"Sehun-ah.." seorang perempuan mendekati Sehun yang sedang merapikan buku di atas mejanya. Sehun mendongak menatap murid tersebut.
"Ooo Sejeong-ah.. wae?" Sehun berdiri tepat di depan Sejeong.
"Gwenchana? Apakah punggungmu sakit? Sepertinya keras sekali."
"Aku baik-baik saja Sejeong-ah. Permisi, aku mau pulang dahulu." Sehun mulai menjalin langkah untuk keluar.
"Emmm Sehun-ah." Tangan Sejeong reflek terangkat salah satu sebagai tanda agar Sehun mau berhenti.
"Waeyo?" Kamu ingin tahu seperti apa wajah Sehun yang polos dan imut? Hanya orang-orang beruntung dapat berjumpa dengannya.
"Apakah kamuu tidak berinisiatif melawan mereka? Ayahmu orang berpengaruh di sekolah ini, lantas kenapa kamu mau di siksa mereka?" Sejeong mengeluarkan semua kata yang ia simpan
"Akan aku lakukan, mulai hari ini aku tidak boleh kalah. Terimakasih Sejeong-ah, aku pamit pulang dahulu." Sehun tersenyum yang membuat Sejeong terpana lama hingga ia tak menyadari bahwa orang yang memberinya senyum telah lama pergi.
"Sehun-ah.. hanya kamu yang bisa membuat hatiku berdegup kencang."
Sehun menelurusi lorong yang menemaninya menuju gerbang sekolah. Sekolah sudah sepi karena jam pulang sekolah yang sudah berlaku sejak 30 menit yang lalu.
"Sunbae" Sehun berhenti dan menghadap ke belakang. Siapa lagi gerangan yang memanggilnya.
"Hahaha.. ikut aku. Cepat." Itu mereka, si pembuat onar
"Sehun-ahh kamu bisa lolos tadi pagi, tapi tidak sekarang. Cepat berikan kami uang." Tangan Jeong Pyo dengan mudahnya menengadah tanpa rasa beban.
"Shiro." Tegas dengan jelas Sehun ucapkan
"Apa? Cepatt.. kamu turuti saja... aku baru tidak mood untuk memukuli orang. Jadiii cepat." Mata melotot dengan desisisan keluar dari mulut Jeong Pyo.
"Apa kamu akan terus menganggunya? Ya sunbae.. pikirkan, ayahnya berpengaruh disini, kamu pikir kamu bisa mudah bebas jika kelakuanmu terendus mereka?"
"Wah wahh.. nuguyaa?? Wahh Jeon Jungkook. Most wanted di sekolah kita, sedang apa kamu disini?? Hah!!!"
"Geure.. bagaimana jika mulai saat ini aku tidak mau kalah. Bagaimana jika kamu terendus oleh appaku?"
"Apa kalian bersengkol-kongkol? Dan kalian menakutiku? Ya Sehun-ah.. kamu pikir kamu berani untuk bilang kepada appamu? Cih.." Jeong Pyo tiba-tiba memukul Sehun.
"Kamuu.. selamanya hanya akan menjadi orang terendah dari orang-orang yang paling rendah."
Jungkook menendang punggung Jeong Pyo yang menindih tubuh Sehun.
"Pergi.. sebelum aku murka dengan kebangsatan kalian." Jungkook memberikan peringatan pedas kepada mereka.
"Satu.."
"Duaa.."
"Ti.."
"Pikirkan lagi dude.. haha" Jeong Pyo mengejek keputusan yang Jungkook lakukan. Suara tawa masih bisa terdengar dari ruang kelas yang ia tinggalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Idol Is My Oppa
FanfictionAwal bertemu ketika dalam situasi terbully. Dan bertemu lagi ketika dia menjadi orang yang dikenal dunia. Lisa berharga di mata Sehun. Dan berbeda di mata Jungkook. Kisah mereka yang terangkum dalam rantaian kata yang kita tidak tau akhirnya. Perom...