Chapter 2. Sebuah Pertemuan

2.8K 533 51
                                    

"Bertemu adalah sebuah awal kisah, berpisah adalah sebuah awal perubahan."

Dunia atas dan bawah heboh. Kalian tahu kenapa? Karena mereka seharusnya merundingkan hari-hari seperti ini. Aku tidak begitu paham aturan dunia atas dan dunia bawah yang baru, namun setahuku, mereka mulai siap dengan perubahan yang berarti. Mereka sudah bermusuhan dalam jangka waktu yang sangat lama, jadi kupikir mereka sudah lelah dengan semua perseteruan ini. Karena itulah... mereka sepakat untuk berunding.

Jelas, kalian sudah tahu siapa kandidat yang dipercaya untuk perundingan yang tidak akan damai ini. Dari dunia atas mereka menunjuk Chanyeo. Dunia bawah? Baekha. Aku tidak begitu paham apa yang para petinggi itu rencanakan, namun kalian harus bersiap untuk menghadapi sebuah pertengkaran maut.

"Mereka semua sudah menunggu!"

Ah, kalau kalian bertanya padaku, aku akan menjelaskan bahwa mereka sepakat untuk bertemu di dunia tengah, lewat tengah malam waktu sekitar. Tepat ketika aku dan kalian semua terlelap tidur. Atau mungkin ada yang tidak. Namun percayalah, mereka bisa berunding di mana pun.

"Apa yang kalian lakukan?" Baekha mengerjap, menatap wajah para petinggi dengan raut ogah.

"Menunggumu."

"Kenapa kalian harus menungguku?"

"Kau adalah perwakilan dari dunia kita. Bagaimana bisa kau tidak hadir? Mereka juga telah menunjuk penerus baru dari dunia atas. Ah, namanya Chanyeo kalau aku tidak salah menyebutnya."

Wajah Baekha tersenyum masam. Sejujurnya dia tidak tertarik dengan acara ini. Dunia atas memang dengan terang-terangan mengibarkan bendera perang, namun itu bukan berarti dunia bawah kehabisan akal untuk merekrut anggota. Semakin lama dunia bawah akan semakin sesak. Baekha sering turun tangan sendiri. Dia tahu bagaimana kelanjutan dunia tengah, meskipun terkadang calon penghuni dunia atas sedang mengoloknya.

"Perhatian!" Suara moderator hari itu membahana.

Apa? Memang butuh seorang moderator untuk acara rapat dan diskusi penting, bukan? Karena itulah aku menyiapkan satu.

Semua mata menatap sang Moderator. Baekha yang tidak terlalu responsif hari ini terlihat ogah. Meski begitu, dia harus datang dan penasaran dengan penerus petinggi dunia atas yang baru. Dia adalah 'hakim' bagi dunia atas, dan Baekha adalah 'hakim' dunia bawah. Setidaknya mereka bisa saling memperkenalkan diri. Meskipun Baekha pintar untuk bersikap sialan, namun percayalah... dia harus menaati aturan seperti ini!

"Silakan masuk, Petinggi Dunia Atas!"

Beberapa makhluk putih tampan dan tinggi besar masuk. Baekha berdecih. Dia tidak disambut dengan sedemikian rupa tadi. Ah, lagi pula... acara ini tidak akan berlangsung lama!

Kaum putih itu masuk, mengambil tempat yang terpisah dari dunia bawah. Petinggi dunia bawah beragam. Mereka berwarna merah dan hitam. Baekha tidak tahu kenapa kaum dunia atas hanya memiliki satu warna saja! Membosankan!

"Baik, ambil posisimu, Nak!" Tetua dunia bawah menyenggol Baekha. Baekha terbang dengan enggan ke tempat yang telah tersedia.

Ketika dia duduk dengan raut ogah, makhluk dari dunia atas juga duduk di depannya. Ini kebetulan sekali, namun mereka berpandangan sekilas. Dan terpaku.

Ah, sudahkah aku mengatakan "terpaku"?

Benar, mereka saling menatap. Dengan raut enggan yang terlihat dendam. Aku tidak tahu kenapa mereka bisa saling membenci bahkan meski pada pertemuan pertama, namun percayalah... aku malah merasa senang ketika mereka saling menatap seperti itu!

"Salam kenal, Petinggi Baru Dunia Atas!" Baekha tersenyum manis. Chanyeo sekilas terpukau dengan senyuman makhluk merah ini, namun dia berhasil menguasai diri. Hampir saja dia terjebak oleh senyuman itu!

Amor (Chanbaek Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang