Sikap kritis ini sudah di luar konteks. Apa
kubilang? Memangnya itu akan berhasil? Gadis
berkepang itu menunjukkan sedikit senyum, bahunya
gemetaran................eh? Apa dia menahan tawa?
melakukan sesuatu yang bodoh?
"Hmm, kamu mau apa dariku?"
Aku bertanya dengan hati-hati padanya. Lagi pula,
gadis ini sudah menguntitku dan malah menangis. Itu
bukan salahku.
Dan saat itu juga, gadis tersebut, menahan tawanya,
tampak sangat tertekan lagi.
"Ah, yah, anu, bagaimana aku ... menjelaskannya
...."
"...."
"Yah, ke-kemarin ...."
Kemarin?
"Te-terima kasih banyak"
Uh! Lidahnya tergigit dengan keras! Tolong bicara
yang benar!
Dan gadis manis nan menggemaskan yang
menggigit lidahnya ini menurunkan wajahnya, tersipu.
Tapi aku lebih risau dengan kata kemarin yang
disebutnya tadi.
Sayangnya, aku tidak tahu apa yang terjadi
kemarin.
Itu pasti bukan hal yang bagus. Gadis itu mungkin
telah melakukan sesuatu.
"A-anu, Sexy Dream, 'kan?"
"Eh?"
Apa itu?
"Ini nama yang indah, Seperti kilat."
"Ki-kilat?"
"Sungguh keren .... Dream ...."
"Eh?"
Ini semakin konyol? Apa ada yang bisa
menjelaskan padaku arti sebenarnya ini? Dream apa
maksudnya ini?
"I-i-ini hadiah untukmu .... (1), oke?"
"(1)?"
"Yah, soalnya (2) dan (3) itu, aku masih SMA ....
Aku belum ... siap lahir dan batin."
Tampaknya dia membahas soal bagaimana dia akan
berterima kasih padaku.
Meski aku tidak begitu tahu tentang apa (1) dan (2)
itu.
"Omong-omong, (1) itu apa ...."
"Ya, apa boleh?"
Ini memang konyol.
Tepat saat aku memikirkan ini.
*Cup*
"—"
"Da-dadah."
Gadis itu berjinjit sebisa yang dia mampu,
YOU ARE READING
Tomorrow I will die, you come back to life
RomanceAkitsuki Sakamoto, seorang pemuda yang sering terasingkan di sekolahnya karena wajah seramnya. Pada suatu hari, dia menjadi saksi atas kematian seorang gadis. Dipaksa oleh sebuah sosok misterius, dia pun disuruh memilih ..., "Apa kamu mau menggunaka...