Bab 3: Hari Ini, Sexy Dream Bertarung. Kamu Jadi Pahlawan

14 3 0
                                    

Aku pernah bermimpi.

Mimpi sewaktu aku kecil, ketika masih duduk di

bangku SD.

Aku yakin saat itu musim panas. Benar, musim

panas.

Tepatnya di area perkemahan untuk keluarga.

Semuanya sedang memanggang daging di pinggir

sungai.

Selain kami, ada keluarga lain yang juga membawa

anak-anaknya.

Tidak begitu lama, tanpa ada yang menyuruh,

semua anak-anak berkumpul bersama, bermain

bersama layaknya orang yang sudah berteman selama

bertahun-tahun.

Di sana ada sebuah sungai, jadi kami  para anak-

anak  tentu saja ingin bermain di sungai.

Tapi di sana selalu ada anak yang menyendiri.

Ada juga mereka yang tidak bisa berenang, atau

mungkin juga takut dengan air.

Di seberang sungai dangkal itu ada gadis pemalu

yang sedang menangis.

Dia bisa saja menyeberangi sungai jika seseorang

membantunya.

Kedua mata gadis pemalu itu berlinangan air mata,

gelisah dan ragu-ragu.

Permukaan air sungai merefleksikan gaun

memesona yang dikenakannya, menegaskan

ketidaksesuaiannya dengan perkemahan itu.

Gadis itu memiliki rambut panjang nan halus,

sambil memeluk boneka pandanya. Sungguh tampak

kasihan.

Aku hanya bisa mengingat gambaran kabur, dan

semua yang kuingat hanyalah fakta bahwa dia gadis

yang sangat manis.

Dan di sana ada anak-anak lainnya yang

menyendiri.

Beberapa dari mereka besikap sok keren, beberapa

lainnya adalah anak-anak bodoh yang berkeliaran.

Dan di sanalah aku, bagian dari anak-anak bodoh

itu.

"Putri Polaris! Tunggulah di sana, aku datang untuk

menyelamatkanmu! Aku bersumpah atas nama Autumn

Moon!"

Aku meniru pose transformasi yang ada

di anime dan meneriakkan kalimat itu dengan bangga.

Putri Polaris adalah seorang tokoh wanita

dari anime favoritku.

Untuk, Autumn Moon, yah, Autumn Moon itu ....

Yah, seperti itulah latarnya.

Kita kesampingkan dulu topik ini.

Apa pun tujuannya, Autumn Moon adalah

pahlawan gigih yang menolong semua orang yang

berada dalam masalah.

Akan tetapi, aku justru berbuat hal bodoh.

Tomorrow I will die, you come back to lifeWhere stories live. Discover now