e. (bucket bunga)

5.2K 555 17
                                    

Renjun menatap Jeno dengan tatapan sinis nya, kini mereka berada di depan rumah Haechan, tatapan Renjun disebabkan oleh Jeno yang berpikiran bahwa Mark dan Haechan sedang melakukan 'sesuatu' di dalam.

"Mengapa kau menjadi kotor seperti itu Lee Jeno!" Renjun menaruh kedua tangan nya di pinggang.

"Renjun, aku hanya berusaha menjadi pria yang realistis," ujar Jeno.

"Realistis kata mu? Kau mau ku pukul menggunakan sepatu? Atau ku lempar kau dengan vas bunga besar yang berada di ruang tamu Haechan?" Renjun makin menatap tajam kekasih nya itu.

"Mungkin kau hanya perlu melempar ku ke kasur," goda Jeno.

"Kau ini benar-benar ya!" Renjun memukul perut Jeno dengan keras.

Jeno yang menerima pukulan itu sontak terkejut, tidak biasanya pukulan Renjun sekeras ini.

"Aw," Jeno meringis sembari memegang perutnya.

"Kenapa?" Renjun mengangkat dagunya.

"Mengapa pukulan mu menjadi sakit begini," Jeno masih memegangi perutnya.

"Jadi selama ini pukulan ku tidak sakit?" Renjun menatap kepalan tangan nya.

Jeno mengangguk.

"Baiklah, akan ku pukul kau satu kali lagi," ujar Renjun membuat Jeno berlari masuk ke dalam rumah milik Haechan.

°•
•°
°•
•°
°•

Mark dan Haechan sedang asik menonton Stranger Things, SERIAL TV favorit mereka berdua, Mark melakukan ini supaya ingatan Haechan yang lain dapat pulih.

"Seperti nya aku pernah menonton film ini," ucap Haechan.

"Ini adalah serial tv favorit kita berdua," Mark fokus dengan film nya.

Kebetulan sofa di ruang tamu Haechan menghadap langsung dengan tv besar.

Haechan nampak pegal dengan posisi duduk nya, ia memutuskan untuk meregangkan leher nya.

"Bersandar saja di pundak ku," Mark langsung peka.

Haechan menghembuskan nafas kasar, dan berniat untuk menyandarkan kepalanya di pundak Mark, namun belum sampai kepalanya di pundak Mark terdengar suara pintu terbuka diikuti suara seseorang berlari.

"Ah sial! Menganggu saja," batin Mark.

"Yakkk Lee Jeno! Kemari kau!" Terdengar teriakan dari suara Renjun.

"Tolong aku!!" Jeno melompat ke sofa sehingga memisahkan Haechan dan Mark.

Jeno langsung bersembunyi di belakang Mark, beberapa detik kemudian Renjun datang.

"Yakkk Lee Jeno, kemari kau!" Renjun menaruh kedua tangannya di pinggang.

"Mark, tolong aku," ucap Jeno.

"Ada apa dengan kalian?" Tanya Mark dengan wajah datar.

"Jika ku jelaskan bisa ku pastikan kau akan membunuh Jeno di tempat," ujar Renjun.

Mark makin bingung.

"Aku hanya bilang bahwa kau dan Haechan pasti sedang melakukan 'sesuatu' di dalam sini," celetuk Jeno.

"Sesuatu? Ah ku harap juga begitu," batin Mark.

Mark tersenyum nakal, dan hal itu membuat Renjun dan Haechan bergidik.

"Kalian berdua memang benar-benar!" Renjun kini memukul Mark juga.

"Yakkk! Mengapa pukulan sekarang bertambah sakit?" Mark memegangi perutnya yang dipukul oleh Renjun barusan.

What About Us? // MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang