*5

2K 85 0
                                    

Ternyata Miller mengajak Sany ke tokoh boneka

"Miller kita ngapain ke sini"
tanya Sany.

"Hmm begini aku berpikir membelikan boneka untuk seseorang tapi aku bingung milihnya, ya kamu bisa lihat aku bukan tipe orang yang suka barang-barang kayak gitu, jadi aku mau minta tolong ke kamu".

Sany terkekeh, Miller berbicara dengan ekspresi yang sangat lucu.

"jangan tertawa seperti itu, aku tau apa yang kamu pikirkan"

"Ok ok, aku bantu pilihin ya"
Jawab Sany sambil tersenyum.

Mendengar itu Miller merasa sangat senang dan langsung mengajak Sany memilih salah satu dari ratusan boneka yang ada di sana.

*skip

Setelah melewati pemilihan boneka yang lumayan lama, akhirnya Sany pun memilih boneka panda berwarna kombinasi merah muda dan putih dan mengantarkannya ke Miller.

"Mill ini aja, kelihatan lucu"

"Hmmm iya ya boleh juga"

Miller memperhatikan seluruh bagian boneka yang di berika Sany.

"Ya udah aku ambil yang ini aja deh, makasih ya"
Sambung Miller yang terlihat begitu senang.

"Iyaa......"

Awal dari kedekatan Sany dan Miller pun di mulai dari sini.

**beberapa hari Berlalu

"Sany ke kantin yuk "
Ajakan Ryn.

"Hmm nggak deh Ryn, kamu duluan aja aku masih mau ngetik tugas nih, numpuk banget"
Kata Sany sambil merapikan buku bukunya.

"Oh ok aku duluan ya"!

"Iya-iya"

Sany memutuskan untuk mengetik tugasnya di taman agar bisa lebih fokus, laptop dan beberapa lembar kertas ada di hadapannya.
Berusaha fokus dan mulai mengetik beberapa kata, tapi baru saja beberapa menit berlalu tiba tiba wajah Miller terlintas di benak nya.

Pergerakannya terhenti, tangannya menjauh dari lapotop.
Ia pun mulai berpikir tentang boneka yang Miller beli beberapa hari yang lalu.

"Kira-kira boneka yang dia beli itu untuk siapa ya? Sepertinya dia serius banget waktu milihnya. Dia bilang untuk orang spesial, apa untuk pacarnya? tapi masa pacarnya di kasih boneka sih, apa mungkin pacarnya ituu...."

"Hey lagi apa?"
Sapaan Miller, yang membuat Sany terkejut dari hayalannya

"Eh Miller, sejak kapan di sini?"

"Baru aja, aku liat kamu kayaknya lagi ngobrol sendiri makanya aku ke sini".

"Eh nggak kok, bukan gitu"

" Huu kayaknya dia nggak dengar perkataan ku tadi bagus deh "
( batin Sany )

"Oh iya tentang boneka yang kamu beli itu sepertinya untuk orang spesial ya, soalnya kamu milihnya serius banget"

"Ya begitulah"
Jawab Miller sambil tersenyum.

"Ouh..."

"Kok aku penasaran banget boneka itu untuk siapa"
( Batin Sany )

di tengah tengah pembicaraan mereka, tiba-tiba Miller memperhatikan salah satu sudut wajah Sany.

"Sany sepertinya anting kamu mau lepas"

"Ah masa, yang mana?"
Tanya Sany sambil memegangi anting sebelah kanannya

"Bukan-bukan yang satunya lagi. sinih-sinih biar aku bantu"

Miller pun mendekatkan tubuhnya ke Sany, memegang telinganya dan memasangkan antingnya.
Wajah mereka begitu dekat sehingga membuat mereka saling menatap, tatapan yang begitu dalam seakan mereka telah saling terpesona satu sama lain.
Kemudia tatapan Miller perlahan turun ke bibir Sany, ia menelan sesuatu di mulutnya.
Entah apa yang sedang ia pikirkan, Jantungnya berdetak dengan kencang seakan Sany bisa mendengarnya.

Jangan lupa vote and commentnya👌

She's MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang