*17

1.1K 49 0
                                    

Sanypun membuka kembali pintunya.

Sany : "Nggak ada lagi yang harus di bicarakan, semua sudah sangat jelas."

Given : "Sany, kamu belum mendengar semuanya secara jelas, kamu langsung pergi begitu saja. Aku sampai kebingungan harus cari kamu kemana. Sany, Ina ( pacar Given saat ia masih berpacaran dengan Sany ) bukan pacarku. Dia cuman teman dekatku, kami berteman baik. Teman temanku mengatakan kami pacaran, karena kami sangat akrab".

Given berusaha menjelaskan panjang lebar agar Sany mau percaya, dan kembali bersamaya.

"Dengar Given, kamu mau jelaskan seperti apapun itu, aku nggak bisa lagi percaya padamu. Lagi pula kamu tau dari mana aku di sini? dapat dari mana juga alamatku?"
Tanya Sany.

"Beberapa hari lalu Teo menemuiku, dia mengatakan kalau kamu ada di sini, dia juga yang memberiku alamatmu. Ku mohon Sany percayalah padaku. Ayo kita mulai semuanya dari awal lagi, aku masih mencintaimu".
Kata Given sambil memegang tangan Sany, untuk meyakinkannya.

"Aku nggak mencintaimu lagi, aku sudah lama sekali melupakanmu".
Tegas Sany kemudian melepaskan genggaman Given darinya.

Given : "Oh, pasti karena pria yang bersamamu kemarin kan, siapa dia? apa pacar barumu?"

Sany : "Ini semua nggak ada hubungannya denganmu, aku mau punya pacar atau nggak itu bukan urusanmu. Kamu sebaiknya pulang, atau setidaknya jangan lagi menemuiku, persolanan kita sudah selesai".

Kemudian Sany langsung masuk ke rumahnya, dan menutup rapat rapat semua pintu dan jendela. 

"Sany aku akan menemuimu lagi nanti, aku masih ingin bicara denganmu".
Teriak Given, kemudian pergi dari rumah Sany.

Sementara itu Sany hanya duduk di kursi sambil menangis, ia terus terpikir kenapa saat ia telah bahagia dengan kehidupannya yang sekarang bersama Miller, Given harus kembali dan mengingatkannya akan kenangan pahitnya dulu. Ia terus menghubungi Miller tapi ponsel Miller tidak aktif.

*

Bebrapa jam kemudian setelah Miller selesai dengan kelas paginya, ia langsung ke rumah Sany.

"Loh tumben semua pintu dan jendelanya di tutup rapat. Apa Sany sedang keluar?"
Kata Miller sambil memperhatikan sekeliling.

Kemudian iapun mengetuk pintu Sany 2-3 kali, tapi belum ada jawaban dari dalam.
Sany mendengar ada yang mengetuk pintu, tapi ia belum ingin keluar. Ia masih berpikir kalau itu adalah Given yang kembali lagi.

"Nggak ada jawaban, Apa Sany benar benar sedang keluar? trus bibi di mana?
"Sany!! apa kamu di dalam?"
Teriak Miller.

Mendengar suara Miller, Sany langsung berdiri dan berlari membukakan pintunya.

Karena tidak mendengar respon dari dalam rumah, Miller bersiap untuk pergi.

Dan tiab tiba

"Miller..."
Terdengar Sany memanggilnya.
Setelah ia berbalik, Sany langsung memeluknya dengan erat sambil menangis.

Miller : "Hei kamu kenapa lagi, aku mengetuk dari tadi kamu nggak bukain, aku pikir kamu lagi nggak ada di rumah".

Sany : "aku nggak tau itu kamu, aku pikir orang lain. Kamu kenapa datangnya lama sekali, aku terus menelponmu tapi ponselmu nggak aktif".

Millerpun mengajak Sany masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu.

Miller : "katakan ada apa, apa dia kembali? dia menemuimu? apa dia menyakitimu?"

Sany : "hmm dia kesini tadi, dia kembali menjelaskan bahwa yang terjadi dulu hanyalah salah paham. Dan dia akan kembali lagi, aku nggak mau".

Miller menarik panjang nafasnya

"Maafya, tadi ponselku mati. Aku janji, aku akan selalu bersamamu, menjagamu dari apapun. Aku hanya perlu kamu selalu mencintaiku, agar aku bisa menghadapi apaun yang ada di luar sana".

"Tentu saja aku mencintaimu, aku hanya ingin bersamamu".
Sambung Sany.

*

Ke esokan harinya Miller tidak bisa mengantar Sany ke kampus untuk masuk kelas pagi, karena ada keperluan dengan keluarganya, jadi Sany pergi menggunakan taxi.
Sesampainya di kampus, Sany langsung dikejutkan dengan Given yang telah menunggunya di parkiran. Sany mencoba berbalik arah tapi sayang Given telah melihatnya terlebih dahulu, sehingga Given mengejar dan menghadangnya.

"Kamu itu lama lama ngeselin tau nggak! mau apa lagi sih!"
Bentak Sany.

"Aku nggak akan berhenti menemui kamu, selama kamu nggak mau mendengar dan memahami penjelasanku."
Sambung Given.

Sany : "ok waktu itu kamu sudah menjelaskannya, masih ada yang kurang?"

Given : "ayo kita bicara di tempat lain".

Sany :"baiklah, ayo kita bicara di atap".

Sany dan Givenpun pergi ke atap kampus untuk melanjutkan pembicaraan mereka.

Guys ayo baca Stay With Me sampai selesai
jangan lupa votenya juga ya😊
thanks😘

She's MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang