Sebuah keharusan untuk berlatih dalam halpenampilan, Bos!
"Ya."
Dua hari kemudian. Hari berlanjut tanpa hambatan.Hikari Yumesaki lanjut menulis banyak halmengesalkan di buku catatan dengan perilakumenjengkelkan disertai nada angkuhnya yang biasa.
"Kamu masih berani berkata begitu padahal yangkamu beli adalah kaos macam itu?"
Sejujurnya, kepekaan orang ini terhadap modesama sekali tidak bisa dipercaya.
Aku memandang ke arah benda-benda kecil yangterus bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu, dansayangnya, kusadari bahwa aku dan dia memiliki selerayang jauh berbeda.
Sama halnya ketika dia membeli tanaman hias, diaragu apa mau membeli kaktus atau singkong, dan tidaktahu kenapa, dia malah membeli peterseli. Akusungguh tidak mengerti hal ini. Untuk apa? Apa untukdimakan? Apa bisa dimakan saat sudah berkembang?Lagi pula aku benci sekali peterseli.
Aku pun lanjut menulis kalimat penolakan sembarimerenung, lalu dua hari kemudian, aku justru melihatjawaban yang tidak diduga,
Tidak! Para gadis tidak akanmempermasalahkannya jika kamu tidakberpakaian yang layak? Kamu itu sebenarnyatampan, percaya dirilah!
"...."
Eh, sungguh?Rasanya aku sudah terlalu banyak menyimak kata-katanya.Tidak, aku tidak begitu menyimaknya.Yang dia tulis selanjutnya adalah,
Bagiku, kamu ada di peringkat dua dalam halmeluluhkan hati, Sakamoto!
Entah kenapa pemeringkatan ini membuatku geli.Aku memandang ke arah sofa, dan di sana ada satusetel pakaian yang disiapkan.Di atasnya tertinggal catatan,
Aku berencana untuk membuatmu tampan,Sakamoto! Jika mengikutinya, kamu pasti akanterkenal sebagai pasangan saudara yang elok! Akujuga membelikan adikmu pakaian, jadi ajak diamemakainya!
Dilihat dari dekat, kutemukan gaun ala baratterletak di sebelahnya.
"Yah, karena dia sudah membelinya ...."
Aku merasa dicurangi di sini, tapi karena diakhusus membelikannya untuk kami berdua, dan kupikirsayang jika tidak dicoba, maka kuputuskan untukmemakainya. Rupanya ini adalah pakaian musimpanas.
"Eh? Tidak begitu lusuh, 'kan?"
Berbeda dengan perkiraanku, rasanya aku tidakbegitu terlihat buruk saat bercermin sewaktumengenakan pakaian ini. Rasanya seperti aku bisamelakukan apa pun yang aku mau. Lagi pula, HikariYumesaki, mengapa dia membeli pakaian macam itupadahal kepekaannya akan mode juga tidak begitubagus?
YOU ARE READING
Tomorrow I will die, you come back to life
RomanceAkitsuki Sakamoto, seorang pemuda yang sering terasingkan di sekolahnya karena wajah seramnya. Pada suatu hari, dia menjadi saksi atas kematian seorang gadis. Dipaksa oleh sebuah sosok misterius, dia pun disuruh memilih ..., "Apa kamu mau menggunaka...