HEARTBREAKER & LEADER MAFIA ✓

H&LM Eps.6 : It's Me

Albert Pov

Seperti biasa rutinitas pagi hari saat weekend dan banyak waktu luang, aku ke ruang gym yang bersampingan dengan Taman belakang untuk melatih otot-ototku, setelah
merasa cukup melatih ototku
aku akan berenang menghilangkan rasa lelah karena terlalu banyak bekerja dan waktu istirahatku
yang tidak cukup. Kegiatanku memang sangat padat dimulai
dari menjadi seorang CEO diperusahaan milikku sendiri, dan dimalam hari aku akan menjadi seorang yang kejam dan juga seorang pembunuh berdarah dingin.

Itu semua aku lakukan untuk membalas semua orang yang telah membunuh ayahku, sampai
sekarang aku sudah menemukan
6 pembunuhnya tinggal 8 orang lagi. Dan aku belum tau pasti kenapa mereka membunuh ayahku dan
juga siapa yang menyuruh mereka melakukan itu.

Memikirkan itu membuat kepalaku pusing, dan aku naik kekamarku
lalu duduk santai. Aku ingin
bercerita sedikit tentang kehidupanku, Dimulai dari ibuku yang sangat suka shopping menghabiskan semua uang yang
aku berikan padanya, aku tidak peduli tentang itu. Hingga
aku memilih menghibur diriku sendiri jika sangat lelah dan
kesal dengan cara meniduri semua
wanita jalang yang tentunya
masih virgin dan aku mendapatkan mereka di club.

Hingga aku bertemu dengan
seorang wanita cantik, yah!! dia sangat cantik mungkin dia bisa menjadi salah satu saingan para model internasional.
Namanya Chelsea ruminos wanita berdarah rusia-portugis ini
menarik perhatianku, dia
sangat ramah baik hati dan juga sangat penyayang, dia menyukai semua hal kecil
yang aku lakukan agar dia tertawa. Nyaman! Satu kata itu terus berputar dipikiranku ketika aku bersama dengannya.

Aku sangat bahagia bisa bertemu
dan berkenalan hingga menjadi sahabatnya. Tapi aku rasa itu tidak cukup aku ingin sepenuhnya dia menjadi milikku,
Aku menginginkannya menjadi kekasih sekaligus milikku
seutuhnya tapi aku terkadang
merasa ragu dengan yang kurasakan ini. Perlahan aku mencoba menghilangkan perasaanku
padanya namun tetap saja tidak bisa.

Lalu aku memberanikan diriku untuk mengatakan perasaanku padanya, tanpa aku sadari
ternyata dia juga memiliki
perasaan terhadapku, aku sangat bahagia dia tidak menolakku
dan dia menjadi kekasihku,
hubungan kami berlangsung
selama dua tahun dan karena
dialah aku berubah menjadi orang yang baik, dan berhenti meniduri wanita jalang.

Tepat hari Valentine aku
membuat rencana agar mengikat
dia dalam hidupku selamanya
dengan pernikahan, hal yang sangat aku nantikan. Aku membuat
semua dekorasi dengan tanganku sendiri tanpa bantuan orang
lain ataupun bodyguardku seromantis mungkin.
Dia datang menggunakan gaun
yang aku belikan untuknya, dress berwarna biru navy kontras
dengan kulitnya yang sangat putih itu.

Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan pelan lalu ketika aku membuka mulut untuk bicara, saat itu juga dia mengatakan padaku...

'hubungan kita berakhir sampai disini, aku tidak mencintaimu lagi. Aku mencintai seseorang dan tidak lama lagi aku akan menikah dengannya, terima kasih karena kau sudah sangat baik padaku. Aku menjadi kekasihmu karena aku hanya tidak ingin menyakiti hatimu, jadi...lupakan aku.'

Begitu mudahnya dia mengatakan itu setelah itu dia pergi selamanya dan tidak pernah lagi ada kabar tentangnya bahkan mengundangku ke pernikahannya juga tidak.

Aku sangat marah mendengar itu,
aku pulang ke mansionku dalam keadaan mabuk. Aku menyempatkan diriku untuk ke club tempatku
selalu menghibur diriku. Lalu aku meniduri beberapa wanita virgin disana, dan membawa pulang dua wanita jalang ke pentahouse
milikku. Sangat bodoh aku terlalu bodoh karena mencintai wanita
hina seperti dirinya.

Aku benci sangat bahkan sangat
benci dengan cinta, CINTA
hal yang bodoh karena pernah
hadir dalam hidupku, sangat bodoh dan terlalu bodoh. Aku membenci wanita itu, aku mencoba melupakannya bahkan sampai
aku sendiri sudah terlihat
seperti orang yang gila karena diputuskan oleh cinta yang sangat menyakitkan. Aku setiap
harinya mabuk, dan meniduri
empat wanita setiap malam. Bahkan club yang aku tempati itu sudah kehabisan wanita virgin
karena mereka sudah banyak
yang aku nikmati.