Part 32

4K 249 23
                                    

Sungguh Al-Qur'an ini turun dengan kesedihan, maka jika kalian membacanya, menangislah. Jika kalian tidak dapat menangis, maka berusahalah untuk menangis.

(HR. Ibnu Majah).

««•••»»

Matahari menyingsing dari sudut cakrawala. Memperlihatkan keindahan sinarnya yang silau dimata. Zahra terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara pelan yang mengalun merdu ditelinga nya. Zahra merapikan jilbabnya yang ia bawa tidur hingga membuat jilbabnya miring ke kanan kiri. Dia bangkit dari tempatnya dan menuju ke asal suara. Dia mendekat kearah brankar dimana Zabrina sedang membaca Al-Qur'an. Zahra tersenyum melihat sahabatnya sedang membaca Kalam Allah, dia duduk disamping Zabrina.

Zabrina menghentikan aktivitas membaca Al-Qur'an nya dan menoleh ke sahabatnya.

"Maaf, udah buat kamu bangun," kata Zabrina.

"Tidak kok, Zab. Aku malah suka kalau ada orang yang sedang baca Al-Qur'an. Adem gitu."

"Yaudah, lanjutin lagi, aku mau denger." Lanjut Zahra.

"Baiklah, maaf kalau suara aku jelek."

"Membaca Al-Qur'an itu bukan untuk menunjukkan suara yang baik atau jelek. Intinya membaca Al-Qur'an yang paling penting adalah bacaan tajwidnya benar dan jelas. Karena kalau kita salah membaca satu ayat Al-Qur'an, seperti harus dibaca panjang, eh malah dibaca pendek, itu kita sudah mengubah arti bacaan Al-Qur'an nya." Zahra menerangkan dengan detail dan Zabrina menyimaknya dengan seksama.

"Baiklah," Jawab Zabrina, kemudian ia mulai membaca taawudz dan basmalah dilanjut dengan membaca surah Al-Kahfi.

Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya diantara dua Jumat.
{HR. An-nasa'i}

Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka'bah.
{HR. Ad Darimi}

Ayat demi ayat keluar dari mulut Zabrina hingga air mata ikut meluncur. Ketika membaca Al-Qur'an, Zabrina maupun Zahra selalu menangis, baginya kitab Al-Qur'an adalah kitab yang mampu membawa mereka larut dalam kesedihan. Mereka jadi tau akan makna Al-Qur'an.

Ketika kita membaca Al-Qur'an kita dianjurkan untuk menangis, walaupun kita tidak bisa menangis, kita harus tetap memaksa untuk bisa menangis.

Imam Nawawi di dalam kitab At-Tibyan Fi Adab Hamalatil Qur'an juga menuliskan bab menangis ketika membaca Alquran. Beliau mengatakan menangis ketika membaca Alquran adalah sifatnya orang-orang yang ma'rifat (telah mengenal Allah), dan tanda hamba-hamba Allah yang shalih."

Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

وَيَخِرُّوْنَ لِلْاَذْقَانِ يَبْكُوْنَ وَيَزِيْدُهُمْ  خُشُوْعًا

"Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 109)

Selain surah Al-Isra' ayat 109 dan riwayat Saad bin Abi Waqqas tersebut, banyak pula kisah terkait sahabat, tabiin dan ulama yang biasa menangis ketika membaca Alquran.

Diantaranya adalah kisah Umar bin Khattab yang salat shubuh berjamaah. Beliau membaca surah Yusuf, lalu beliau menangis hingga mengalir air matanya sampai tenggorokan. Dalam suatu riwayat pula disebutkan bahwa ketika beliau salat Isya' beliau mengulang-ulang ayat yang beliau baca. Ada pula riwayat yang menceritakan bahwa beliau menangis sampai terdengar tangisannya dari saf belakang.

Kebahagiaan untuk Zahra [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang