9-Perteleponan

151 13 0
                                    

Cekrik

Sehun mengamati foto yang ia ambil. Ia tersenyum membayangkan seperti apa reaksi orang yang akan dikiriminya. Pasti ia akan tersenyum melihat 3 kartu nama yang ia foto.
To: Lisa
*Send a photo*

:) hehe

Siapa sih yang tidak ingin wajah tampak cantik bercahaya. Kulit putih, mulus, glowing adalah dambaan semua kaum hawa. Meskipun Lisa memiliki sifat tomboy, jangan lupa jiwa wanitanya juga dimiliki di dalam dirinya. Menikmati aluran musik sembari memakai masker adalah waktu yang harus dilakukan di malam hari ketika tidak ada kesibukan.

Ting..

Satu pesan masuk ke dalam ponsel Lisa.  Ia memposisikan dirinya menjadi duduk dan serius menatap foto yang tertera di layar kaca ponsel miliknya.

Satu.. duaa.. tiga..

Hingga detik ke empat ia masih terdiam menatap foto itu. Berbarengan dengan itu suara batu yang terlempar keras terdengar Lisa. Batu itu memecahkan kaca bagian depan rumah Lisa.
Lisa dengan cepat mengintip pelaku dari jendela miliknya. Pelaku yang memakai serba gelap tak terlihat oleh Lisa, namun Lisa masih bisa melihat pelaku yang berlari menjauhi rumahnya. Dan dengan cepat Lisa turun untuk mengecek keadaan rumahnya.

Ketika keluar kamar, Lisa bertemu dengan orang tuanya. Ternyata mereka juga mendengar apa yang barusan Lisa dengar.

"Apakah eomma dan appa dengar? Aishh.. siapa yang berani macam-macam." Mereka kemudian turun dan mengecek keadaan depan rumah mereka.

Sebagian kaca pecah dan pecahan berceceran dimana-mana.

"Mama panggil polisi dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama panggil polisi dahulu." Mona bergegas mengambil telepon di kamarnya.

"Kamu nggak punya musuh di sekolahkan Lisa?" Candra menatap serius Lisa

"Apa maksud appa. Aku berteman baik dengan semua orang." Lisa membantah perkataan ayahnya.

"Polisi akan segera datang, kita tunggu dulu. Mari kita masuk." Mona menenangkan mereka dengan mengajak masuk. Ia telah menelfon polisi jadi bantuan akan segera datang.

Mona dan Candra sudah masuk, namun tidak dengan Lisa. Ia masih memperhatikan halaman depannya, meneliti sekeliling.

Ting..

From: 010-1313-xxxx
Mian yeobo lemparanku terlalu keras. :(

Alis Lisa berkerut dan mulutnya terperangah. Apa-apaan ini, siapa yang mengiriminya foto dan pesan ini. Setelah membaca dengan serius ia mencari sesuatu yang mungkin mirip dengan foto yang ada di ponselnya. Dan ternyata benar, kertas yang dibungkus batu telah ia temukan.

Apakah ini ulah Jeong Pyo? Tapi.. kenapa ia harus senekat ini?

Lisa membuka kertas yang membungkus batu tersebut. Ia membaca satu kalimat yang membuatnya kaget dan heran.

Your Idol Is My OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang