Pelajaran Olahraga

45 1 0
                                    


Tak perlu mencari, karena yang terbaik akan datang dengan sendirinya.

Pergantian jam pelajaran sudah dimulai. Kini seluruh siswa XI IPA 1 sedang berganti pakaian olahraga. Saat semua sudah berganti, semua anak berbondong menuju ke lapangan basket. Setibanya di sana mereka telah di tunggu oleh guru olahraga mereka.

Pak Toto itulah sapaan akrab guru olahraga tersebut. termasuk guru yang baik tapi sadis saat ujian praktek olahraga. Kebetulan hari ini guru olahraga kelas XII IPA 1 sedang ada kepentingan di luar kota. Jadilah hari ini kelas Felli dan kak Rey melakukan olahraga bersama.

Semua siswa terlebih dahulu melakukan pemanasan sebelum memulai olahraga. Hingga selesai Pak Toto memberi interupsi agar anak-anak berkumpul membentuk lingkaran.

"Materi hari ini adalah permainan bola besar, yaitu basket." Ucap Pak Toto.

"Nanti kalian akan dibagi 6 kelompok. Kelas XI 6 kelompok dan begitupun dengan kelas XII. Kalian latihan bersama kelompok yang sudah bapak bagi. Kalian harus belajar dengan sungguh-sungguh karena minggu depan akan ada praktek bola basket. Ayo, sekarang kalian bergabung bersama kelompok kelian. " Jelas Pak Toto. Tadi memang pak Toto sudah terlebih dahulu membagi kelompoknya.

Kini para siswa telah berjajar rapih sesuai dengan kelompoknya. Perkelompok masing-masing di beri satu bola basket untuk latihan. Dari yang latihan chess pass, pasing, mengoper bola hingga memasukan bola ke dalam ring basket.

Felli satu kelompok dengan Desti, Ayu, Gigi, Vera, dan tentunya dengan Rania murid baru di kelasnya. Entah kenapa hari ini moodnya mendadak buruk. Saat semua teman-temannya sedang bermain bola basket agar lulus ujian praktek. Lain halnya dengan Felli yang hanya duduk di pinggir lapangan.

Hingga tiga puluh menit berlalu Felli tetap bertahan pada posisinya. Justru kini pikirannya sedang berkelana ke dunia luar. Tapi tiba-tiba seperti ada sesuatu yang menyentuh kakinya. Ternyata benar ada yang melempar bola basket ke arah kakinya. Lebih tepatnya bukan melempar melainkan menggelindingkannya.

Saat Felli menatap ke arah depan ada pemuda yang sedang memperhatikan dirinya. Dan tepat berada di didepanya. Pemuda itu tersenyum dan menghampiri Felli. Kini pemuda tersebut telah duduk di samping Felli. Dan membawa bola basket yang ada di genggaman Felli, Felli memang sempat menggambil bola tersebut.

"Kenapa dari tadi pagi keliatanya BadMood?" tanya pemuda tersebut.

"Engga." Jawab Felli ala kadarnya dan menunjukan senyumnya seolah berkata i'm okay.

"Jangan bohong, cerita aja sama kakak." Ucap kak Rey. Felli kembali tersenyum.

"Mau main basket sama kakak ngga?" ajak Kak Rey.

"Tapi Felli ngga bisa." Cicit Felli malu.

"Malu-maluin banget, pacarnya kapten basket masa ngga bisa." Kata Kak Rey terkekeh tak lupa dengan mengacak rambut Felli. Kini hanya tersenyum malu yang Felli lakukan karena mendengar ucapan Kak Rey.

Langsung saja pemuda tersebut mengajak gadisnya untuk berdiri menuju lapangan basket. Kini mereka berdua tepat berada di depan ring basket.

"Yang kamu ngga bisa inikan." Kata Kak Rey sambil menunjukan pada Felli cara memasuka bola basket ke dalam ring. Felli hanya mengangguk. Kak Rey terus mengajari Felli agar bisa memasukan bola basket ke dalam ring. Felli terus belajar agar bisa melakukanya. Hingga akhirnya Felli bisa melakukannya. Sungguh itu adalah hal yang luar biasa ketika kita berhasil akan hasil kerja keras kita sendiri.

"Huh, akhirnya bisa juga." Ucap Felli. Kini ia mendudukan dirinya dan mengipas-ngipas wajahnya menggunakan tangan.

"Cape ya?" kata Kak Rey sambil menempelkan minuman di pipi Felli. Felli mengangguk dan meminum minuman tersebut. ia masa bodoh minuman itu berasal dari mana, karena memang ia haus. Nanti setelah minum maka ia akan menanyakannya. Felli meminum minupan tersebut hingga habis tak tersisa.

RUANG WAKTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang