Malam minggu, mungkin itu yang paling di nanti-nanti oleh pasangan muda-mudi. Tapi tidak semua juga menantikannya. Contohnya saja Felli ia lebih memilh menghabiskan malamnya di dalam kamarnya. Kebetulan Kak Rey sebentar lagi akan mengadakan turnamen. Kebetulan kali ini adalah turnamen terakhirnya sebelum akhirnya ia melaksana semacam try out dan UNBK menjelang UN.
Dan Byan, Felli belum mengetahui pasti bahwa Byan kemana. Tadi Felli pulang bersama Kak Rey. Semenjak jam olahraga pun Byan lebih banyak menghabiskan waktu bersama Rania, murid baru di kelasnya.
Sebenarnya itu juga yang berhasil yang mengangu pikiran Felli. Padahal Byan tidak pernah suka terlalu dekat dengan seorang wanita. Tapi saat Rania datang, Byan langsung akrab dengan gadis tersebut. ada hubungan apakah antara Rania dengan Byan.
Dan saat pertama kali Felli melihat Rania. Wajahnya seperti familiar di pikiran Felli. Seperti Felli pernah bertemu dengan dirinya tapi entah dimana. Karena semakin pusing dengan pemikiranya. Akhirnya Felli memutuskan untuk menghubungi Destia.
Desti
DesL
Iya, ada apa?
Main ya ke rumah Felli.
Malem Fell, males gue di jalanya
Baru juga jam 7
Main lah sini, pokonya gue maksa.
Oke lah, tapi siapin makanan. Lagian juga boring di rumah
Hingga akhirnya sekitar 25 menit yang di tunggu-tunggu datang. Felli langsung saja masuk ke dalam kamar Felli. Memang Desti sudah sering main di rumah Felli. Bahkan sudah sering meginap, orang tua Felli pun telah mengenal Desti dengan baik. Beda dengan Felli yang memang jarang main ke rumah Desti.
"Napa lo nyuruh gue main ke sini, galau lo. Malem minggu kok serasa jomblo." Cibir Desti
"Ya biarin, lagian kak Rey juga lagi latihan buat turnament." Jawab Felli malas.
"jadi inikah gerangan yang membuat dikau risau?"Kata Desti.
"Engga, cuman lagi BadMood ajah." Jawab Felli.
"ya badmoodkan ada alasannya neng."ucap Desti
"murid baru di kelas kita, gue kaya pernah lihat. Tapi dimana gitu, gue lupa tempatnya." Ungkap Felli pada Desti. Kini Felli menelentangkan badanya dikasur dan matanya seorang menerawang menatap langit-langit kamar.
"Ya gue mana tahu." Kata Desti ketus.
"Aha! gue inget sekarang." Kata Felli langsung menegakan tubuhnya da menatap Desti.
"Gue waktu itu liat dia di.." ucap Felli berfikir. "Di..pokonya suatu tempat, gue lupa." Felli mencoba untuk menginggat tapi tak kunjung ingat juga.
"Mungkin mukanya pasaran kali, atau jangan-jangan lo pernah liat di mimpi lo ya." Tanya Desti.
"Lo jangan aneh-aneh, tapi iya kali pasaran. Tapi, tadi saat gue liat interaksi dia sama Byan waktu lagi olahraga. Gue yakin mereka pasti udah kenal lama. Karena Byan itu ngga gampangan sama Cewe. Buktinya ajah sama lo ajah Byan ngga mau." Jelas Felli pada Desti.
"Kok ngomongnya lo gitu banget ya. Seolah-olah gue itu kaya low banget." Ucap Desti.
"Ngga ih, kidding bos."kata Felli terkekeh.
"Trus kalo itu cewe yang pernah lo liat dalam mimpi, lo mau apa?" Tanya Desti penasaran.
"Siapa yang mimpiin dia sih Des" Ucap Felli kesal.'Ya ngga gue apa-apain lah." Tambahnya.
"Ngga yakin gue sama ucapan lo." Ujar Desti curiga. Felli kembali terkekeh.
Obrolan mereka terus berlanjut hingga larut malam. Mereka berdua berencana untuk melakukan jogging di pagi hari. Karena malam yang sudah larut, akhirnya Felli menyuruh Desti untuk menginap di rumahnya.
Saat Felli sedang galau dengan segala kegundahan yang menggangu pikirannya. Beda halnya dengan keadaan yang terjadi di rumah Byan. Kini Byan sedang ada di ruang bermain bersama dengan gadis yang entah muncul dari mana. Hingga tiba-tiba bisa ada di sekolahnya.
"Sumpah tadi gue kaget banget, ngeliat lo ada di sekolah gue." Ucap Byan pada gadis tersebut.
"Ya lagian lo, gue udah ada sejak tadi dikelas. tapi lonya ngga peka juga kalo gue ada di sana." Dengus gadis tersebut pada Byan.
"Ya maaf gue kan ngga sempet liat-liat karena di kelas udah ada guru." Jelas Byan
"Tapikan seengganya lo peka lah sama sekitar. Apa lo Cuma perhatian sama satu orang doang ya?"Ujar gadis tersebut.
"Eh so tau lo." Kata Byan.
"Cantik sih orangnya, tapi sayang jutek." Kata gadis tersebut seolah berfikir.
"Ihh, apaan. Siapa juga yang jutek itu mah elonya aja kali yang mukanya sangar." Ucap Byan
"Cie elah di belaiin, perasaan muka gue imut loh." Ucap gadis tersebut.
"Imut dari mana?" Ucap Byan seolah menilai wajah gadis tersebut. dan gadis tersebut hanya mendenguss kesal.
"Gue mau tidur dulu, besok lo mau ikut gue jogging ga?" tanya Byan.
"Mau dong." Ucap gadis tersebut.
Kini Byan berjalan menuj kamarnya untuk tidur. Sedangkan gadis tersebut masih berada di ruang keluarga untuk menonton tv.
Note: Emang pendek banget sih part ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG WAKTU
Teen FictionCerita ini hanya kisah klasik tentang kehidupan remaja. Cerita ini hanyalah cerita menye-menye bisa bikin kalian ilfeel. Tapi kalo penasaran sama ceritanya maka di baca. Kalo suka sama ceritanya kasih vote dan koment. Bagi yang berbaik hati maka fo...