Hari itu adalah hari pertama Sany di kampus barunya. Ia berharap bisa bertemu dengan orang-orang baik, yang nanti bisa membuatnya lupa akan luka dan kesedihannya. Ia berjalan menuju kelas dengan senyuman yang terpancar dari wajahnya, tapi tiba tiba langkahnya terhenti,
"Eh tunggu dulu, ruangan ku sebelah mana ya? kata dosen yang tadi, 3 ruangan setelah jurusan ekonomi"
Iapun memandangi papan nama yang ada di ruangan tepat ia berdiri
"Ha...ya ampun ini jurusan hukum, berarti ruangan ku udah kelewat dong"
** bruk**
Tanpa sengaja Sany menabrak seseorang di hadapannya, saat akan berbalik untuk kembali ke ruangannya.
"Eh maaf ya, maaf aku nggak sengaja maaf"
Sambil memungut barang-barang orang itu yang terjatuh.
"Iya iya nggak apa apa kok barangnya juga nggak ada yang rusak" kata orang itu sambil tersenyum.
Mereka sempat saling menatap beberapa menit, lebih tepatnya Sany yang menatap orang itu. Seakan terpesona, ia bahkan tidak berkedip.
"Hei, kamu nggak papa?" Lambaian tangan orang itu tepat di depan wajah Sany, membuatnya tersadar dari lamuannya.
"Oh iya nggak papa, sekali lagi maaf"
Orang itu hanya tersenyum singkat, kemudian pergi. Sany benar benar terus melihati punggung seseorang yang tidak sengaja ia tabrak itu. Apa ini....? Apa yang membuatnya sangat tertarik...?
Merasa tidak puas hanya memandangi punggungnya, Sany pun memberanikan diri perlahan melangkah mengikuti kemana orang itu akan pergi. Ia terus membuntuti dengan jarak beberapa langkah, sementara orang itu hanya terus berjalan sambil memainkan ponselnya.
Sanyyy....
Langakah Sany terhenti sejenak, mendengar seperti seseorang tengah memanggil namanya. Tapi tidak mau kehilangan arah, Sany pun kembali melanjutkan mengikuti orang itu.
Sanyyyy.....
Sanyyyyyyy....
Suara itu semakin keras, mulai meresa kesal Sany pun berhenti dan berbalik melihat ke arah suara itu berasal.
Sebagai pemanis😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
