SS

18.6K 1.5K 37
                                    

Sekolah telah bubar sejak 20 menit yang lalu, haechan memasuki kelasnya berharap sudah tidak ada orang disana. Tapi sayang semua itu tidak berpihak pada haechan. Renjun dan jaemin masih ada disana dengan tas sekolahnya.

"Aku ingin bertanya padamu, apa kau baik atau tidak. Tapi aku lihat kau sedang tidak baik-baik saja."

"Kau melihatnya sendiri, jangan bertanya."

"Maaf sudah berbicara kasar padamu, aku juga yang membuat semuanya membencimu." Ucapan lirih itu keluar dari mukut jaemin.

"Tidak masalah, itu bagus. Tidak akan ada yang terluka karena ku. Maka jauhi aku sebelum ada korban lagi." Ucapnya sambil mengambil tasnya di lengan renjun.

"Kami tidak akan meninggalkan mu, kita sahabat, dan kau hanya punya kami. Dan kami pun sebaliknya."

"Kita akan melewati masalah ini bersama-sama. Masalah mu adalah masalah kami juga."

"Jangan mengambil resiko yang besar. Aku berharap kalian menjauhi ku, aku bisa mengatasinya."

"Kami sudah mendengar pembicaraan mu dengannya,kami akan membantu mu melacak siapa pria bernama Mark itu.

"Hm, jangan ikut campur aku mohon. Ia hanya menginginkan ku, bukan kalian. Ia pintar, dan kejam ia bisa melakukan apapun, termasuk dengan menyakiti kalian."

"Kau lupa? Kami bisa bela diri, kami bisa melindungi diri kami. Aku dan jaemin akan melindungi mu, kita akan saling melindungi. Ayolah kita laki-laki jangan lupakan belalai di tengah."

"Kau masih sempat membuat lelucon? Kita dalam keadaan bahaya huang, berhenti membuat lelucon seperti itu." Ucap jaemin dengan wajah datarnya.

"Kita memang mempunyai belalai pertanda bahwa kita seorang laki-laki. Kenapa kau marah? Aku curiga kau bukan laki-laki wajah dan kulit mu tidak menggambarkan kau seorang dominan." Ucao renjun sarkas.

"Yak kau! Kau bahkan terang-terangan menyebut dirimu sebagai pihak bawah. Ayolah aku seperti ini bisa menjadi dominan, kenapa tidak percaya sekali."

"Berhenti. Kalian sudah cukup, aku akan pulang. Kalian juga pulang, besok aku tidak masuk, izin kan aku."

"Pengumuman besok libur, 2 bulan lamanya."

"Serius?."

"Tentu saja tidak. Bodoh. Sekolah elit seperti ini, dengan biaya sekolah yang mahal tidak ada libur. Kecuali kau menambahkan uang sekolah mu untuk menyogok mereka mungkin itu bisa di rundingkan."

"Kenapa kata-kata mu sangat tidak baik jaemin-shi."

"Sudah. Kita menginap di mansion ku, baba dan mama sedang tidak di rumah. Bagaimana?"

"Aku ikut saja, percuma menolak."

"Kau na. Ikut atau tidak?"

"Tentu saja, aku ketuanya."

"Ck."

Sesampainya di mansion milik renjun mereka bertiga mulai memasuki kamar masing-masing. Jaemin dan haechan menggunakan kamar tamu sedangkan renjun memasuki kamarnya sendiri.

"Turun ketika kalian sudah selesai membersihkan diri."

"Baik tuan huang."

"Panggil bibi lee kalau kalian butuh sesuatu."

"Berapa banyak maid di mansion ini?"

"200 kalau tidak salah."

"Kau kuat membayarnya?"

"Kau meremehkan baba dan mama ku?"

"Tentu saja tidak. Ck aku akan masuk huang."

"Hm"

Berbeda dengan mansion milik renjun mansion milik mark hanya mempunyai satu maid untuk kebutuhan perutnya. Maid yang lain akan datang jika di panggil. Bukankah kelihatan sekali kalau mark tidak bisa membayar maidnya. Canda.

"Telat? Aku menyuruhmu datang awal."

"Sesuatu terjadi di jalan, aku belum bisa membunuhnya."

"Hm? Kenapa?, apa hubungannya dengan jalan dan suruhan ku untuk membunuhnya?"

"Kau tahu bukan, perintahku mutlak untuk kau jalankan. Apa yang membuatmu tidak bisa membunuh jaemin. Jeno-shi." Mark menahan amarahnya agar tidak meledak, ini bukan jawaban yang ia inginkan. "Tidak bisa karena dia mantan tunanganmu? Apa aku benar?"

"Berapa banyak kau mengetahui ku mark."

"Sangat banyak. Mudah mencari informasi tentang mu. Anak yang lahir dari kecelakaan." Ucapan mark menusuknya dengan dalam. Memori yang selama ini ia lupakan kembali terbuka begitu saja.

Mark melihat tangan jeno yang terkepal menahan amarah, ketika melihat jeno seperti ini membuatnya makin berani untuk menjadikan jeno sebagai pertahanannya"Baik. Aku masih mengampunimu, bawa haechan dan kedua temannya. Aku mau besok mereka ada disini, bukankah bergerak sekarang lebih bagus?"

"Tidak bisa. Rencana belum ku susun,kita tidak bisa menyelinap ke mansion dengan keamanan elit."

"Ajak samuel dan anak buahnya, hubungi jisung untuk mengatur semua keamanan. Aku tidak ingin kata gagal keluar dari mulut mu. Bukankah anak seperti mu patut di banggakan jeno lee."

SIMON SAYS Revisi END {Markhyuck }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang