Bagian Tiga

6.8K 715 62
                                    


Translator Disclaimer: Not mine, I only translate into Indonesian. Wrong words and error may be found. The correction may be needed and do not hesitate to correct me. Enjoy!



BAGIAN 3


"Kau penuh jelaga," Draco memberitahu Hermione, setelah mengambil Ralph dari gendongan Hermione.

"Begitupun kau," balasnya. Dengan beberapa usapan mantra, keluarga kecil Malfoy telah rapi seperti semula. Hermione mencoba untuk mengulur waktu dengan memperbaiki pakaian Ralph hingga membuat Draco kehilangan kesabaran dan membawa Ralph jauh dari jangkauan Hermione. Draco memimpin jalan dengan elegan ke ruang duduk dimana orang tuanya telah menunggu.



"Grandma!" Ralph berseru senang, menggeliat keluar dari lengan Draco, "Grandpa!"

"Ayo kemari dan berikan Grandma ciuman," Narcissa tersenyum, membuka lengan untuk cucunya. Hermione yang telah berprasangka bahwa mereka akan disambut dengan dingin dan formal, agak terkejut.

"Kalian berdua, jangan hanya berdiri disana," Kata Lucius, menepuk kepala Ralph sembali memandang ke Draco dan Hermione.



Dengan takut Hermione duduk dan diikuti oleh Draco.

Sekarang, bahkan Narcissa telah merasa ada yang salah. Ia memberi pelukan sekali lagi pada Ralph dan mengalihkan perhatian cucunya ke anjing kecil yang duduk di sisi lain ruangan, yang tentu saja membuat Ralph tertarik.

"Ada yang salah?" Lucius bertanya, alisnya naik dengan elegan.

Draco dan Hermione saling memandang, meminta masing-masing untuk menjelaskan ke mereka. Draco pun memulai, "Sesuatu aneh telah terjadi. Aku duga kalian berdua tau bahwa kami telah menikah..." Kedua orang tua Draco mengejek dengan Lucius yang menaikkan alisnya seolah memerintahkan putranya untuk langsung pada inti masalah. Draco melakukannya. "Well, pagi ini kami bangun dan kami tidak tau. Kami tidak tau bahwa kami telah menikah. Maksudku, kami tidak punya ingatan bahwa selama ini telah menikah."

"Apa?" Lucius bertanya menolak percaya. Kedua mata Narcissa membelalak dan melihat bergantian dari Draco ke Hermione.

Hermione mengangguk. "Aku tidak tau dimana aku, dan mengapa aku disana, dan dengan siapa aku ada di ranjang."





Lucius dan Narcissa saling menatap sebelum tawa diantara mereka pecah. "Aku harap aku ada disana untuk melihat wajah kalian!" Lucius memukul lututnya ringan.

"Dewasalah," pinta Draco dengan jengkel. Darco dan Hermione merasakan wajah mereka sama-sama berubah menjadi merah muda.

"Maafkan aku dear, tapi bagi kami itu sangat lucu! Kalian berdua pasti sangat terkejut!" Narcissa berusaha menahan tawa.

"Kami bukannya orang yang lupa ingatan."

"Kami hanya tidak ingat kenangan tentang pernikahan kami," terang Hermione kesal, berharap mertuanya berhenti untuk tertawa. Hermione tidak merasa lega sama sekali, ditertawai oleh para Malfoy yang lebih tua bukanlah hal terburuk yang pernah dia alami. "Kami bahkan tidak bisa mengingat Ralph! In fact, kami berada pada tahap dimana kami bahkan saling membenci!"

Forgettable Vows by twin-v (Bahasa Indonesia) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang