j. (pembalasan)

4.2K 453 13
                                    

Renjun berjalan penuh emosi menuju motor matic milik Jisung, di belakang nya terdapat Jeno yang sedang mengejar.

"Yak! Sayangku!" Jeno berujar ketika Renjun menaiki motor.

"Ada apa?" Tanya Renjun ketus.

"Naiklah mobil saja, bersamaku," ujar Jeno.

"Kau naik mobil saja sana, biar aku naik motor," Renjun tambah ketus terhadap kekasihnya itu.

Baru saja Jeno ingin berbicara Renjun sudah menancap gas motor nya sehingga meninggalkan Jeno disana.

°

°

°

°

°

Mark berlari memasuki rumah, mengambil jaket kulit hitam nya, dan langsung berlari menuju luar rumah, namun langkah nya terhenti oleh Taeyong yang berada di ambang pintu.

"Kau mau kemana?" Tanya Taeyong.

"Ke rumah Haechan," ujar Mark.

"Tugas mu sudah selesai semua?" Taeyong bertanya lagi.

"Sudah Hyung, bisakah kau minggir? Aku sedang buru buru," ujar Mark.

"Jaehyun berkata, teman mu memukul adik sepupu nya, apa benar?" Taeyong tak menghiraukan kata kata Mark.

"Iya benar, karena dia pantas mendapatkan nya," ujar Mark ketus.

"Kau tidak boleh ke sana!" Taeyong tak kalah ketus sekarang.

"Hyung, ada apa dengan mu?" Mark menatap Taeyong dengan tajam.

"Kau membuat reputasi ku buruk di depan kekasih ku," Taeyong menatap balik tatapan tajam Mark.

"Yang memukul adik sepupu nya kekasih mu itu teman ku, bukan aku!" Mark mulai tersulut emosi.

"Teman mu itu memukul Jaemin karena Haechan, pacar mu itu! Dan sekarang kau mau kerumahnya? Aku tidak ingin kau menambah kekacauan," Taeyong kini mulai emosi juga.

"Kau boleh melarang ku melakukan apapun, kecuali itu berhubungan dengan Haechan!" Mark berusaha menerobos Taeyong.

Taeyong kini sampai pada titik nya, ia mendorong Mark dengan kasar sampai terjatuh kebelakang.

"Ku bilang kau tidak boleh keluar! Mengerti?" Taeyong mengunci pintu dan pergi ke kamar nya.

"Sialan kau! Aku tidak takut dengan mu selama aku benar, bilang pada kekasih mu itu adik nya tidak akan pernah bisa memisahkan ku dengan Haechan, termasuk kau!" Teriak Mark sembari bangkit kembali.

Mark mencari cara agar bisa keluar, rumah nya ini di rancang anti maling, jadi sangat susah untuk kabur keluar dari rumah.

Tidak ada pilihan, Mark berlari menuju kamar Taeyong, membuka pintu nya dan melihat kunci pintu utama yang terletak di atas meja.

Tanpa basa-basi ia mengambil kunci itu, Taeyong yang melihat hal tersebut langsung loncat dari kasur nya, menghampiri Mark dan,

What About Us? // MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang