Bagian Dua

7.5K 690 14
                                    



Translator Disclaimer: Not mine, I only translate into Indonesian. Wrong words and error may be found. The correction may be needed and do not hesitate to correct me



BAGIAN 2


Hermione melangkah keluar dari cerobong asap bersamaan dengan Draco yang hendak masuk kedalamnya.

"Ouch!" gerutu Hermione, terhuyung kebelakang, mengusap kepalanya. Hermione terkesima saat Draco menangkapnya lalu mengeluarkannya dari cerobong asap. 

"Aku pikir kau tidak akan pernah kembali," Draco berkata dengan tidak sabar. "Kita harus berbicara." 

Hermione melihat Draco dengan tatapan khawatir seraya duduk di ranjang, bertanya-tanya seberapa banyak Draco tau masalah ini. "Tentang apa?"

Draco menatap Hermione penuh penyangkalan. "Tentang ini, Granger," ucapnya sembari menunjukkan cincin yang tersemat di jarinya. "Kau mungkin tidak sadar, bahwa kita telah menikah!"



Hermione memutuskan bahwa Draco belum tau apapun, Ia mengambil napas dalam-dalam."Malfoy, Aku telah mencari tau pada Ginny."

"Kau bercerita padanya? Bagus, sekarang ini bukan lagi rahasia! Merlin," rutuknya. "Aku kira kau punya sedikit akal."

"Aku bercerita pada Ginny tentang semalam bahwa aku dan kau sangat mabuk dan berakhir menikah. Dan Malfoy, Ginny bilang- Ia bilang bahwa Kau dan Aku telah menikah selama empat tahun."

Melihat ekspresi wajah Draco saat ini adalah hal langka, dan Hermione mungkin akan tertawa jika saja ia bukanlah istri Draco.

"Kau bercanda." Draco berkata lemah, duduk di ranjang. 

"Ini bahkan bukan hal lucu, Malfoy. Lihat ini." Tanpa menyadari bagaimana Ia sendiri sadar, Hermione melepas cincinnya dan menunjukkan ukiran di dalamnya pada Draco


Granger-Malfoy, 2014


Draco memejamkan mata. "Aku tidak akan pernah menikahimu." 

Hermione hanya diam dan dalam hati menyetujuinya. 

"Atau- bisa saja kita menikah tanpa cinta. Ya, itu dia. Tidak mungkin kita bisa saling jatuh cinta." 

Karena Hermione setuju, Ia memutuskan untuk tidak memberi tahu Draco tentang ucapan The Potters bahwa mereka menikah karena cinta. "Itu mengingatkanku kepada hal lain. Kita memiliki putra."




Mulut Draco terbuka menganga. "Fuck," erangnya, mundur berbaring ke ranjang. "Bangunkan aku kalau mimpi buruk ini telah selesai."

Hermione memukul lengan Draco kesal. Walaupun Hermione belum pernah bertemu dan tidak ingat siapa anaknya, Ia tidak akan rela siapapun mengutuk anaknya, terutama ayahnya sendiri. "Ini tidak hanya kau yang mengalaminya, kau tau. Aku pun juga terlibat didalamnya sepertimu. Daripada mengeluh lebih baik kita berpikir sesuatu."

"Sesuatu seperti apa? Dan jangan menyentuhku, Granger. Kita mungkin saja menikah tapi kita bukan... teman atau hal bodoh apapun itu." 

"Itu disebut memukul, bukan menyentuh- ketahui perbedaannya. Sekarang, apa kau ingat sesuatu selama empat tahun ini? Atau tahun-tahun itu sama sekali terlupakan? Hermione bertanya, mencoba untuk berpikir. 

Forgettable Vows by twin-v (Bahasa Indonesia) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang