Bagian Empat

6K 601 31
                                    

Translator Disclaimer: Not mine, I only translate into Indonesian. Wrong words and error may be found. The correction may be needed and do not hesitate to correct me. Enjoy!


BAGIAN 4



"Ibumu cukup romantis," Hermione memberitau Draco setelah mereka kembali ke Manor.

Draco terkekeh. "Dia terlihat lebih bahagia daripada yang ku ingat selama ini."

"Mummy, apa itu romantis?" Ralph bertanya, meraih tangan Hermione.

Hermione menatap Draco, matanya melebar berpikir mencari alasan. Draco tidak berkata apapun untuk membantu. "Itu artinya dia.. Dia menyukai orang-orang yang saling mencintai."

Draco menyunggingkan senyum pada Hermione. Hermione balas menatap tajam, menantangnya agar membantah ucapannya. Tapi Draco tidak melakukannya.

"Ayo Ralph, biar ku gantikan pakaianmu yang lebih bersih dan setelah itu kau dapat tidur siang sebelum makan malam. All right?" Hermione dengan lembut menarik tangan Ralph. "Kau dan Daddy hari ini telah banyak bermain." 

"Kami bermain zoom dan woosh," kata Ralph membiarkan dirinya dituntun Hermione ke kamarnya. "Dan kemudian kami bermain Kiddish. Daddy tadi berperan sebagai sapu dan aku me­kendarainya di atas punggungnya!"

"Dan sebenarnya akulah orang yang butuh tidur siang," Draco yang menguap membuat Hermione tertawa. "Aku akan mandi." Draco meninggalkan mereka dan Hermione menyadari bahwa ini adalah kesempatannya untuk menghabiskan waktu berdua dengan putranya. Bagaimanapun Hermione tidak perlu memanggil Jeeves, Ia dapat mengurusnya sendiri.




"Jadi kau telah bersenang-senang hari ini?" Hermione bertanya.

"Yes," Ralph menjawab dengan tegas. Kemudian Ralph terlihat khawatir. "Apa kau telah bersenang-senang juga Mummy? Daddy tadi tidak bermain denganmu."

"Tentu saja," Hermione tertawa gugup. "Apakah Daddy biasa bermain denganku?"

"Bukan bermain zoom dan woosh, tapi dia selalu memeluk dan menciummu dan selalu membuatmu tersenyum lebar."

Hermione menyadari Ralph adalah anak yang jeli. Dia dan Draco harus berhati-hati, agar tidak membuatnya bingung atau membuatnya marah. "Kau sangat pintar, Ralph," kata Hermione. "Aku bilang pada Daddy untuk tidak memelukku karena aku sedang merasa agak tidak enak badan dan aku tidak mau ia sakit juga sepertiku."

"Tapi aku bisa memelukmu?" Ralph bertanya dengan cemas.

"Tentu saja karena kau masih kecil," Hermione menjawab dengan sedikit merasa bersalah. "Tidak seperti Daddy. Ia sekarang sudah menjadi laki-laki tua." Hermione memasang wajah jenaka.

Ralph terkekeh. "Kalau begitu aku bisa memelukmu, Mummy?"

"Tentu saja, darling," Hermione meraih lengan Ralph dan menggendongnya. Lengan kecil Ralph memeluk tubuhnya kemudian memberikan ciuman yang lama untuk pipi Hermione. Hermione memeluknya erat, bertanya-tanya bagaimana bisa dia melupakan seorang bocah sempurna seperti Ralph.





Forgettable Vows by twin-v (Bahasa Indonesia) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang