Hari pernikahanpun tiba. Taichi sudah bersiap mengenakan tuxedo putih. Dia menghembuskan nafas berat. Pernikahan konyol yang dilakukan antara dirinya dan Suzu hanya berselang sebulan setelah masing-masing dari mereka setuju dengan perjodohan ini. Mereka menikah dengan sederhana, hanya kerabat terdekat yang di undang. Suzu memberikan syarat kalau dia menerima perjodohan ini asalkan Taichi yang memilihkan cincin pernikahan mereka. Taichi membuka kotak beludru berwarna merah yang berisi dua buah cincin dengan desain daun maple. Yang satu berukuran besar dengan ukiran daun maple disekilingnya, tentu ini untuknya. Sedangkan yang satunya lagi berukuran kecil yang membentuk daun maple dengan satu berlian berukuran besar yang nanti akan dikenakan Suzu. Cukup sederhana tapi unik. Bahkan pegawai tokonya bilang kalau Taichi memiliki selera yang bagus untuk cincin pernikahan mereka. Sejujurnya Taichi sendiri bingung kenapa harus daun maple? Dan juga kenapa dibalik cincin miliknya dan milik Suzu ditambahan kata-kata ini.
"Wow, kita lihat siapa yang akan menikah?" seorang pria masuk ke dalam ruang ganti pria.
"Kentaro? Kau datang rupanya." Taichi melirik sekilas sahabatnya.
Kentaro Ando adalah sahabat Taichi. Mereka sama-sama pernah bersekolah di Amerika dan sekarang saat kuliah sama-sama mengambil jurusan kedokteran. Bukan hanya Taichi yang banyak digilai wanita. Kentaro juga sama.
"Kukira kau akan menikah dengan Miu. Tapi kau menikah dengan bidadari Todai. Apa Miu tahu? Kau tidak menyambut kamu?" tanya Kentaro.
Taichi menggelengkan kepalanya. "Aku belum memberitahu Miu. Setelah ini aku akan menyambut mereka."
"Apa itu cincin yang akan kalian pakai? Unik sekali."
"Umm."
"Taichi, dengarkan aku. Setelah kau dan Suzu mengenakan cincin ini kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri yang sudah berjanji dihadapan tuhan sehidup semati. Kalau kau ragu untuk melanjutkan pernikahan ini, hentikan saja. Daripada nanti kau akan menyakiti Suzu karena kau tidak mencintainya."
Kentaro benar. Tapi dia sudah melangkah sejauh ini. Lagipula ide ini datang darinya. Taichi menggenggam erat kotak beludru itu.
"Terima kasih. Tapi aku tidak bisa membuat orang tuaku kecewa. Ayo, kita sambut para tamu undangan."
Untuk saat ini yang ada dipikiran Taichi hanya membahagiakan kedua orang tuanya. Urusan hubungannya dengan Miu bisa nanti.
***
Berapa kali Suzu menarik nafas dan menghembuskannya perlahan.
"Jangan memasang wajah seperti itu. Kau seperti kuda yang ingin melahirkan. Aku jadi takut!" rutuk Saki karena melihat wajah gugup Suzu. Tangannya gemetar memegang buket Lily of The Valley dan tampak tak tenang. Seharusnya Suzu terlihat bahagia bukan?
Penampilan Suzu begitu cantik dan anggun. Rambutnya digelung tinggi, meyisakan poni dan anak rambut didekat telinga. Tiara kecil menghiasi gelungan rambut Suzu dengan veil panjang. Tampilan Suzu begitu sederhana, Saki sendiri merasa Suzu adalah pengantin tercantik yang pernah dilihatnya.
"Apa Taichi sudah datang?" tanya Suzu.
Saki menganggukan kepalanya. "Sudah. Dia sangat tampan. Aku sekarang mengerti kenapa dia mendapatkan julukan 'Doctor Prince' dikampus." Saki diam sejenak. Lalu menghela nafas. "Aku tidak menyangka kalau kau akan melakukan pernikahan konyol dengannya. Aku tahu dia memang teman masa kecilmu. Tapi kau yang bilang sendiri padaku kalau dia sudah memiliki kekasih. Bahkan kekasihnya tidak tahu kalau dia menikah hari ini denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Marriage || 18+
RomancePerjodohan dengan sahabat masa kecilnya antara Taichi Nomura dan Suzu Ayase membuat keduanya terpaksa menyetujuinya. Kedua insan ini juga membuat sebuah perjanjian. Mereka berniat menikah selama enam bulan setelah itu bercerai. Tanpa Taichi tahu kal...