh tekanan.
"Aku berbaring dan tidur. Aku tidak melakukan apapun!"
"Tidur?" cengkraman LuXa terlepas, perlahan pria itu mundur dan berpikir keras memikirkan sesuatu. "Apa tadi siang, saat di kampus kau juga ketiduran?"
Alecas mengangguk tanpa suara.
"Jadi, tubuh kita akan tertukar lagi jika salah- satu dari kita tidur? Itu maksudmu?" LuXa menyimpulkan.
"Mana aku tahu, kenapa kau menanyakannya padaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY VIRUS (Proses Revisi)
RomantizmWARNING: 18+ Blurb Lucas William adalah pria berdarah dingin yang bertempramen buruk. Dia berniat membunuh Alexa Housten demi menghindari perjodohan yang inginkan orang tuanya. Belum sempat Lucas menjalankan rencananya, tiba-tiba takdir mempermainka...