11-Sejeong

235 16 0
                                    

"Sehun" orang yang dipanggil berhenti dan menengok ke belakang.

Sejeong? Ada apa pagi-pagi dia menemuinya.

"Ada apa Sejeong? Ada yang perlu ku bantu?" Sehun bertanya pada perempuan yang sekelas dengannya ketika ia sampai di depan Sehun

"Ooo tidak apa-apa. Kamu akan ke kelas kan? Hanya.. ingin bareng saja." Sejeong tampak malu-malu setelah mengucapkan kalimat tersebut.

"Oh kira ada apa. Ya sudah mari." Sehun menjawab dengan entengnya.

Sejeong rasa-rasanya salah mengajak Sehun untuk jalan bareng ke kelas. Pasalnya banyak pasang mata yang melirik ke arah mereka. Sehun tetap bersikap biasa saja, berbeda dengan Sejeong yang malu setengah mati.

Tiba-tiba Sehun dan Sejeong dihadang oleh 3 laki-laki remaja dihadapannya. Siapa lagi jika bukan pencari masalah?

"Halo Tuan Sehun. Lama tak berjumpa." Smirk Jeong Pyo terukir jelas di bibirnya.

"Jika kamu berani menyentuh Sehun, kamu pasti berurusan dengan polisi." Itu bukan Sehun, itu Sejeong.

"Oo nambah lagi sekarang? Cihh benar benar kamu." Jeong Pyo semakin mendekat untuk berhadapan dengan Sehun

"Kamu itu nggak akan pernah sukses, bagaimanapun dan sampai kapanpun." Jeong Pyo menabrak bahu Sehun dengan cukup keras.

Bagaimana dengan Sehun? Ia masih tertunduk menatap lantai, belum berani menatap balik sang pencari masalah.

"Bagaimana kamu mau pindah sekolah baru jika kamu seperti ini? Ku dengar SOPA lebih buruk jika kamu hanya terus melemah." Sehun mendongak menatap Sejeong

"Bagaiman-"

"Beritamu yang akan menjadi trainee menyebar cepat. Kemarin ada yang melihatmu ketika kamu pulang sekolah. Ohh yaa Sakura yang melihatmu. Dan kamu taulah Sakura seperti apa?"

"Tapi bagaimana kamu bisa tau kalau aku mau pindah sekolah?" Sehun masih belum percaya bahwa temannya itu tau

"Hanya menebak, rata-rata anak trainee SM jeblosan SOPA. Jadii yaa menebak saja." Sehun ber oh ria dengan penjelasan Sejeong

"Makasih Sejeong-ah." Mereka kembali berjalan dan Sejeong menengok cepat ke arah Sehun

"Kenapa?"

"Membantuku tadi."

"Ohh.. hakikatnya manusia memang harus saling menolong."

Percakapan mereka menghantarkan pada kelas. Setelah mereka masuk banyak bisikan-bisikan kecil yang Sehun dengarkan. Sekilas ia mendengar namanya disebut, entah itu hal baik atau buruk.

"Sekarang kelas kita ada trainee dari SM." Sehun tau itu Sakura

"Dan kita menyangka itu Sehun. Anak pendiam yang ternyata diam-diam menghanyutkan." Ia menyambungkan kalimatnya.

"Sehun-ah. Chukkae." Bukan olokan yang di dapat tapi malah kata selamat.

Sehun melihat ke arah geng Sakura, bukan geng jahat yang suka menindas murid lain. Namun geng yang menurut Sehun geng kocak dan aneh yang pernah ia temui. Sehun tersenyum dengan amat tulus, namun senyum itu harus memudar karena

"Sehun-ah." Yuqi, teman geng Sakura memanggilnya tidak suka.

"Kamu jangan tersenyum seperti. Kami tidak tahan, kamu yang senyum kita akan pingsan. Aishh.. baru kali ini kamu melihatmu tersenyum." Geng Sakura tertawa terbahak-bahak. Mereka pikir Yuqi akan mengatakan yang sebaliknya.Senyum yang semula pudar kita terbit kembali di bibir Sehun.

Your Idol Is My OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang