Confused

14 2 0
                                    


Kembali pada siklus kehidupan pelajar, selalu bangun pagi untuk berangkat sekolah dan belajar. Sedari pagi Felli tak mendapat izin untuk berangkat ke sekolah. Tapi ia selalu memaksa untuk berangkat ke sekolah. Hingga akhirnya kedua orangtuannya mengizinkannya untuk pergi ke sekolah dengan janji bahwa gadis tersebut dilarang kelelahan.

Beda dengan pagi-pagi sebelumnya, saat dimana ia selalu berangkat bersama Byan. Namun kali ini ia berangkat bersama papahnya. Felli sengaja berangkat bersama papahnya agar sampai disekolah lebih pagi. Bahkan saat sampai disekolah, kedaan sekolah masih sepi. Hanya ada segelintir orang yang mungkin bisa dikatakan anak rajin.

Sesampainya digerbang sekolah, langsung saja Felli melangkahkan kakinya ke area taman di belakang sekolahnya. Hingga ia sampai ditaman itu, ia melihat seorang pemuda sedang terduduk di bawah pohon rindang. Bahkan dilihat dari belakan ia tahu siapa lelaki tersebut, bahkan sangat mengenal lelaki tersebut.

Tak ada keraguan dalam langkahnya untuk mendekati lelaki tersebut. Hingga langkah pastinya sampai tepat dibelakang lelaki tersebut. Felli belum menyapannya, belum juga lelaki tersebut menyadari kedatangannya. Hingga Felli memberanikan diri terlebih dahulu untuk menyapa lelaki tersebut. Felli menepuk pundak lelaki tersebut, hingga pemuda itu terlonjak kaget dan langsung mengarahkan kepalaya ke arah belakang. Saat tahu siapa yang menepuk pundaknya, lelaki tersebut langsung saja mengubah raut wajahnya menjadi tersenyum.

Langsung saja ia genggam tangan gadis tersebut yang ada di pundaknya. Ia membawa gadis tersebut untuk duduk disampingnya. Lelaki itu masih saja mempatri senyum diwajahnya. Begitu gadis tersebut mendudukan dirinya disampingnya, langsung saja pemuda tersebut meletakan kepalanya pada pundak gadis tersebut. Dengan keadaan tangan yang masih ia genggam.

"Tumben berangkatnya pagi, biasanya juga 15 menit lagi mau masuk baru berangat?." Tanya Rey pada Felli. Pemuda tersebut adalah Rey, kekasih Felli.

"Pengin ajah." Jawabnya seadanya, memang Felli hari ini ingin berangkat lebih pagi dari biasanya.

"Engga bareng Byan berangkat ya?" tanyannya lagi pada Felli. Bahkan kini ia memejamkan matanya dipundak Felli.

"Engga, tadi berangkat bareng papah." Kata gadis tersebut, sebenarnya ia kurang nyaman dengan posisinya sekarang. Apalagi bagi kesehatan jantungnya.

"Emm.. tadi malem kamu kemana?, aku hubungin kamu tapi ngga ada jawaban dari kamu." Kata Kak Rey.

"Emang iya tadi malem kakak hubungin Fell?" kata Felli.

"Coba kamu liat ajah hpnya." Kata Kak Rey lagi. Felli langsung saja mengambil hpnya yang ada didalam tasnya. Saat Felli menggambil hpnya, ternyata ia mematikan hpnya sedari semalam. Dan saat ia mengaktifkannya, benar saja disana tertera 10 kali missed call dari Kak Rey. Langsung saja disatu sisi Felli merasa bersalah.

"Maaf kak,Felli lupa kalo Hpnya Fell matiin." Kata Felli meminta maaf pada kak Rey.

"Ngga apa-apa kok." Jawab kak Rey.

"Eman semalem ada apa kak?." Tanya Felli pada kak Rey.

"Ngga ada apa-apa kok, kangen ajah sama pacar kakak yang cantik ini." Kata Kak Rey sambil mencubit pipi Felli.

"Ihhh.. Kak jangan gitu, Felli malu." Kini nampak Felli yang sedang blushing.

"Kenapa tuh, pipinya merah gitu." Kata kak Rey yang menunjuk- nunjuk pipi Felli.

"Nggak!." Felli dengan nada sedikit tinggi, karena untuk menutupi rasa geroginya. Felli beranjak pergi meninggalkan Kak Rey dibangku taman. Sedangkan Kak Rey hanya tertawa melihat tingkah Felli yang salting. Setelahnya kak Rey langsung mengejar Felli yang sedang berjalan.

RUANG WAKTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang