Kentaro menaikan sebelah alisnya ketika melihat seorang gadis sedang menunggunya di depan unit apartemennya. Dia mendengus ketika menyadari siapa gadis itu. Miu Nakajo. Kenapa gadis ini masih sama mengganggu kehidupan sahabatnya? Salah Taichi juga karena melalukan ini.
"Mau apa kau ke sini?" tanya Kentaro dengan wajah tak bersahabat.
"Kenapa kau mendukung Taichi untuk menikah dengan wanita lain?!" bentak Miu.
Kentaro memutar bola matanya bosan. Kenapa dengan wanita gila ini? Ah, dia tahu. Pasti Taichi telah mengatakan sesuatu pada wanita ini.
"Itu adalah pilihannya. Tapi, sepertinya Taichi yang sekarang sedikit demi sedikit sudah membuka hatinya dan mulai melupakanmu. Sadarilah itu. Taichi sudah menikah. Apa kau tidak malu?"
Miu semakin menatap tajam Kenataro. "Kau..."
"Ck! Aku tahu kau pasti mengancam Taichi. Aku tahu kau itu wanita yang menghalalkan segala cara. Sudahlah, lebih baik kau minggir. Aku lelah ingin beristirahat."
Kentaro memberikan isyarat pada Miu untuk menyingkir dari depan pintu apartemennya. Pria itu menatap datar kekasih Taichi. Rasanya tangannya benar-benar gatal ingin memukul kepala bodoh Taichi.
"Taichi tidak akan jatuh cinta dengan wanita itu!" pekik Miu. "Dia hanya mencintaiku!"
Kentaro kembali menoleh dan tersenyum remeh. "Kau tidak tahu?"
Wajah Miu tampak memerah kesal dengan sikap Kentaro. "Apa?"
"Suzu adalah cinta pertamanya Taichi. Cepat atau lambat perasaan itu akan kembali timbul." kata Kentaro menyudahi pembicaraan yang tak penting itu dan menutup pintu apartmennya. Dia mendengar teriakan frustasi dari Miu.
"Brengsek!!!"
***
Suzu kaget ketika dia melihat Taichi masuk ke dalam kamar. Dia melihat Taichi sudah lengkap dengan pakaian tidurnya. Mata Suzu terbelalak ketika melihat Taichi naik ke atas ranjang dengan wajah mengantuk.
"Ah, aku pikir kau sudah tidur tadi." kata Taichi menatap bingung Suzu yang belum mengeluarkan suara apapun. Tiba-tiba air mata istrinya keluar. Membuat Taichi terkejut dan menghampiri Suzu. "Kau kenapa? Apa kau...baik-baik saja?"
"Hah? Eh!" Suzu meraba pipinya yang basah. Sedetik kemudian Suzu tersenyum senang. "Mungkin karena terlalu senang karena kau mau tidur di sini."
Taichi menghela napas. "Badanku sudah mulai sakit karena tidur di sofa terus. Sekarang kita tidur. Ini sudah larut."
Taichi menarik selimut dan tidur membelakangi Suzu. Sedangkan Suzu tersenyum lembut melihat punggung lebar Taichi.
***
Bunyi hantaman keras membuat Taichi terlonjak kaget. Pria itu melihat sahabatnya datang dengan wajah kesal.
"Kau kenapa?" tanya Taichi heran.
Kentaro mendengus kesal. "Selingkuhanmu datang ke apartemenku dan marah-marah." ujarnya menyandarkan tubuhnya pada bantalan kursi. "Apa kau memutuskan hubunganmu dengan nenek sihir itu sampai-sampai aku yang menjadi sasarannya?"
Taichi terdiam sejenak. Lalu menganggukan kepalanya. "Aku meninggalkannya di mall kemarin dan memilih untuk mengejar Suzu."
"Pantas saja dia mengamuk tidak jelas. Aku heran padamu, kenapa kau masih bertahan dengan wanita seperti itu. Sudahlah, fokus dengan istrimu mulai saat ini. Buka hatimu untuk Suzu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Marriage || 18+
RomancePerjodohan dengan sahabat masa kecilnya antara Taichi Nomura dan Suzu Ayase membuat keduanya terpaksa menyetujuinya. Kedua insan ini juga membuat sebuah perjanjian. Mereka berniat menikah selama enam bulan setelah itu bercerai. Tanpa Taichi tahu kal...