l. (terkuak)

4.6K 473 3
                                    

Renjun memarkirkan motor matic milik Jisung di halaman rumah Jaemin, setelahnya lelaki itu berlari menuju pintu utama rumah tersebut.

Tok Tok Tok...

Tak lama seseorang membuka pintu tersebut, namun bukan Jaemin yang ia temui di sana, melainkan seorang pria tampan yang nampak lebih tua dari nya beberapa tahun.

"Cari siapa?" Tanya lelaki itu.

"Ada Jaemin?" Renjun mengontrol emosi nya.

"Tidak ada, baru saja ia keluar dengan teman nya, Lucas. Memang nya ada apa?" Tanya lelaki itu lagi.

"Aku memiliki urusan dengan nya," jawab Renjun.

"Lebih baik kau masuk dulu, dan jelaskan padaku, aku kakak sepupunya Jaemin, Jaehyun," ujar lelaki bernama Jaehyun itu.

"Maaf bukan nya menolak, tapi aku harus segera bertemu Jaemin, bisa kau memberitahu ku kemana ia dan Lucas pergi?" Tanya Renjun.

"Soal itu aku tidak tahu, gerak gerik nya belakang ini memang aneh, nampak bahwa ia sedang terobsesi dengan seseorang," ucap Jaehyun.

"Apa kau tahu Jaemin telah mencelakakan seseorang demi Mark?" Renjun menatap Jaehyun.

"Tunggu dulu, Mark adik Taeyong? Dia mencelakai siapa?" Jaehyun terkejut.

"Haechan, teman ku, ia juga kekasih Mark, Jaemin berusaha memisahkan mereka berdua, namun cara nya sudah sangat keterlaluan," jelas Renjun.

"Ia memang seperti itu, jika sudah terobsesi akan suatu hal ia pasti berusaha mendapatkan nya dengan segala cara," Jaehyun menghembuskan nafas berat nya.

"Sebelum ia pergi, adakah sesuatu hal yang mencurigakan dari nya?" Selidik Renjun.

"Ia meminjam handphone ku sebentar tadi, namun sudah di kembalikan," ujar Jaehyun.

"Sisi mencurigakan nya?"

"Beberapa pesan di handphone ku hilang, nampak nya ia hapus," Jaehyun menatap Renjun.

"Dan seluruh pesanku kepada Taeyong ikut menghilang," lanjut Jaehyun.

"Taeyong adalah kakak dari Mark, kurasa ia menggunakan nama mu untuk rencana jahat nya, segera lah bertemu dengan Taeyong, dan jelaskan apa yang terjadi, lalu kau meminta penjelasan kembali dari nya seputar pesan yang Jaemin kirim atas nama mu," ucap Renjun tegas.

"Mengapa kau se yakin itu?" Jaehyun ragu.

"Jaemin adalah sahabat ku, walaupun ia sudah kelewat batas sekarang, aku paham betul dengan jalan pikirnya, tolong ikuti saja perintah ku Hyung, aku pergi dulu, sampai jumpa," Ujar Renjun sebelum akhirnya meninggalkan Jaehyun yang sedang kebingungan.

"Bahkan aku kakak sepupunya, dan aku tak tahu apa-apa tentang jalan pikir anak itu," Jaehyun menunjuk dirinya sendiri dengan wajah bingung nya.

°
°
°

Mobil Jeno sedari tadi masih terkena macet nya kendaraan di tengah kota, sampai ia harus ketinggalan jauh dengan motor kekasih nya yang melaju seperti pembalap.

"Ah anak itu, suka sekali menyelip kendaraan, coba saja aku menggunakan motor, akan ku ikuti cara itu agar tidak kalah capat dengan nya," gerutu Jeno pada diri nya sendiri.

Tak lama sebuah pesan masuk di handphone milik Jeno.

My Lover
Tidak usah ke rumah Jaemin, dia sedang keluar bersama Lucas, lebih baik kau segera putar balik ke rumah Haechan, kita akan bertemu di sana.

Jeno terkejut melihat isi pesan tersebut, cepat sekali Renjun sampai lalu pergi lagi dari rumah Jaemin, pikirnya.

°
°
°

Jaehyun berada di depan rumah Taeyong, ia sedang ragu mengetuk pintu rumah Taeyong sekarang.

Pasal nya, terakhir kali mereka bertemu, Taeyong hampir saja memutuskan nya karena terbawa emosi malam itu.

Tak lama Taeyong yang sudah mengenakan jaket keluar dari rumah nya dan terkejut mendapati Jaehyun di sana.

"Hai," Jaehyun buru buru menyapa.

"Jaehyun, maafkan aku, aku tidak dapat menahan nya, tapi sekarang aku akan menjemput dan menyuruhnya pulang," Taeyong berujar sembari mendekati Jaehyun.

"Apa yang kau bicarakan?" Jaehyun menatap Taeyong bingung.

"Ucapan mu di pesan, bahwa kau menyuruh ku menjauhi Mark dari kekasihnya, karena itu penyebab adik mu terluka," jawab Taeyong.

"Lalu?" Jaehyun penasaran.

"Jika aku tidak menurutimu, kau akan memutuskan ku kan? Tolong jangan putuskan aku, Aku masih sangat sayang kepada mu," Taeyong kini menundukkan kepalanya.

"Yang mengirim pesan itu bukan aku, tapi Jaemin sendiri, aku tidak akan memutuskan mu sayang, percayalah," Jaehyun kini memeluk Taeyong.

Taeyong terkejut mendengar penjelasan kekasihnya itu.

"Maksudmu? Bukan kau yang mengirim pesan padaku?" Tanya Taeyong.

"Iya, Mark dan Kekasihnya tidak pernah mencelakai siapapun, justru adik sepupu ku itu yang ingin memisahkan mereka, sehingga melakukan segara cara, sampai-sampai kau ikut dalam masalah ini," ujar Jaehyun.

"Kini aku merasa sangat bersalah," ujar Taeyong pelan dalam pelukan Jaehyun.

"Kenapa?" Jaehyun bingung.

"Aku sudah memaki adik ku sendiri, padahal ia sedang mempertahan kan cinta nya," Taeyong melepaskan pelukan Jaehyun.

"Kalau begitu kita ke tempat nya sekarang, untuk meminta maaf," ujar Jaehyun.

"Lalu kita cari adik sepupu kurang ajar mu itu! Aku sangat ingin bertemu dengan nya, lalu ku bakar dia hidup-hidup," Taeyong berapi-api.

"Yak, tenang dulu, dia masih adik ku Taeyongie," Jaehyun mencubit pipi Taeyong.

"Aku tak peduli lagi, aku harus mulai lebih peduli lagi kepada adik ku sendiri," tukas Taeyong.

"Jadi kau tak pedulikan aku lagi sekarang?" Tanya Jaehyun.

"Bukan begitu bodoh!" Taeyong memukul dada Jaehyun.

"Yak, mengapa kau jadi garang seperti ini?" goda Jaehyun.

"Sebaik nya kau segera menyiapkan mobil mu untuk ku, dan segera antar aku ke rumah Haechan," tukas Taeyong tak peduli pada pertanyaan Jaehyun.

Tanpa basa-basi Jaehyun langsung berlari menuju mobil nya, dan segera membukakan pintu untuk Taeyong.

To Be Continued....

What About Us? // MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang