*3

2.7K 125 0
                                    

Jam pulang pun tiba

"Sany pulang bareng yuk"
Ajakan Ryn.

"Tapikan rumah kita nggak searah, gimana dong"

"Iya juga ya"

"Udah kamu pulangnya duluan aja, aku bentaran lagi"
Kata Sany.

"Yaudah deh"

Sany pulang beberapa menit setelah Ryn. Di perjalanan pulang taxi yang Sany naiki tiba tiba saja berhenti, dan setelah di periksa ternyata taxinya mogok. Ya mau bagaimana lagi Sany terpaksa berjalan kaki sampai menemukan taxi atau angkutan umum yang kosong.

"Kalo gini sih mending aku bareng Ryn aja tadi. panas, malah dari tadi belum ada taxi yang lewat lagi"
Keluhan Sany

Seperti sudah di rencanakan, Miller dengan mengendarai moge hitamnya, datang menghampiri Sany.

"Sany kenapa jalan kaki? apa rumah kamu di dekat sini?" tanya Miller.

"Eh Miller...bukan gitu, tadi aku naik taxi tapi tiba tiba aja taxinya mogok jadi aku lagi nyari taxi yang lain".

Dengan spontan Miller pun langsung menawarkan tumpangan pada Sany.

"Ayo naik aku antar"

"Oh nggak nggak, nggak usah nantinya juga ketemu taxi atau ojek deket deket sini".

Penolakkan Sany, kemudain ia melanjutkan berjalan kaki mencari taxi. Bukannya tidak mau, tapi ia masih malu. Tapi penolakan Sany itu, tidak membuat Miller langsung pergi meninggalkannya.
Sany menyadari kalau Miller terus mengikutinya dari belakang, sehingga langkah kakinya pun semakin di percepat.

Melihat itu, Miller pun semakin mendekat dan membunyikan klakson motornya tepat di belakang Sany

*peepp peeep*
( anggap aja ini bunyi klakson motornya miller ya😅 )

Sontak Sany pun kaget, ia berbalik dan memukul pundak Miller

" Ya ampun Miller aku kaget banget tau" .

" kamu sih lucu banget. Ayo naik aku langsung antar pulang".

Kata Miller dengan mencubit kecil pipi Sany, membuat sang pemilik pipi kaget.
Dengan sedikit malu Sany pun mengiyakan untuk pulang bersama Miller.

"pegangan ya" kata Miller

"Udah udah....ayo jalan" sahut Sany

Tapi Miller tidak merasakan pegangan Sany, dan setelah ia menoleh ke arah Sany, ternyata Sany malah memegangi bagian belakang motor.

Miller pun kembali tertawa.
ia lalu memegang kedua tangan Sany dan mengarahkan untuk berpegangan ke pinggangnya. Tapi hal itu membuat Sany merasa sedikit canggung.

"Pegangan yang erat, kalo kamu jatuh, nanti aku lagi yang repot"

Kata Miller dengan sedikit menggoda Sany.

"Iya iya bawel" teriak sany.

Setelah itu miller pun langsung mengantar Sany pulang.....

Thanks yang udah baca, jangn lupa vomment nya😘

She's MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang