Terlihat dua orang berbeda jenis kelamin sedang duduk berhadapan. Suzu masih terdiam karena merasa terkejut melihat teman masa kecilnya. Entah ini mimpi atau tidak. Kini dihadapannya seorang pemuda tampan memiliki tubuh atletis dan tingginya sekitar 185 cm. Wajahnya memiliki rahang yang tegas tidak seperti dulu. Hidung macung dan juga mata coklat yang tajam.
"Kenapa kau diam saja, Suzu?" tanya Taichi membuyarkan lamunannya.
"Hah? Oh, tidak aku hanya sedikit terkejut." Suzu berusaha bersikap sesantai mungkin. "Bukankah kau berada di Amerika? Dan apa yang kau lalukan disini?"
Taichi tertawa. "Aku sudah pulang dari beberapa tahun yang lalu. Mungkin saat tahun ajaran baru aku sudah disini. Tentu saja berkuliah. Aku berada difakultas kedokteran."
Suzu menganga tidak elit. Tahun ajaran baru angkatannya berarti tiga tahun yang lalu. Jadi Taichi sudah berada disini selama tiga tahun? Dan dibaru tahu. "Hah? Aku baru tahu."
"Padahal sejak awal melihatmu aku sudah menyadari kalau itu kau. Tapi kau tidak menyadari keberadaanku sama sekali. Benar-benar tidak berubah sama sekali." celetuk Taichi mengerucutkan bibirnya.
Suzu meringis merasa tidak enak. Kenapa dia tidak menyadari Taichi. "Mungkin kau terlihat. Errr- berbeda. Lihat saja tubuhmu jadi tinggi seperti itu."
Taichi memandangi Suzu yang sebenarnya berubah menjadi gadis cantik, memiliki tubuh yang tinggi untuk ukuran perempuan dan rambut coklat panjang. Ditambah Suzu juga termasuk mahasiswi terpintar dijurusannya. Pantas saja dia dijuluki 'bidadari'. Mereka berbincang-bincang tentang masa kecil mereka. Sampai seseorang datang menghampiri mereka.
"Ta-kun." panggilnya lembut.
Taichi menoleh dan tersenyum lembut. Suzu ikut menoleh kearah sumber suara. Seorang gadis cantik berambut hitam pendek menghampiri Taichi.
"Ta-kun?" gumam Suzu.
"Aku menghubungi dari tadi. Ternyata kau ada disini." gerutu gadis itu. Matanya beralih pada Suzu. "Kau temannya Ta-kun?"
Suzu menganggukan kepalanya. Matanya menatap Taichi dan gadis itu secara bergantian. Mereka terlihat sangat akrab sekali.
"Perkenalkan, namaku Miu Nakajo. Aku kekasihnya Ta-kun." Miu mengulurkan tangannya.
Sakit. Hati Suzu terasa berdenyut. Seseorang yang ditunggunya selama sepuluh tahun ternyata telah melupakan janjinya dan kini dihadapannya orang itu mengenalkan kekasihnya. Suzu perlahan mengulurkan tangannya.
"Suzu Ayase."
"Kau pasti teman masa kecil Ta-kun. Kau tahu, Ta-kun bercerita banyak tentangmu." Miu duduk disebelah Taichi sambil bergelayut manja.
Suzu menarik nafas untuk menetralkan rasa sakit didadanya. Didalam hatinya dia menghitung. 'Satu...dua...'
"Hei, jangan bicara seperti itu. Aku jadi malu." Taichi menggaruk kepalanya.
'...tiga..'
"Aku merasa iri bisa menjadi sahabat kecilnya Ta-kun."
'...empat...'
"Kenapa iri? Kau 'kan sudah menjadi kekasihku."
'...lima...'
Suzu mengangkat wajahnya dan tersenyum lembut kearah Taichi. Seketika Taichi tertegun memandang wajah Suzu saat ini.
'Cantik...' batin Taichi.
"Tolong jaga baik-baik Taichi. Kau tidak perlu iri denganku. Karena kau sudah memiliki Taichi. Maaf aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa, Taichi."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Marriage || 18+
RomancePerjodohan dengan sahabat masa kecilnya antara Taichi Nomura dan Suzu Ayase membuat keduanya terpaksa menyetujuinya. Kedua insan ini juga membuat sebuah perjanjian. Mereka berniat menikah selama enam bulan setelah itu bercerai. Tanpa Taichi tahu kal...