Pagi Byan Ganteng

137 7 0
                                    

          

"Pagi Byan ganteng, Felli datang padamu!" ucap felli dari arah rumahnya. Felli berlari menuju Byan untuk memeluknya.

"Pagi juga tuan putriku." Ucap Byan kepada Felli. Tak lupa dengan lengkungan yang tertanam pada bibirnya.

"Udah makan belum?." Tanya Byan pada Felli. Pertanyaan pagi hari yang selalu ditanyakan Byan. karena Felli termasuk orang yang susah makan.

"Udah, kalo Byan?" Tanya Felli pada Byan.

"Udah kok, sudah siap berangkat kesekolah tuan putri?" tanya Byan lagi.

"Ya...ya..ya.." jawab Felli semangat.

"Kalo sudah lepas dong pelukannya, nyaman banget ya." Ucap Byan menggoda Felli, karena sedari tadi Felli masih berada didekapan Byan.

Felli langsung saja melepaskan pelukannya. Felli tak menyangka Byan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Tadi saja sudah berbicara seperti itu, apalagi jika Felli terus memeluk Byan.

Tapi satu hal tadi, tidak akan pernah terlepas dari kehidupan Felli. Yaitu memeluk Byan setiap paginya. Dan kebiasaan Byan adalah menjemput felli sekolah. Awalnya Felli yang selalu meminta Byan untuk menjemputmya. Lama kelamaan menjemput Felli menjadi kebiasaan Byan.

Meskipun terkadang felli selalu merepotkan Byan, tapi Byan tak pernah merasa direpotkan. Byan telah terbiasa oleh sikap manja Felli. Lagipula Byan selalu menuruti semua keinginan Felli. Apapun yang Felli katakan Byan selalu menurutinya. karena jika bersama Felli, Byan hanya memiliki satu tujuan dalam hidupnya yaitu membuat Felli tersenyum.

Sekarang Felli dan Byan sedang dalam perjalanan menuju sekolah. Seperti biasanya Felli selalu berbicara tanpa melihat situasi dan kondisi. Kadang Byan berpikir apakah Felli berhenti berbicara hanya ketika ia tidur.

"Byan!."kata Felli sedikit berteriak, dari arah boncengan motor Byan.

"iya Fell ada apa?" kata Byan sedikit berteriak menyauti ucapan Felli.

Saat Byan bertanya pada Felli. Felli tak menyahuti pertanyaan dari Byan, Felli hanya menggelengkan kepalannya dipunggung Byan. Yang berarti Felli tak ingin melanjutkan obrolan mereka. Hingga diperjalanan tak ada pembicaraan lagi antara Felli dan Byan. Felli yang menenggelamkan badanya dalam punggung Byan, dan byan yang fokus mengendarai motornya. Sekitar 20 menit mereka sampai di Sekolah. Byan mengoyangkan tangan Felli yang berada di lingkar badannya. Tau akan kode yang Byan berikan, Felli mulai mengangkat kepalanya dari punggung kokoh Byan.

Setibanya mereka disekolah, Byan langsung saja memarkirkan motornya. Sudah sejak 6 bulan yang lalu. Sesampainya mereka diparkiran, pasti selalu ada seorang pemuda yang setia menunggu disana.

Pemuda tersebut selalu menunggu kedatangan mereka. Lebih tepatnya menunggu seseorang yang duduk di boncengan motor tersebut. siapa lagi jika bukan Felli yang ditunggu pemuda tersebut.

Pemuda itu memiliki perawakan tegap dan memiliki paras yang tampan. Seorang kapten basket disekolahnya. Dia adalah kakak tingkat yang dijuluki dengan sebutan leader. Pemuda tersebut kini tengah tersenyum. Dan berjalan kearah motor Byan.

Saat Felli turun dari motor Byan, Felli langsung mengambil kaca didalam tasnya untuk memebenarkan tatanan rambutnya. Karena saking asiknya Felli tak menyadari seseorang yang kini ada disampingnya.

Pemuda tersebut kini telah menunjuk-nunjuk pundak Felli. Namun tak ada respon sama sekali dari gadis tersebut. gadis itu masih saja sibuk dengan rambutnya.

"Byan ihh.. diem dulu, kalo mau kekelas duluan ajah. Rambut Felli masih berantakan, apalagi poninya jadi rusak gara gara pake helm." Kata Felli

"Kan malu nanti kalo di liat pacar. Entar pacar Felli ilfel gara gara liat pacarnya kaya gini, kaya gembel." Lanjut felli berbicara, felli masih tak tahu siapa orang yang ia ajak bicara.

RUANG WAKTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang