"Untuk semuanya, aku minta maaf. Mungkin kalian merasa heran dengan ku. Aku nggak bermaksud mengacaukan acara ini, tapi dari awal acara ini memang juga tanpa persetujuan dariku. Aku tidak ingin melanjutkan pertuangan ini".
Semuanya terkejut, dan langsung berbisik bisik satu sama lain.
Sem kakaknya Sanypun langsung menghampiri mereka, dan melepaskan genggaman Sany dari Miller."Apa yang lakukan. Kamu mau buat keluarga kita malu? apalagi ada keluarga Given".
"Apa kalian bertanya dulu padaku, apa aku mau bertuangan dengannya? Nggak kan. Kalian yang merencanakan ini semua. Aku hanya akan bertunangan dengannya".
Kata Sany sambil menggenggam kembali tangan Miller.Melihat wajah Sem yang terlihat sudah sangat marah, Millerpun melepaskan genggaman Sany.
"Maaf, dia nggak sungguh sungguh mengatakannya"."Kalau kakak masih akan melanjutkan pertunangan ini, terserah lanjutkanlah tanpa aku".
Kata Sany memotong pembicaraan Miller."Kalian dipersilahkan pulang, acara di batalkan".
Sambungnya lalu pergi keluar rumah dan menuju halaman belakang.Millerpun berlari mengejar Sany.
Sementara Sem menjadi pusing setelah apa yang terjadi.*Halaman belakang*
Miller menghampiri Sany dan duduk di sebelahnya.
"Hei kenapa duduk di tanah, nanti gaunmu kotor".Sementara Sany hanya terus menangis.
"Kumohon jangan menangis, aku semakin patah hati melihatmu seperti ini".
Kata Miller sambil menghapus air mata Sany di pipinya.Sanypun memeluknya
"Aku sangat mencintaimu, aku hanya ingin bersamamu. Tidak ada yang menyayangiku, mengenalku, dan memahamiku lebih dari kamu, bahkan kakakku"."Sayang, aku akan selalu ada untukmu bersamamu. Tapi lain kali jangan bersikap bodoh seperti itu ya. Terima kasih telah kembali".
Kata Miller.*
Setelah 3 jam berlalu, Sany dan Miller perlahan mencoba kembali memasuki rumah. Mereka mengintip dari sela pintu memperhatikan keadaan rumah yang sudah sepi.
Tiba tiba..."Hei kalian berdua cepat masuk!"
Kata Sem yang berjalan menuruni tangga.Sany dan Millerpun langsung masuk dan duduk di sofa berdampingan, sementara Sem berjalan kesana kemari di hadapan mereka sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Kak jangan bolak balik begitu, aku jadi pusing lihatnya".
Kata Sany dengan suara pelan."Diam, akupun jadi pusing karena ulahmu. Sekarang aku harus bilang apa ke papa".
Sany : "katakanlah pada papa pertunangan aku dan Given dibatalkan, aku hanya akan bertunangan dengan Miller".
Miller : "hey jangan berkata seperti itu, nanti dia akan semakin marah ke kita".
Sany : "memangnya kenapa, kita kan memang akan bertunangan".
"Hey hey hey...! bisakah kalian diam. Kalian membuatku sakit kepala".
Teriak Sem."Kamu, apa kamu benar benar mencintai adikku? kalian sama sama wanita bagaimana kalian bisa saling menjaga?"
Kata Sem sambil menghadap Miller"aku tau, walau begitu cintaku ke Sany sangat besar. Sebelum ini kami telah banyak menghadapi masalah, tapi kami kembali bersama. Masalah yang datang nggak akan lebih besar dari cintaku ke dia".
Sany : "kak akupun sangat mencintai Miller. Aku mencoba melupakannya karena itu aku berpacaran dengan Given, tapi tetap saja aku nggak bisa".
Sem : "bagaimana aku bisa percaya ke kalian berdua, dengan cinta kalian yang membingungkan ini".
Miller : "Aku tak tau apa aku dan Sany ditakdirkan bersama atau sebaliknya. Tapi sekarang ini tolong izinkan kami bersama, cinta kami benar benar ada, dan tulus. Dan aku berjanji akan menjaga Sany lebih dari sekarang ini".
Sem sempat menggelengkan kepalanya. Ia bingung harus mengambil keputusan apa. Tapi akhirnya iapun memberi kesempatan pada mereka untuk menjalani dan membuktikan cinta mereka.
"Baiklah aku tidak akan melarang hubungan kalian ini, kalian yang menjalani, kalian juga yang harus siap apaun yang akan terjadi nanti. Dan Sany, kamu harus menjelaskan semuanya ke papa nanti".
Mendengar itu mereka berdua tentunya sangat senang. Mereka langsung berdiri dan berpelukan erat. Kemudian mengucapkan terima kasih pada Sem.