Kelas

7 2 0
                                    


Aku ingin kamu menyapaku dengan awan putih yang bermain di bawahnya langit biru. Bukan awan hitam yang bermain di bawah kelabu.

Sudah 1 bulan berlalu sejak kejadian tersebut. kejadian yang dinamakan dengan tragedi di tukang bubur taman komplek. Felli kini lebih banyak menghabiska waktu dengan kak Rey. Byan pun kini lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Rania. Bahakan kini jarak antara ke duanya semakin terlihat.

Saat ini Felli sedang menemani kak Rey latihan basket. Ia hanya duduk di pinggir lapangan dan melihat kak Rey. Kurang kerjaan memang, karena hanya memandangi. Tapi dari pada ia ke kelas maka akan membuat moodnya semakin tak karuan. Kini Byan dan Desti lebih asik bermain dengan Rania. Kebetulan jam pelajaran terakhir pun kosong, jadi ia lebih memilih menemani kak Rey.

"Fell jangan ngelamun dong." Ucap kak Rey yang kini menghampiri Felli. Suara kak Rey mampu membawa Felli tersadar dari alam lamunannya.

"Kakak udah belum latihannya?." Tanya Felli. Kini Felli memberikan minum yang ada di genggamannya.

"Udah, gimana sekarang mau pulang?" tanya balik kak Rey.

"emang udah pulang." Kata Felli.

"Udah, baru aja tuh. Liat" Ucap Kak Rey. Felli mengikuti pandangan kak Rey. Benar saja di sana terlihat para sisiwa yang keluar kelas dengan membawa tas di pundaknya.

"Ya udah yu." Ajak Felli.

"Tapi temenin kakak ke ruang olahraga ya, mau nyimpen bola basket dulu." Ujar kak Rey. Kini mereka berdua berjalan menuju ruang olahraga. Saat sampai di ruang olahraga Felli baru teringat belum membawa tasnya di kelas. Lantas Felli meminta izin pada kak Rey agar ia membawa tasnya ke kelas terlebih dahulu. Kaka Rey meminta Felli setelah mengambil tasnya untuk langsung menuju ke parkiran. Karena setelah ini kak Rey langsung menuju parkiran.

Felli langsung saja melangkahkan kakinya menuju kelas. Sebenarnya untu menuju kelas dari ruang olahraga itu lumayan jauh. Ruang olahraga itu berada di lantai bawah. Sedangkan kelas Felli berada di lantai dua. Maka ia haru menaiki tangga terlebih dahulu.

Kini Felli sudah ada di depan kelasnya. Tapi Felli belum juga masuk kedalam kelasnya karena mendengar sebuah percakan dari arah kelasnya. Tadinya Felli tak ingin mengguping tapi karena terdengar maka Felli menjadi penasaran. Salah siapa berbicara terlalu keras.

Saat ini Felli berada di samping pintu kelasnya. Saat Felli melihat ke dalam keadaan sudah sepi. Hanya tinggal dua orang saja yang sedang menggobrol. Saat mengintip dari arah samping betapa terkejutnya Felli bahwa orang yang sedang menggobrol adalah Rania dan Byan.

"Sekarang semuanya terserah lo aja maunya gimana, gue cape." Kata Byan pada Rania.

"Lo mau berhenti?" Tanya Rania pada Byan. Byan hanya menggeleng lemah.

"Sekarang gue tanya mau lo apa?"Tanya Rania lagi.

"Etahlah gue bingung." Kata Byan.

"Ya udah jalanin ajah apa kata yang gue bilang." Kata Rania.

Kini Felli memutuskan untuk masuk ke dalam kelas. Setelah mendengar percakapan Byan dan Rania membuat mood Felli kembali memburuk. Felli langsung saja melangkahkan kakinya menuju kedalam kelas. Saat Felli menuju ke daam kelas lantas kedua orang tersebut langsung menatap pandangan ke arahnya.

"Maaf ganggu, gue Cuma mau ngambil tas ajah." Kata Felli cuek. Setelah Felli enggambil tasnya, Felli langsung berjalan meninggalkan kelas. Tak ada kata yang Felli ucapkan.

