Part 12

5.2K 250 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

~♥~~♥~~♥~

Di sebuah ruangan yang bercat putih, dua gadis cantik tengah mengobrol mengobati rasa rindu mereka. Ya walaupun hanya dua hari tidak bertemu, tapi masing-masing dari mereka saling merindukan.

"Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu, Ra?" tanya Zabrina ketika tangisnya sudah reda.

"Aku hanya sakit biasa Zab, kamu nggak usah khawatir sama aku,"

"Kamu selalu begitu, padahal kamu sampai masuk ke rumah sakit, kamu masih mau bilang sakit biasa?" Zabrina mengerucutkan bibirnya. Zahra terkekeh melihat sahabatnya itu.

"Sudahlah Zab, kamu tidak perlu seperti itu, yang penting rasa rindu kita saling terobati," ucap Zahra tersenyum.

"Emang aku rindu kamu?"

"Berarti kamu nggak rindu aku nih? Ya udah," kata Zahra cemberut sembari memalingkan wajahnya dari Zabrina. Zabrina terkekeh.

"Ish, gitu aja ngambek, aku rindu kamu bangeeett tau," Zabrina mencubit pipi Zahra yang nampak tirus itu. Zahra melihat wajah Zabrina lalu tersenyum. Disaat keduanya tengah asyik berbincang, Reza masuk ke dalam membawa dua kantong plastik yang berisi makanan.

"Assalamualaikum, adik-adikku,"

"Wa'alaikumsalam warahmatullah."

"Ngobrol nya berhenti dulu, ya, sekarang kalian makan dulu, kamu pasti belum makan kan, Zab?"

Zabrina hanya mengangguk. Lalu Reza memberikan bungkusan makanan yang ditaruh di sterofom dan memberikan kepada keduanya. Setelah selesai makan mereka ngobrol santai.

"Oh iya, Bang, Mama mana?" tanya Zahra ketika tidak melihat Mamanya sedari tadi.

"Tadi Mama pulang sebentar, bersihin badan sekalian ambil beberapa baju buat kamu."

"Oh," Zahra hanya ber-oh ria.

Reza beranjak dari tempat duduknya. "Abang mau pulang dulu ya, mau jemput Mama, kalo kamu gimana Zab pulang sekarang apa nanti?"

"Emm, Zabrina pulang nanti aja Kak, kasihan Zahra nggak ada yang ngejagain."

"Nggak apa-apa kok, Zab, kamu pulang aja, lagian ini udah sore lho, takutnya Mama kamu nyariin."

"Eh iya, Ya Allah aku lupa, tapi kamu nggak papa kita tinggal?" tanya Zabrina khawatir.

"Nggak apa-apa kok," jawab Zahra tersenyum.

"Beneran, Dek?" Reza memastikan.

"Iya Abang, ya udah anterin Zabrina pulang, kasihan Mamanya nyariin, lagian kan Abang nggak lama kan nanti balik ke sininya?"

"Iya, nggak lama."

"Ya sudah aku pulang dulu ya Ra, semoga kamu cepat sembuh." Zabrina beranjak dari duduknya dan mencium pipi kanan dan kiri Zahra begitupun sebaliknya.

Reza hanya memperhatikan keduanya, dasar perempuan, padahal cuma dua hari nggak ketemu, kayak sepuluh tahun nggak ketemu. Lalu mereka berdua pergi setelah mengucapkan salam.

***

"Zab, hello," Gadis yang sedari tadi duduk di samping Zabrina melambaikan tangannya di depan wajah Zabrina.

Zabrina tersadar dari lamunannya dan menatap gadis di sampingnya. "Eh, iya gimana?" tanya Zabrina linglung.

"Kamu itu lho, dari tadi aku panggil kok malah ngelamun terus, sih?"

"Emm, masa sih?" Zabrina malah balik bertanya.

"Terserah deh," jawab gadis itu memutar bola matanya jengah.

"Iya-iya, jangan ngambek dong, jelek tau." Zabrina terkekeh geli.

"Kamu kenapa Zab? Lagi ada masalah, ya? Oh iya kabar Zahra gimana? Udah tiga hari nggak masuk sekolah terus masih nggak bawa surat izin?" rentetan pertanyaan yang keluar dari mulut gadis itu membuat Zabrina bingung harus menjawab pertanyaannya mulai darimana.

