Renjun terbangun di sore keesokan harinya, ia terkejut mendapati diri nya di salah satu kamar yang berada di rumah Haechan.
"Ya Tuhan, ku harap itu hanya mimpi," Renjun berdiri dari kasurnya dan berjalan menuju ruang tamu.
Terdapat banyak orang di sana, semua nampak menggunakan jas hitam.
"Renjun, kau sudah sadar, cepatlah makan, sudah seharian kau tertidur," Haechan mendekati Renjun.
Renjun menatap semua orang di sana, nampak sekali mereka semua sedang berduka, bahkan nampak mata Haechan dan Mark yang sembab seperti orang yang baru saja menangis.
"Dimana Jeno?" Renjun masih tak terima dengan kenyataan yang menimpanya .
"Ia sudah di makam kan pagi tadi, kedua orang tuanya ingin ia segera di makam kan," ujar Mark yang kini berdiri.
"Tidak mungkin, kalian pasti membohongi ku," Renjun mulai menangis lagi.
"Chenle, bawalah Renjun masuk ke dalam bersama Haechan Hyung," ujar Jisung pada Chenle.
Chenle hanya mengangguk dan langsung membawa Renjun kembali ke kamar bersama Haechan.
"Polisi sedang mengurus masalah ini, berdasarkan dari dua orang saksi yang ada di sana, mereka bilang bahwa Jeno kecelakaan di sebabkan oleh sebuah mobil yang mengecoh nya," ujar Mark membuat Jisung, Jaehyun dan Taeyong bergidik.
"Astaga, benarkah?" Taeyong membulatkan mata nya.
"Aku harap ini bukan ulah Jaemin dan Lucas," ujar Jaehyun.
"Apakah Jaemin Hyung pulang ke rumah tadi malam?" Tanya Jisung pada Jaehyun.
"Tidak, dia tidak pulang," Jaehyun curiga.
"Jika memang sampai adik mu dan teman nya itu yang menyebabkan kematian Jeno, ku bersumpah akan membuat mereka masuk ke dalam penjara," Ujar Taeyong penuh dengan emosi.
"Berhenti memikirkan itu, yang kita pikirkan sekarang adalah Renjun, kasihan sekali nasib nya," ucap Mark.
"Benar, aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa orang yang kucintai," Jisung ikut bersuara.
°
°
°
°
°
°"Aku sangat mencintai nya," ujar Renjun yang menatap senja dari jendela kamar.
"Aku tahu, Jeno pun begitu mencintai mu," Haechan merangkul Renjun.
Rangkulan Haechan memberikan rasa nyaman di hati Renjun, kemudian Chenle yang berada di sana hanya menatap Haechan dan Renjun.
"Bagaimana hari-hari ku tanpa nya nanti," Renjun mulai larut dalam suasana.
"Kau harus bisa, Jeno pergi bukan untuk membuat mu lemah," ujar Haechan yang mata nya berlinang.
"Aku tak menyangka ia pergi secepat ini," Renjun kini layu di rangkulan Haechan.
"Senja mengajarkan kita, hal yang indah sekalipun akan pergi suatu saat nanti," ujar Haechan.
"Aku membenci senja mulai sekarang," ucap Renjun.
"Berhentilah bersedih, masih ada senja yang lebih indah di kemudian hari," ucap Haechan membuat tangis Renjun makin pecah.
°
°
°~~1 Bulan Kemudian~~
KAMU SEDANG MEMBACA
What About Us? // MarkHyuck [END]
Fanfiction[13+] Haechan mengalami kecelakaan yang merenggut seluruh ingatan nya, ia mengalami amnesia. hal itu merupakan kenyataan pahit untuk Mark, karena berarti, kekasih tersayang nya itu lupa akan masa lalu yang indah bersama nya. ⚠️⚠️BxB AREA⚠️⚠️