"Lo liat sendirikan gimana." Kata Rania sambil berlalu dari hadapan Byan.

Kini Felli melangkahkan kakinya menuju tempat parkir. Disana sudah tampak kak Rey yang sedang memainkan ponselnya diatas jok motornya.

"Kak." Panggil Felli.

"iya, kok lama ngambil tasnya?". Tanya kak Rey.

"Ngga kok, tadi aku ke toilet dulu." Bohong Felli pada Kak Rey.

Untung saja Kak Rey tak menanyakan lebih lanjut. Jadilah Felli tak perlu bingung untuk mencari alasan lagi. Kini kak Rey menjalankan motornya menuju ke kediaman rumah Felli. Selama perjalana tak ada yang mereka obrolkan. Hingga akhirnya kak Rey telah sampai di depan rumah Felli. Langsung saja Felli turun dari motor kak Rey.

Sebelum Kak Rey benar-benar pergi. Felli lebih dulu meminta Kak Rey untuk sekedar mampir terlebih dahulu. Akhirnya Kak Rey memutuskan untuk sekedar singgah di rumah Felli.

"Kak, Felli mau kekamar dulu mau ganti baju,kakak tungguin aja dulu di sini." Jelas Felli pada Kak Rey. Dan Kak Rey langsung mengganguk kepalanya.

15 menit Felli sudah berlalu dari hadapan kak Rey. Akhirnya Felli datang juga ke ruang keluarga dan tak lupa dengan minum dan cemilan yang di bawannya dari dapur. Saat Felli sudah sampai di ruang keluarga langsung saja ia menyimpan makanan tersebut di karpet. Dan Kak Rey sedang berdiri melihat Foto-foto Felli saat kecil yang memang sengaja di pasang di ruang keluarga.

Karena saking asiknya Kak Rey memperhatikan Foto tersebut ia tak menyadari bahwa seseorang yang ada di foto itu datang menghampirinya. Sesekali Kak Rey tertawa saat menatap Foto tersebut. merasa bahwa gadisnya sangat mengemaskan sewaktu masih kecil.

"Kak jangan liat fotonya terus, Felli malu." Teriak Felli saat Kak Rey senyum-seyum memandangi fotonya.

"Sumpah kamu lucu banget Fell." Kata Kak Rey, kini Kak Rey justru sudah tertawa.

"Udahlah kak jangan di liatin terus." Kata Felli. Kini ia sudah berada di depan kak Rey untuk menutupi foto tersebut dengan punggungnya.

"Kok ditutupin. Awas ih kakak mau liat." Ucap Kak Rey sambil meredakan tawanya.

"Jangan liat yang ini liat yang lain aja." Ujar Felli pada Kak Rey. Kak Rey langsung saja melihat-lihat foto lain. Karena bila di teruskan pasti Felli akn marah padanya. Saat sedang melihat sebuah foto, ada sebuah foto yang begitu menarik perhatiammya. Di foto tersebut terdapat dua orang bocah lelaki dan satu gadis perempuan. namun satu laki-laki tersebut tampak lebih dewasa dari kedua anak dalam foto tersebut.

"Fell, yang ini siapa?" Tanya kak Rey pada foto tersebut.

"oh itu Byan sama bang Dion." Jelas Felli dari arah belakang. Karena sekarang Felli telah duduk di karpetnya dan menonton tv.

"Bang Dion, kakak kamu?" Ucap kak Rey. Felli hanya mengganguk. " sekarang Bang Dion lagi kuliah di luar negeri." Jelas Felli.

Kini Reyhan mengikuti Felli untuk duduk di karpet sambil menonton Tv. Jujur Reyhan baru mengetahui bahwa Felli memiliki seorang kakak. Soalnya Felli terlihat seperti anak semata wayang. Obrolan pun terus berlanjut bercerita tentang masa kecil Felli, bahkan tak lupa di selingi dengan canda dan tawa. Saat waktu sudah menunjukan semakin larut, Kak Reyhan memutuskan berpamitan untuk pulang ke rumahnya.






Note: Maaf kalo cerita semakin tak nyambung. Tapi ini cerita pertama saya, yang lahir dari imajinasi saya. jangan lupa vote ya :).

RUANG WAKTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang