15-Be Carefull

171 16 0
                                    

Meja makan pagi ini sedikit agak hening, hanya dentingan sendok dan garpu yang bertabrakan dengan piring.

"Benar kamu tidak ada musuh La?" Pertanyaan dari papanya otomatis membuat Lisa mendongak

"Bener Paa..." Raut  Lisa sangat yakin

"Untung Papa langsung dateng, Mama takut tauk." Mona menyenderkan kepala di bahu suaminya

Suasana kembali mencair, Mona sangat tau bagaimana menghangatkan suasana.

"Dih.. mulai.. au ah.. Lisa cuma ngontrak di dunia ini. Lisa berangkat aja..bye." Lisa menyambar tas yang ada di sampinya, dan berangkat dengan meninggalkan kedua orangtuanya.

Sembari menunggu bus, Lisa bermain ponselnya. Mungkin ada hal menarik hari ini.

Tak lama bus datang, membawa mereka yang ingin menjadi budak kantor dan budak sekolah.

Lisa menempelkan kartunya, dan kemudian duduk di tempat biasanya. Begitu duduk Lisa tersenyum, biasanya ada orang disampingnya. Kini ia kehilangan untuk kedua kalinya, tapi yang kedua ini berbeda.

Bus berjalan menapaki jalan yang kadang lurus dan berliku layaknya kehidupan.

"Hei.. bukankah kau gadis yang selalu bersama Sehun." Lisa auto menoleh ke sumber suara

Oh wanita itu, batin Lisa

"Dimana Sehun? Kenapa kau tidak berangkat bersamanya? Apakah kau sedang bertengkar dengannya?" Siswi tersebut mencecar Lisa dengan berbagai pertanyaan.

"Dia sedang ada kegiatan." Lisa hanya mengucapkan kata yang terdapat diotaknya.

"Oh... sampai kapan?"

"Aku tidak tau." Lisa mengendikan bahu, orang ini kepo sekali. "Maaf aku turun dahulu." Lisa bergegas turun karena bus yang ditumpanginya telah sampai tujuan.

Gerbang dipenuhi oleh murid yang hendak masuk ke dalam sekolah. Mereka berbincang-bincang dan menyalurkan cerita sebelum memulai perang dengan hari yang cukup panjang.

Berbeda dengan yang lain, Lisa berjalan sendiri tanpa teman. Sunmi mungkin sudah di kelas pikirnya, dia memang tipe yang rajin dan berangkat pagi.

Sembari siul, langkah kaki tepan maju ke depan. Hingga tiba-tiba

Grep
Tubuh Lisa reflek menengang karena rangkulan yang tiba-tiba ini. Lisa melihat tangan yang berada di bahu. Kepala Lisa masih menghadap ke arah tangan, belum menoleh siapakah gerangan yang merangkul bahunya ini.

Seingatnya tidak ada laki-laki yang sangat akrab dengannya. Jika teman sekelaspun pasti masih canggung.

"Hai Lala." Sapa orang tersebut  tersenyum dengan mata hampir tertutup rapat.

Dengan cepat Lisa menoleh, bagaimana ia tau nama itu. Nama itu hanya diketahui oleh keluarganya dan orang yang sangat akrab dengan Lisa.

Lisa tetap masih terpaku tanpa membalas sapaan tersebut. Ia masih kaget dengan orang di depannya. Siapa dia? Apakah dia kenal dengan orang yang berpenampilan culun ini?

"Oh maaf, ku kira kamu Lala temanku." Sang laki-laki memohon maaf karena dengan seenaknya merangkul orang lain tanpa mengecek terlebih dahulu. Ia pun pergi dengan senyuman dengan mata sipitnya.

Salah? Nama orang Korea Lala?  Batin Lisa

"Mungkin mereka bosan dengan nama Korea jadi mereka membuat nama yang lebih keren." Monolong Lisa menyangkal pikiran negatif diotaknya.

Sesampai di kelas, ia langsung disambut oleh Sunmi.

"Lisa Lisaaaa...." setengah berteriak padahal jarak Sunmi dan Lisa dekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Your Idol Is My OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang