Bab 2 : Kemarin, Kamu Terlibat Pelecehan Seksual. Aku Di tangkap

15 5 2
                                    

"Terlambat tidak, ya ...?"

Aku dibangunkan oleh alarm, dan ketika

kesadaranku masih belum pulih, aku hanya bisa

mendesah sambil melihat keadaan.

Sudah lewat jam delapan pagi.

Masih ada dua puluh menit sebelum pelajaran

dimulai.

Berangkat sekolah dengan berjalan kaki butuh

waktu tiga puluh menit.

"Si bodoh itu ...."

Mengeluh tidak akan membuat masalah jadi lebih

baik.

Tergesa-gesa kuambil tasku .... Eh? Di mana tasku?

"Kenapa ada di tempat seperti ini?"

Kuselamatkan tasku yang ternyata ditaruh di tempat

kecil di antara kasur dan tembok, kemudian memeriksa

isinya.

"Dia tidak ... mengerjakan PR-ku?!"

"Dia juga tidak ... menyusun jadwal pelajaranku."

"Seragam sekolahku .... Sebentar ..., di mana

seragamku?"

Aku mengeram dengan marah. Lalu entah kenapa,

kutemukan seragamku tergeletak di atas lantai. Argh!

"Akitsuki, sarapannya sudah siap."

"Hah?! Aku tidak sarapan!"

"Eh? Kemarin kamu bilang kalau kamu mau

sarapan!"

Ucap ibuku yang entah kenapa terdengar cukup

emosi. Ibu, orang yang kemarin itu bukan aku!

Kukenakan seragam sekolahku lalu mengambil

buku catatan di atas meja dan memasukkannya ke

dalam tasku. Persiapan selesai.

"Ah, sial! Jika aku sampai dihukum guru, itu

salahmu!"

Aku mengomel sendiri, lalu segera lanjut pergi

untuk menyingkat waktu ke sekolah sambil disinari

cahaya mentari.

Angin yang membelai tubuhku masih terasa sedikit

dingin, namun rambut yang menutupi telinga dan

leherku jadi terasa sedikit lebih nyaman dari biasanya.

Kurasa aku harus bersyukur bahwa aku harus buru-

buru berangkat ke sekolah dua hari kemudian.

Aku masuk ke kelas sambil terengah-engah saat

pelajaran masih berlangsung, dan seperti biasanya,

teman-teman sekelasku langsung memusatkan

pandangannya padaku. "Eng, Ah .... Aku bisa

jelaskan," Kutarik napasku dan memutuskan untuk

meminta maaf, tapi ternyata, malah guru yang terlebih

dulu meminta maaf padaku — ada apa dengan beliau?

Kemudian aku pun duduk di kursiku sambil bertanya-

Tomorrow I will die, you come back to lifeWhere stories live. Discover now