"Kamu bisa nggak sih, Syah, nanyanya satu-satu?" tanya Zabrina kesal, ya gadis disamping Zabrina adalah Aisyah. Aisyah Humairah adalah sahabat kedua setelah Zahra, ya walaupun Zabrina punya banyak teman, tapi yang paling berarti ialah Zahra dan Aisyah, bukan berarti Zabrina pilih-pilih teman. Dia tetap menyayangi semua teman temannya.

"Emm, Zahra sakit, Syah, dia sedang dirawat di rumah sakit," jawab Zabrina sedih sembari menundukkan kepalanya.

"Innalillahi, Kok kamu nggak ngabarin aku dari kemarin?" Aisyah panik.

"Aku juga baru tahu kemarin, Syah, aku juga kaget waktu aku pergi ke rumah Zahra. Terus Kak Reza malah bawa aku ke rumah sakit."

"Ya Allah, ya udah setelah pulang sekolah kita ke rumah sakit. Ok? Jangan sedih dong, semoga Zahra baik baik saja." Aisyah merangkul Zabrina.

"Iya aamiin," pungkas Zabrina sambil tersenyum lembut kepada Aisyah.

Saat jam pulang sekolah tiba, Zabrina dan Aisyah pergi ke rumah sakit menjenguk Zahra. Sesampainya disana mereka mendapati Zahra tengah memakan makanan yang disediakan dari rumah sakit, disana tidak hanya ada Zahra, akan tetapi juga ada Fatimah. Keduanya masuk setelah mengucap salam dan dijawab oleh Fatimah juga Zahra. Zabrina dan Aisyah menyalami dan mencium punggung tangan Fatimah.

"Eh, Nak Zabrina dan Aisyah," sambut Fatimah dengan senyuman begitupun Zahra.

"Sini duduk dulu, Nak!" Fatimah mempersilakan keduanya duduk di samping brankar Zahra. Zabrina dan Aisyah mengangguk dan tersenyum.

"Gimana kabar kamu, Ra?" tanya Zabrina memulai pembicaraan.

"Alhamdulillah, udah baikan, kalo kamu Zab, Syah?"

"Alhamdulillah, kami baik-baik saja," jawab Zabrina dan Aisyah bersamaan.

"Lho Kinan sama Kayla dimana?"

Zabrina dan Aisyah saling bertatapan. Mereka bingung harus menjawab apa, karena akhir-akhir ini Kayla dan Kinan seperti menjauh dari mereka. Entah apa yang terjadi dengan Kayla dan Kinan.

"Lho kok malah bengong?" tanya Zahra ketika tidak kunjung mendapat jawaban dari keduanya.

"Emm, anu, itu, aku juga nggak tahu Ra," itulah yang akhirnya terlontar dari mulut Aisyah.

"Akhir-akhir ini kita jarang ketemu sama mereka, bahkan bertegur sapa pun enggan," kata Zabrina yang mendapat anggukan dari Aisyah.

"Lho kenapa? Apa kita berbuat salah ya sama mereka?"

"Nggak tahu, mungkin nanti ketika kamu udah masuk sekolah kita minta maaf aja, siapa tahu kita pernah ngucapin kata-kata yang membuat mereka tersinggung."

Aisyah dan Zahra hanya mengangguk mengerti ucapan Zabrina. Ada rasa penasaran di hati Zahra dengan sikap sahabatnya yaitu antara Kinan dan Kayla. Tapi Zahra tepis rasa penasaran itu dulu, yang penting ia fokus untuk kesembuhannya dan kembali ke sekolah untuk belajar bersama teman-temannya.

Akhirnya mereka bertiga pun mengobrol santai sesekali Fatimah ikut nimbrung diantara ketiganya.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum wahai semuanya ehe. Jangan lupa vote yaaaa. Eh iya, jangan lupa follow akun saya juga dan mampir ke cerita saya yang lain. Please saya sangat memaksa kalian ehe. 🌈

Jazakumullahu khairan katsiran.

Kebahagiaan untuk Zahra [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang